Cuaca Tak Menentu di Jabar, BMKG Ingatkan Ini ke Masyarakat

ARY
Ilustrasi ancaman cuaca ekstrem di Jakarta. (Foto: Pexels/Thgusstavo Santana)

adainfo.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Barat (Jabar) dan sejumlah provinsi lain di Indonesia.

BMKG pun mengimbau masyarakat Jabar dan lainnya untuk waspada terhadap potensi cuaca hujan lebat hingga sangat lebat dalam periode 11 hingga 17 April 2025.

Potensi hujan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba, khususnya pada siang dan sore hari.

“Wilayah selatan dan timur Indonesia masih berpotensi mengalami curah hujan tinggi,” ujar Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Minggu (13/4/2025).

BMKG menyampaikan bahwa berbagai fenomena atmosfer aktif mendorong kondisi seperti ini.

Seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, gelombang Kelvin, dan gelombang Low Frequency.

Faktor-faktor ini meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif yang menyebabkan hujan intensitas tinggi dalam waktu singkat.

Waspada Terhadap Cuaca Pancaroba

Selain pengaruh atmosfer global, saat ini Indonesia juga mulai memasuki masa peralihan musim (pancaroba) dari hujan ke kemarau.

Di masa ini, cuaca sangat dinamis dan sulit diprediksi.

“Hujan deras, angin kencang, dan petir bisa muncul secara tiba-tiba, bahkan di tengah cuaca cerah,” jelas Andri.

BMKG menyebut kondisi cuaca yang cepat berubah ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat.

Terutama di luar ruangan dan di wilayah-wilayah rawan bencana.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat Jabar dan Sekitarnya

BMKG mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi cuaca ekstrem.

Imbauan penting tersebut antara lain hindari aktivitas di luar ruangan saat hujan dan petir.

Kemudian, jauhi pohon besar, baliho, atau bangunan yang tampak rapuh.

Selanjutnya, waspadai jalan licin yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Jangan lupa untuk pantau informasi cuaca dari sumber resmi BMKG secara berkala.

“Masyarakat juga harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor,” papar Andri.

Wilayah yang Perlu Meningkatkan Kewaspadaan

BMKG mencatat bahwa beberapa wilayah di Jawa Barat dan sekitarnya memiliki tingkat risiko tinggi terhadap hujan lebat dadakan selama periode ini.

Terutama wilayah pegunungan maupun perbukitan, kawasan padat pemukiman dengan sistem drainase kurang memadai, serta daerah aliran sungai dan bantaran sungai besar.

Cuaca Tak Bisa Diprediksi, Kesiapsiagaan Harus Ditingkatkan

Cuaca yang semakin sulit diprediksi memerlukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh elemen masyarakat.

Jangan abaikan langit cerah, karena dalam sekejap bisa berubah menjadi badai.

Ikuti terus informasi dari BMKG dan jangan ragu untuk mengambil langkah pencegahan lebih awal demi keselamatan bersama.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *