Climate Rangers Cirebon Gelar Aksi Kampanye Peduli Lingkungan

KIM
Komunitas Climate Rangers Cirebon menggelar aksi kampanye peduli lingkungan di depan gerbang PLTU Cirebon Timur, Senin (16/06/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sekelompok aktivis yang tergabung dalam Climate Rangers Cirebon menggelar aksi kampanye damai di depan gerbang PLTU Cirebon Timur, Senin (16/06/2025).

Aksi ini menjadi simbol perlawanan terhadap dampak negatif operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara yang selama ini menjadi sorotan masyarakat pesisir dan pemerhati lingkungan.

Dipimpin langsung oleh Ketua Climate Rangers Cirebon, Aldi Komara, aksi tersebut menyuarakan empat tuntutan utama kepada pemerintah, pengelola PLTU, dan pemangku kebijakan yang dianggap bertanggung jawab atas krisis lingkungan yang melanda kawasan sekitar PLTU.

Empat Tuntutan Utama: Menuju Energi Bersih dan Keadilan Ekologis

Dalam orasinya, Aldi menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan untuk mendorong perubahan sistem energi nasional ke arah yang lebih ramah lingkungan, sekaligus memberi suara kepada warga yang selama ini menjadi korban dari pencemaran dan kerusakan alam.

Empat tuntutan utama yang disampaikan adalah sebagai berikut:

  1. Penghentian Bertahap Operasi PLTU Batu Bara

  2. Audit Lingkungan Secara Transparan

  3. Percepatan Transisi ke Energi Ramah Lingkungan

  4. Ganti Rugi dan Pemulihan Ekologis bagi Masyarakat Terdampak

“PLTU batu bara telah memperburuk kualitas udara, mencemari air, dan merusak tanah. Kami ingin ini dihentikan secara bertahap dan digantikan dengan energi yang bersih,” tegas Aldi.

Audit Lingkungan: Minta Data Emisi dan Dampak Kesehatan

Salah satu poin penting dalam tuntutan aksi ini adalah permintaan audit lingkungan secara terbuka dan ilmiah terhadap operasional PLTU. Aldi menilai masyarakat memiliki hak untuk mengetahui berapa besar emisi yang dilepaskan ke udara, termasuk dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.

“Kami tidak ingin terus-menerus diberi narasi bahwa ini aman tanpa data. Harus ada keterbukaan dan evaluasi menyeluruh dari sisi ilmiah dan sosial,” ujarnya.

Dorongan untuk Transisi Energi Terbarukan

Climate Rangers Cirebon mendesak pemerintah untuk segera mengakselerasi penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, hingga mikrohidro, sebagai solusi jangka panjang dan berkelanjutan.

“Energi fosil sudah saatnya ditinggalkan. Dunia bergerak ke arah energi bersih, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Kami mendesak dimulainya investasi nyata pada energi yang ramah lingkungan,” jelas Aldi.

Keadilan Ekologis: Kompensasi dan Pemulihan untuk Warga

Di tengah sorotan terhadap pencemaran yang terjadi akibat aktivitas PLTU, Aldi juga menekankan pentingnya ganti rugi yang adil bagi masyarakat yang terdampak, serta program pemulihan ekologis yang nyata dan terukur.

“Warga yang sakit akibat pencemaran udara, nelayan yang kehilangan hasil tangkapan, atau petani yang lahannya rusak—mereka semua berhak atas keadilan,” katanya.

Dukungan Masyarakat dan Solidaritas Lingkungan

Aksi damai ini mendapat sambutan dan dukungan dari sejumlah warga setempat, mahasiswa, komunitas pecinta lingkungan, hingga tokoh masyarakat.

Banyak di antara mereka yang mengaku selama ini merasa tidak terdengar dan baru kali ini bisa menyuarakan keresahannya secara kolektif.

“Kami hadir untuk menyampaikan bahwa Cirebon ingin udara yang bersih, laut yang sehat, dan tanah yang subur kembali,” ujar seorang peserta aksi.

Suara Global, Aksi Lokal

Melalui aksi ini, Climate Rangers Cirebon tak hanya menyoroti permasalahan lokal, tetapi juga menyuarakan gerakan global untuk keadilan iklim dan masa depan berkelanjutan.

Mereka menyadari bahwa krisis iklim adalah isu lintas batas, dan Cirebon menjadi salah satu kawasan yang terkena dampaknya.

“Hari Lingkungan Hidup ini harus jadi refleksi bahwa kita tidak bisa lagi menunda perubahan. Masa depan generasi berikutnya ada di tangan keputusan hari ini,” tutur Aldi.

Dengan membawa spanduk, poster, dan orasi damai, para peserta kampanye menegaskan bahwa aksi mereka bukan bentuk penolakan tanpa solusi, tetapi tuntutan akan masa depan yang lebih hijau dan adil. Mereka berharap pemerintah mulai melakukan perubahan nyata dari pusat hingga daerah.

“Kami akan terus bergerak. Ini bukan akhir, tapi awal dari perlawanan yang lebih besar untuk lingkungan,” pungkas Aldi.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *