BUMDes Kilau Bersama Mundumesigit Luncurkan Unit Usaha Caffe

KIM
Kuwu Mundumesigit, saat meninjau lokasi usaha BUMDes, Selasa (17/06/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui inovasi terus dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kilau Bersama yang berada di Desa Mundumesigit, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Pada Selasa (17/06/2025), BUMDes ini secara resmi mengumumkan rencana peluncuran unit usaha baru berupa sebuah caffe yang menyasar potensi lokal dan wisata religi.

Ketua BUMDes Kilau Bersama, Nurdin, menjelaskan bahwa unit usaha tersebut dirancang tidak hanya sebagai ruang usaha komersial, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat desa. “Kami optimis bisa launching tahun ini dan menjadi tonggak awal kemandirian ekonomi desa,” ungkapnya dalam pernyataan yang disampaikan kepada wartawan.

Konsep caffe ini memadukan sentuhan kekinian dengan identitas lokal, menjadikannya sebagai tempat nongkrong representatif, khususnya bagi generasi muda desa. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang BUMDes untuk memperluas portofolio usahanya sekaligus mendorong Pendapatan Asli Desa (PADes).

Lokasi Strategis di Dekat Kawasan Wisata Religi

Caffe tersebut akan berdiri di kawasan yang tak sembarangan. Tepatnya di sekitar Situs Pasarean Ki Lobama, destinasi wisata religi yang sudah dikenal luas oleh masyarakat dan rutin dikunjungi para peziarah dari berbagai wilayah.

Kuwu Desa Mundumesigit, Syarifuddin, menyatakan bahwa kehadiran caffe ini sangat tepat dari segi geografis maupun potensi pasar. “Lokasinya sangat strategis. Situs Pasarean Ki Lobama itu setiap minggu dikunjungi banyak peziarah. Ini peluang yang sangat sayang jika tidak dimanfaatkan,” jelasnya.

Syarifuddin juga menambahkan bahwa pengembangan usaha caffe merupakan bagian dari visi desa dalam menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Ia berharap unit usaha ini nantinya bisa menjadi ikon desa dan menjadi magnet baru untuk wisatawan yang datang.

Mengusung Cita Rasa Lokal dalam Nuansa Modern

Caffe yang akan segera dibangun ini tidak sekadar menjual minuman kopi atau makanan ringan semata. BUMDes merancang agar tempat tersebut menjadi wadah ekspresi budaya lokal dan produk UMKM desa. Interior yang akan digunakan pun dirancang dengan mengadopsi nilai-nilai tradisional namun tetap nyaman dan menarik bagi kalangan muda.

Beberapa rencana desain yang tengah digodok termasuk penggunaan ornamen khas Cirebon dan promosi makanan khas lokal. Tidak hanya itu, agenda rutin seperti live acoustic, bazar UMKM, dan diskusi budaya lokal pun akan dimasukkan sebagai program unggulan mingguan.

Unit usaha ini juga diproyeksikan akan membuka lapangan kerja baru, khususnya bagi pemuda desa yang memiliki keterampilan di bidang kuliner, pelayanan, dan seni kreatif. Dengan adanya usaha ini, diharapkan para pemuda tidak lagi harus merantau untuk mendapatkan pekerjaan, karena peluang telah tersedia di desa sendiri.

BUMDes Akan Kembangkan Kawasan Ekonomi Sekitar Situs Religi

Tak berhenti pada usaha caffe semata, BUMDes Kilau Bersama juga tengah menyusun masterplan penataan kawasan Situs Pasarean Ki Lobama agar menjadi pusat ekonomi baru berbasis UMKM. Menurut Nurdin, lokasi ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sentra oleh-oleh dan galeri produk khas desa.

“Dengan penataan yang baik, kami ingin kawasan ini menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat yang berbasis wisata dan budaya lokal. Kami akan berkoordinasi dengan pelaku UMKM agar produk mereka bisa masuk dan terjual di kawasan ini,” tutur Nurdin.

Langkah strategis ini juga mencerminkan dorongan dari warga dan tokoh desa agar warisan lokal tidak hanya dijaga dari sisi spiritual, tetapi juga dikembangkan secara ekonomi tanpa menghilangkan nilai sakralnya.

Permintaan Dukungan Pemerintah Daerah untuk Fasilitas Penunjang

Meski semangat kolaborasi masyarakat dan BUMDes cukup tinggi, Syarifuddin selaku kepala desa menegaskan perlunya dukungan dari pemerintah kabupaten dalam hal pengadaan fasilitas umum yang menunjang, seperti penerangan jalan dan akses air bersih.

“Alhamdulillah untuk akses jalan sudah ada dari anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK), sementara kami berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten untuk bantuan penunjang lainnya,” kata Syarifuddin.

Dukungan pemerintah kabupaten dinilai akan mempercepat realisasi program-program yang telah disusun oleh BUMDes dan pemerintah desa. Tidak hanya untuk meningkatkan PADes, tetapi juga dalam menciptakan stabilitas ekonomi dan sosial di lingkungan desa.

Langkah Nyata Kemandirian Desa di Era Modernisasi

Langkah BUMDes Kilau Bersama Mundumesigit menegaskan bahwa desa tidak harus selalu menjadi objek pembangunan. Justru sebaliknya, desa dapat menjadi subjek dan pelaku utama pembangunan melalui inovasi ekonomi kreatif yang berbasis potensi lokal.

Dengan strategi yang matang, pendekatan yang partisipatif, serta dukungan yang berkelanjutan dari pemangku kepentingan, caffe milik BUMDes ini berpotensi menjadi percontohan nasional dalam pengembangan ekonomi kreatif desa berbasis wisata religi.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *