Cadangan Beras Pemerintah Tembus 4 Juta Ton, Ini Strategi Bulog

ARY
Ilustrasi Bulog sampaikan jumlah stok beras nasional. (Foto: Pexels/Suki Lee)

adainfo.id – Perum Bulog mengumumkan bahwa total stok beras nasional yang dikuasai telah mencapai angka 4,2 juta ton, berdasarkan data terbaru per 14 Juli 2025.

Stok ini terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 4.237.120 ton dan stok komersial sebesar 14.139 ton.

“Jadi total beras kita adalah sekitar 4.251.259 ton,” ungkap Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, dikutip Senin (14/7/2025).

Pengadaan Dalam Negeri Fokus Serap Gabah Petani

Rizal juga menjelaskan bahwa realisasi pengadaan gabah kering panen (GKP) oleh Bulog telah menyentuh angka 3,7 juta ton, sementara pengadaan beras mencapai 726.000 ton.

“Untuk pengadaan gabah menyumbang sekitar 75% dari total realisasi pengadaan beras. Ini mencerminkan komitmen kami dalam mendukung petani secara langsung,” jelas Rizal.

Total pengadaan dalam negeri tahun ini mencapai 2.765.051 ton, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menyerap hasil panen petani demi memperkuat ketahanan pangan nasional.

Gudang Penuh, Perawatan Ketat Sesuai SOP

Dengan lonjakan stok tersebut, Rizal memastikan bahwa seluruh gudang Bulog, termasuk gudang filial di hampir seluruh provinsi, menjalankan perawatan bulanan ketat.

Langkah ini mencakup fumigasi, repackaging (pengemasan ulang), hingga penyemprotan dan pemeliharaan suhu.

“Supaya bisa bertahan dalam jangka panjang, kita lakukan perawatan intensif secara rutin,” tegasnya.

Sewa Gudang Mitra Karena Kapasitas Penuh

Bulog juga memanfaatkan gudang mitra atau rekanan, karena beberapa fasilitas penyimpanan internal telah mencapai kapasitas maksimal.

“Jumlah 4,2 juta ton itu besar. Jadi selain gudang sendiri, kita juga sewa gudang pihak ketiga untuk menyimpan,” tambah Rizal.

Namun, ia enggan merinci total anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan perawatan tersebut.

Arahan Presiden: Serap Gabah Maksimal, Petani Harus Hidup

Rizal menegaskan bahwa kebijakan menyerap gabah sebanyak mungkin adalah bentuk nyata dari perintah Presiden Prabowo untuk menghidupkan kembali ekonomi petani dan menjaga harga gabah tetap stabil di tingkat produsen.

“Perintahnya jelas, serap gabah masyarakat semaksimal mungkin agar petani hidup kembali,” pungkasnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *