Buruh Depok Gelar Aksi Damai, Tegaskan Tolak Anarkisme dan Desak Evaluasi Tunjangan DPRD
adainfo.id – Sejumlah perwakilan aliansi dan serikat buruh di Kota Depok menggelar aksi damai pada Jumat (05/09/2025).
Para buruh secara tegas menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk tindakan anarkis yang terjadi di sejumlah daerah belakangan ini.
Tak hanya menyampaikan aspirasi, para buruh juga melakukan aksi nyata dengan membersihkan pos polisi lalu lintas di pertigaan Komjen M. Yasin.
Pos tersebut sebelumnya mengalami kerusakan cukup parah akibat amukan massa saat demonstrasi beberapa hari lalu.
Aksi damai ini mendapat dukungan langsung dari Wali Kota Depok Supian Suri dan Kapolres Metro Depok Kombes Pol Abdul Waras, yang hadir bersama jajaran Forkopimda untuk menyampaikan apresiasi.
Wido Pratikno: Buruh Anti Kekerasan dan Anarkisme
Ketua Serikat Buruh Kota Depok, Wido Pratikno, menegaskan bahwa pihaknya menolak segala bentuk kekerasan dan anarkisme dalam aksi unjuk rasa.
“Jadi kalau bicara buruh seluruh dunia itu akan bicara no kekerasan, no anarkis, no pengrusakan. Unjuk rasa adalah amanah yang dijamin oleh konstitusi dan itu diperbolehkan, tapi tidak boleh merusak, tidak boleh anarkis,” tegas Wido.
Wido bersyukur bahwa Kota Depok sejauh ini tetap aman dan kondusif, meskipun di sejumlah kota lain terjadi kericuhan.
“Alhamdulillah di Depok aman terkendali dan kondusif, pekerja tidak terprovokasi dengan adanya dinamika di kota/kabupaten yang lain,” ujar Wido.
Menurut Wido, kerusuhan akibat anarkisme hanya akan membawa kerugian besar, terutama bagi rakyat sendiri.
“Kan polisi juga itu rakyat Indonesia, yang lain juga ojol rakyat Indonesia juga, akhirnya yang jadi korban siapa, rakyat-rakyat Indonesia juga. Nah itu yang membuat keprihatinan kaum buruh, karena buruh anti kekerasan, anti anarkis,” tutur Wido.
Kritik Tunjangan DPRD
Dalam kesempatan tersebut, Wido juga menyoroti persoalan tunjangan berlebihan bagi anggota DPRD yang dinilainya sebagai salah satu pemicu keresahan.
“Saya jauh-jauh hari pernah diskusi lah sama kawan-kawan semua, bahwa awal mula dari Krisdayanti melaunching tentang bagaimana tunjangan-tunjangan itu, kami sedih. Karena dalam kondisi Covid-19, buruh tidak naik gaji, buruh banyak ter-PHK, terus investasi juga turun, pajak naik, tapi mereka mendapatkan fasilitas luar biasa,” ungkap Wido.
Wido menyayangkan sikap DPR yang dinilai tidak memiliki empati terhadap kondisi rakyat.
“Terus tambah lagi terakhir bahwa DPR dengan naik seperti itu, mereka tidak empati terhadap kondisi sekarang. Harapannya, ayolah DPR juga empati semua terhadap kondisi itu,” keluh Wido.
Bahkan, Wido mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi tunjangan rumah bagi anggota DPRD Depok.
“Masa sih satu bulan Rp50 juta, setahun Rp600 juta atau mungkin di Depok, sebulan Rp47,5 juta gitu, kayaknya kalau ngontrak di ini bisa lebih murah atau lebih ringan. Lihat kondisi rakyat yang lagi susah, itu harapannya seperti itu,” jelas Wido.
Pesan Buruh: Pilih Pemimpin yang Amanah
Lebih lanjut, Wido menilai kondisi ini juga merupakan akibat dari kesalahan publik dalam memilih wakil rakyat.
“Ini juga kesalahan juga, mohon maaf banget, kesalahan yang milih DPR. Jangan salahin pemerintah aja nih, salah kita semua, karena yang milih DPR yang joget-joget kita semua, termasuk saya,” kata Wido.
Wido lalu mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menentukan pilihan politik ke depan.
“Saya milih mereka, mereka sekarang joget-joget dan ke depan, pilihlah pemimpin yang amanah, pilihlah pemimpin yang bener-bener cinta terhadap rakyatnya dan cinta kepada masyarakatnya,” terang Wido.
Supian Suri: Aksi Buruh Jadi Simbol Cinta Kota Depok
Menanggapi aksi damai buruh, Wali Kota Depok Supian Suri menyampaikan apresiasi.
“Sehingga ini menjadi simbol, bahwa kita ingin, kita mencintai kota kita dan hal-hal yang kemarin terjadi, ini sudah kita perbaiki hari ini. Kami berharap ke depan tidak lagi terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan seperti kejadian kemarin,” kata Supian.
Supian juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI-Polri dan seluruh elemen masyarakat yang menjaga kondusivitas kota.
“Menurutnya, semua ini tak lepas dari dukungan teman-teman buruh se-Kota Depok, masyarakat, serta segenap elemen lainnya,” ujar Supian.
Tak lupa, Supian juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya sejumlah korban dalam insiden unjuk rasa di berbagai daerah, termasuk almarhum Affan Kurniawan.
“Saya ikut prihatin dan mendoakan mudah-mudahan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan kekuatan,” ucap Supian.
Sebagai tindak lanjut, Supian berjanji akan melakukan evaluasi terhadap Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 97 yang mengatur tunjangan perumahan DPRD Depok.