Dandim Depok Imbau Warga Jaga Kondusivitas, Ini Pesannya
adainfo.id – Antisipasi terjadinya aksi anarkis susulan, sejumlah prajurit TNI dikerahkan untuk menjaga wilayah Kota Depok.
Kehadiran aparat pertahanan negara ini diharapkan mampu memperkuat sinergi dengan kepolisian dalam menciptakan suasana yang tetap kondusif pascakerusuhan di Kelapa Dua.
Dandim 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto, menegaskan bahwa tugas TNI bukan hanya soal pertahanan, tetapi juga menjaga persatuan bangsa.
“Ya untuk pengamanan, dari pihak TNI kan sebagai alat pertahanan negara. Artinya alat pertahanan negara ini salah satu tugasnya adalah pemersatu bangsa,” ujarnya pada Sabtu (30/08/2025).
Imbauan Jaga Kondusivitas
Kolonel Iman mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat Depok tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba memecah belah bangsa.
Ia menyebut ada upaya untuk membenturkan rakyat dengan aparat negara demi kepentingan tertentu.
“Saat ini ada pihak-pihak yang ingin membenturkan rakyat dengan aparat negaranya. Artinya, rakyat Indonesia sedang diadu domba. Maka solusinya, kita harus menjaga kondusivitas bersama,” katanya.
Menurutnya, masyarakat harus berpikir rasional bahwa aksi anarkis justru akan menimbulkan kerugian.
Contoh kecilnya, perusakan fasilitas umum seperti lampu lalu lintas dan penerangan jalan hanya akan menambah beban anggaran daerah.
“Kalau ada tindakan anarkis, merusak traffic light, merusak lampu jalanan, akhirnya harus keluarkan anggaran lagi untuk perbaikan,” sambungnya.
Anggaran Sebaiknya untuk Pembangunan
Lebih jauh, Kolonel Iman menilai bahwa biaya perbaikan akibat kerusakan fasilitas seharusnya bisa dialokasikan untuk kegiatan produktif yang mendukung kemajuan Kota Depok.
Ia menekankan pentingnya pola pikir positif demi masa depan yang lebih baik.
“Ini bentuk kita harus bisa berpikir positif, berpikir cerdas. Saya berharap kita sadar bahwa kita semua rakyat Indonesia. Baju saya kalau ditanggalkan, ya saya rakyat Indonesia. Tidak ada pangkat, tidak ada jabatan, sama dengan masyarakat lainnya,” tegasnya.
Ia mencontohkan, baik dirinya, Kapolres Depok, maupun Wali Kota, pada dasarnya adalah rakyat Indonesia yang memiliki tanggung jawab menjaga negeri.
Kolonel Iman menegaskan bahwa TNI akan terus bersinergi dengan Polri untuk memastikan keamanan di wilayah Depok.
Menurutnya, ada pihak-pihak yang berusaha menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian, dan hal itu tidak boleh dibiarkan.
“Ada upaya-upaya untuk membuat Polri seolah tidak berfungsi. Kalau sampai polisi lumpuh, negara juga akan kacau. Maka TNI hadir untuk membackup,” jelasnya.
Kolonel Iman mengibaratkan aparat negara sebagai organ tubuh. Jika salah satu bagian dipotong, maka tubuh tidak bisa berfungsi dengan normal. Demikian pula jika fungsi kepolisian dilemahkan.
“Satu alat negara ini seolah mau diamputasi, tidak dapat kepercayaan lagi, sehingga tidak bisa bekerja. Sama seperti tangan kita dipotong, tadinya bisa nulis, sekarang tidak bisa nulis. Ini yang harus dipahami,” katanya.
Kerusuhan di Depok Rusak Dua Pos Polisi
Sebelumnya, pada Sabtu pagi (30/08/2025), kerusuhan pecah di kawasan Jalan Komjen M Yasin (Kelapa Dua) dekat Markas Brimob, Depok.
Insiden terjadi sekitar pukul 05.00 WIB ketika massa dari arah Jakarta Timur mencoba menyerang Mako Brimob.
Massa melontarkan batu dan petasan ke arah aparat. Petugas Brimob membalas dengan tembakan gas air mata untuk menghalau massa.
Namun dalam pelariannya, kelompok anarkis itu membakar pos polisi di dekat Pasar Pal, Cimanggis, serta merusak pos polisi di kawasan perbatasan Jakarta Selatan–Depok, tepatnya dekat flyover UI.
Kerusakan parah pada fasilitas publik tersebut menambah keprihatinan warga Depok.
Namun aparat keamanan memastikan bahwa situasi kini telah terkendali.


 
											 
											
 
							    					
 
							    					
 
							    					





 
								            											
																					 
								            										 
								            										 
								            										 
								            										