BNPB Catat Banjir dan Angin Kencang Dominasi Bencana Akhir Desember

ARY
Petugas sedang mengevakuasi pohon tumbang akibat angin kencang yang terjadi di Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Rabu (25/12) lalu. (Foto: BPBD Kota Probolinggo)

adainfo.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat rangkaian kejadian bencana hidrometeorologi berupa banjir dan angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam kurun waktu Jumat (26/12/2025) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (27/12/2025) pukul 07.00 WIB.

Bencana tersebut melanda beberapa provinsi, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, dengan dampak korban jiwa, kerusakan rumah, serta ribuan warga terdampak banjir.

Laporan pertama datang dari Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut pada Kamis (25/12/2025) sore.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo melaporkan, pada pukul 15.40 WIB sebuah pohon tumbang menimpa warga yang tengah melintas di Jalan Mastrip, Kelurahan Kedopok.

Akibat kejadian tersebut, satu warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, meninggal dunia di lokasi kejadian.

Petugas BPBD bersama unsur terkait langsung melakukan evakuasi korban serta pembersihan pohon tumbang yang sempat mengganggu arus lalu lintas.

Puluhan Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Pati

Peristiwa serupa terjadi di Desa Gebang, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Jumat (26/12/2025).

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang menyebabkan kerusakan pada rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Namun, sedikitnya 56 rumah terdampak, dengan rincian 16 rumah rusak ringan, 38 rusak sedang, dan 2 rumah rusak berat.

Petugas BPBD bersama TNI, Polri, aparat desa, serta warga setempat bergotong royong melakukan pembersihan material dan perbaikan rumah yang mengalami kerusakan.

Banjir Rendam Ribuan Warga di Semarang dan Grobogan

Masih di Jawa Tengah, hujan deras mengguyur Kota Semarang dan mengakibatkan banjir di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, pada Jumat (26/12/2025).

Banjir diperparah dengan jebolnya tanggul sehingga air meluap ke kawasan permukiman.

BNPB mencatat sedikitnya 980 Kepala Keluarga (KK) atau 2.640 jiwa terdampak.

BPBD setempat langsung melakukan asesmen lapangan. Hingga laporan terakhir diterima, kondisi banjir dilaporkan berangsur surut.

Sementara itu, banjir juga melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Purwodadi dan Pulokulon pada Jumat (26/12/2025) pukul 17.00 WIB.

Sebanyak 100 KK terdampak, satu fasilitas pendidikan, serta satu akses jalan utama terendam banjir.

BPBD Kabupaten Grobogan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pendataan, pemantauan Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Lusi, serta melakukan penyedotan air di gudang Bulog Desa Kranggan, Kecamatan Toroh.

Kondisi terkini, sebagian besar wilayah terdampak mengalami penurunan genangan.

Ratusan KK Terdampak Banjir di Cirebon dan Subang

Beralih ke Jawa Barat, banjir dilaporkan terjadi di Kecamatan Plumbon dan Kedawung, Kabupaten Cirebon, pada Kamis (25/12/2025) pukul 17.30 WIB.

Sebanyak 406 KK atau 218 jiwa terdampak banjir. Hingga Jumat (26/12/2025), genangan air masih belum surut dengan Tinggi Muka Air (TMA) berkisar antara 10 hingga 50 sentimeter.

BPBD setempat masih melakukan pendataan serta penanganan darurat di lokasi kejadian.

Sementara itu, hujan deras juga menyebabkan Sungai Ciasem dan Sungai Cijengko meluap ke permukiman warga di Desa Dukuh, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, pada Jumat (26/12/2025) pukul 09.00 WIB.

Tercatat 168 KK atau 507 jiwa terdampak, serta 280 hektare lahan pertanian terendam banjir. Hingga Jumat sore, air dilaporkan masih belum surut.

BNPB Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Menanggapi berbagai kejadian bencana tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

“Merespon berbagai kejadian bencana tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan serta mengurangi dampak kejadian angin kencang dan banjir yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip Minggu (28/12/2025).

Ia mengingatkan masyarakat untuk rutin memantau informasi cuaca, mengecek kondisi atap rumah, ranting pohon yang berpotensi roboh, serta memastikan saluran drainase dan tanggul dalam kondisi baik.

“Apabila hujan deras dan angin kencang, diimbau untuk menjauhi pohon-pohon besar yang berpotensi tumbang,” tuturnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *