BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bekasi, Ini Penjelasannya

ARY
Laporan gempa yang terjadi di Bekasi oleh BMKG, Rabu (20/08/25) malam. (Foto: Instagram @bmkgwilayah2)

adainfo.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa magnitudo (M) 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/08/2025) malam dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (Jabar) atau West Java back arc thrust.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan, kesimpulan tersebut diperoleh setelah memperhatikan posisi episenter dan kedalaman hiposenter gempa.

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat,” ujar Daryono dalam keterangannya dikutip Rabu (20/08/2025) malam.

Gempa ini terjadi pada pukul 19.45 WIB dengan pusat berada di 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kedalaman gempa tercatat cukup dangkal, sehingga getaran terasa lebih luas meski magnitudonya di bawah 5.

Getaran Gempa Dirasakan Hingga Jakarta, Depok, dan Bandung

Walaupun episenter gempa berada di Bekasi, getarannya turut dirasakan hingga ke berbagai wilayah di sekitar Jawa Barat dan Jabodetabek.

BMKG melaporkan, guncangan terasa nyata di Purwakarta, Cikarang, dan Depok dengan Skala Intensitas III MMI.

Pada skala ini, getaran dapat dirasakan jelas di dalam rumah, seolah-olah ada truk besar yang melintas.

Selain itu, gempa juga dirasakan di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, hingga Bekasi Timur dengan intensitas II-III MMI.

Getaran pada skala ini membuat benda-benda ringan bergoyang dan bisa dirasakan oleh beberapa orang di dalam bangunan.

“Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” tambah Daryono.

Belum Ada Laporan Kerusakan

Hingga saat ini, belum ada laporan terkait kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa Bekasi.

Meski demikian, BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau situasi di lapangan.

Disisi lain, BNPB melalui Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, meminta warga tetap berhati-hati terhadap potensi dampak gempa susulan.

“Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi,” tegas Abdul Muhari.

Selain itu, BNPB juga memberikan beberapa imbauan penting untuk masyarakat yang tinggal di wilayah terdampak gempa Bekasi.

Yang pertama hindari penggunaan lift bagi warga yang berada di gedung bertingkat. Gunakan tangga darurat sebagai akses keluar.

Kemudian jauhi bangunan retak atau roboh yang berpotensi membahayakan keselamatan.

Lalu, perhatikan informasi resmi dari BMKG dan BNPB terkait perkembangan situasi.

Menurut Abdul Muhari, pihaknya akan terus menyampaikan informasi terbaru mengenai kondisi lapangan secara berkala.

Gempa Susulan Magnitudo 2,1

BMKG juga melaporkan telah terjadi satu kali gempa susulan pasca gempa utama.

Gempa susulan tersebut terjadi sekitar pukul 20.35 WIB dengan magnitudo 2,1.

Meski kecil, keberadaan gempa susulan ini menjadi tanda bahwa aktivitas sesar di kawasan tersebut masih berlangsung.

Karena itu, masyarakat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan, meskipun kemungkinan gempa susulan lebih besar dari magnitudo awal relatif kecil.

Masyarakat Diminta Waspada, Bukan Panik

BMKG kembali menekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik menghadapi gempa bumi dengan magnitudo kecil hingga sedang.

Namun, kewaspadaan perlu ditingkatkan, terutama dengan memastikan kondisi bangunan tempat tinggal aman dari potensi keruntuhan.

Selain itu, warga diimbau untuk memantau informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah terpengaruh oleh isu atau kabar yang belum jelas kebenarannya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *