BUMDes Ciawijapura Sukses Kembangkan Melon Amanda Tavi

KIM
Perangkat Desa Ciawijapura sedang melakukan pengecekan pada lahan Melon (Foto: adainfo.id)

adainfo.idMenyambut era baru dalam kemandirian pangan desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Sukses Ciawijapura, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, berhasil mencetak prestasi membanggakan. Melalui inovasi pertanian hortikultura buah melon, desa ini menjadi pionir dan percontohan pengembangan budidaya melon di wilayah Kabupaten Cirebon.

Program ini tidak hanya menjawab tantangan ketahanan pangan, tetapi juga menjadi objek penelitian ilmiah dua perguruan tinggi ternama Indonesia: Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Program ketahanan pangan tersebut dibiayai melalui Dana Desa (DD) sebesar 20% dari total anggaran atau senilai Rp205 juta, dan dibagi ke dalam dua tahap. Kuwu Ciawijapura, Ade Sri Sumartini, menegaskan bahwa proyek ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan keberlanjutan ekonomi lokal melalui sektor pertanian.

Untuk tahap pertama, sebesar Rp139 juta kami alokasikan khusus bagi budidaya melon di lahan seluas 1,5 hektar. Target panen kami adalah 30 ton,” ungkap Ade dengan penuh optimisme.

Melon Amanda Tavi: Manis, Eksklusif, dan Menjadi Objek Penelitian Akademik

Melon yang dikembangkan adalah jenis Amanda Tavi, varietas unggul yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan rasa manis legit. Jenis ini juga menjadi objek penelitian langsung dari mahasiswa Fakultas Pertanian UGJ dan UGM.

Penelitian kami fokus pada pengolahan lahan, pemupukan, proses pembungaan hingga panen,” ujar Nugrah Pahera, mahasiswa Prodi Agro Teknologi UGJ yang tengah meneliti budidaya melon di tiga daerah: Cirebon, Kuningan, dan Majalengka.

Sementara itu, tim dari UGM menyoroti aspek pH tanah, teknik penanaman, dan respon pertumbuhan tanaman terhadap perubahan cuaca ekstrem yang makin sering terjadi belakangan ini.

Segmentasi Pasar dan Potensi Ekonomi: BUMDes Targetkan Panen 30 Ton

Ketua BUMDes Mitra Sukses Ciawijapura, Algha Aretta Adiwidia (27), yang juga dikenal sebagai petani milenial penerima penghargaan dari Gubernur Jawa Barat tahun 2022, menyebut bahwa pasar melon di Cirebon sangat menjanjikan.

Kami tanam 24 ribu pohon melon. Dalam waktu 70 hari, kami sudah bisa panen. Kami targetkan minimal 30 ton melon berkualitas tinggi,” ujarnya.

Algha menjelaskan, tantangan budidaya melon cukup kompleks. Di minggu pertama, hama siput menjadi musuh utama karena menyerang tunas muda. Selain itu, faktor cuaca juga menjadi tantangan utama dalam sistem tanam terbuka.

Budidaya melon bukan sekadar menanam, tetapi butuh ketelatenan tinggi. Perawatan harian, pemilihan buah yang optimal, serta pemangkasan dilakukan dengan disiplin.

Melon itu tanaman mahal. Tapi kalau dirawat dengan baik, hasilnya bisa luar biasa. Kami ajak masyarakat lokal untuk terlibat langsung. Program ini bukan hanya soal hasil panen, tapi juga transfer pengetahuan pertanian modern,” kata Algha.

Setelah sukses dengan budidaya melon, Pemdes Ciawijapura akan melanjutkan program tahap kedua dengan komoditas sayuran, seperti terong ungu dan cabai hijau. Dana yang digelontorkan sebesar Rp65 juta, dan ditargetkan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.

Kami tidak berhenti di sini. Program selanjutnya akan lebih banyak melibatkan masyarakat, baik petani maupun tenaga kerja harian. Harapan kami, ekonomi desa semakin mandiri,” tegas Kuwu Ade.

Permintaan Akses Infrastruktur: Jalan Usaha Tani Jadi Prioritas

Di balik capaian gemilang ini, Kuwu Ade menyampaikan harapan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon agar turut serta dalam mendukung infrastruktur pertanian, terutama pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT).

Akses pertanian masih jadi kendala. Kalau JUT dibangun, distribusi hasil panen bisa lancar, biaya operasional bisa ditekan, dan keuntungan petani meningkat,” jelasnya.

Ciawijapura kini bukan sekadar desa di ujung barat Cirebon. Melalui ketahanan pangan tematik hortikultura, desa ini menjadi contoh nyata transformasi desa konvensional menuju desa mandiri pangan, berbasis riset, berbasis komunitas, dan berbasis ekonomi kerakyatan.

Program budidaya melon yang dijalankan BUMDes Mitra Sukses Ciawijapura bukan hanya menjual hasil panen. Mereka juga menawarkan cerita: cerita kerja keras, inovasi desa, dan kemitraan antara masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *