Dinas PUTR Kabupaten Cirebon Perbaiki Jalan Poros Desa Sampih

KIM
Dinas PUTR Kabupaten Cirebon turunkan alat berat bantu perbaikan jalan poros di Desa Sampih, Rabu (18/06/25) (foto: adainfo.id).

adainfo.id – Kabar positif datang dari Desa Sampih, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon.

Setelah lebih dari satu dekade dibiarkan rusak tanpa perhatian serius, jalan poros kabupaten yang melintasi desa tersebut akhirnya mendapatkan intervensi alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cirebon.

Perbaikan jalan ini tak datang begitu saja. Semua bermula dari inisiatif warga yang secara swadaya bahu-membahu memperbaiki ruas jalan vital yang selama ini menjadi urat nadi transportasi desa.

Pemerintah Desa Sampih secara terbuka menyatakan apresiasi kepada Dinas PUTR atas respons cepat dan dukungan konkret dalam bentuk penyediaan alat berat, Rabu (18/06/2025).

Momen ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara masyarakat dan pemerintah bisa mewujudkan perubahan nyata, meski dengan keterbatasan.

Warga Bergerak Lebih Dulu, Pemerintah Menyusul

Langkah awal perbaikan bukan datang dari anggaran pemerintah, melainkan dari gotong royong warga yang merasa tak sanggup lagi menunggu janji demi janji.

Paguyuban “Bapa Aing KDM” yang berisi pemuda Karang Taruna dan tokoh masyarakat memulai inisiatif menambal jalan sepanjang satu kilometer.

Mereka membeli sendiri sirtu, batu split, abu batu, dan aspal curah demi memperbaiki akses utama desa.

Dengan semangat kolektif yang tinggi, mereka bergerak tanpa keluhan, hanya berharap desa mereka mendapatkan perhatian layak.

Dan perjuangan mereka tak sia-sia. Dukungan alat berat dari Dinas PUTR menjadi suntikan semangat baru bagi warga yang selama ini merasa dipinggirkan.

Kuwu Suherman: Ini Adalah Contoh Kolaborasi Nyata

Kuwu (Kepala Desa) Sampih, Suherman, menyambut positif kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa dukungan alat berat mempercepat proses pengerjaan dan menunjukkan adanya itikad baik dari pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi infrastruktur desa.

“Kami dari Pemdes sangat mengapresiasi kepedulian warga Sampih dan Dinas PUTR yang telah ikut membantu menurunkan alat berat untuk bersama-sama bergotong royong memperbaiki jalan rusak di poros kabupaten yang ada di Desa Sampih,” ujar Suherman.

Ia juga menyoroti bahwa selama bertahun-tahun, jalan ini menjadi titik rawan kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor yang harus melewati lubang besar, genangan air, hingga kontur jalan yang tidak rata.

Lalan: Jangan Jadikan Warga Penonton

Ketua Karang Taruna Desa Sampih, Lalan, menyampaikan harapan yang lebih dalam. Ia meminta agar pembangunan lanjutan nanti bisa melibatkan masyarakat secara aktif, bukan sekadar menjadi penonton di kampung sendiri.

“Kami berterima kasih pada PUTR yang responsif, tapi kami ingin dilibatkan dalam setiap proses. Bukan hanya saat gotong royong, tapi juga saat pelaksanaan teknis pembangunan jalan poros ke depannya,” tegas Lalan.

Ia menambahkan bahwa partisipasi warga bukan hanya menyangkut tenaga, tapi juga bentuk pengawasan sosial agar proyek berjalan transparan dan tepat sasaran.

Warga sangat ingin jalan yang sudah diperjuangkan tidak hanya diperbaiki sebentar, lalu rusak kembali karena buruknya kualitas pekerjaan.

Kondisi Jalan: Luka Lama yang Baru Mulai Diobati

Jalan poros kabupaten yang melewati Desa Sampih telah rusak parah lebih dari 10 tahun.

Lubang menganga, permukaan bergelombang, dan tidak adanya drainase yang layak menjadi pemandangan sehari-hari.

Dalam kondisi cuaca ekstrem, jalan ini berubah menjadi kubangan yang nyaris tak bisa dilalui kendaraan roda dua.

“Sudah banyak korban jatuh karena jalan ini. Anak sekolah, ibu rumah tangga, bahkan petani yang membawa hasil panen,” ujar seorang warga yang ikut membantu perbaikan.

Dengan latar belakang ini, kebutuhan alat berat bukan sekadar kemudahan teknis, tapi menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap wilayah yang selama ini terabaikan.

Warga berharap langkah awal ini menjadi pembuka dari pembangunan permanen yang dijanjikan selama bertahun-tahun.

Estimasi Pengerjaan: 3–4 Hari Kerja

Dinas PUTR memperkirakan bahwa dengan dukungan alat berat, proses pengerjaan swadaya yang sebelumnya diperkirakan membutuhkan waktu berminggu-minggu, kini bisa dirampungkan dalam tiga hingga empat hari.

Ini adalah capaian luar biasa mengingat kondisi awal pekerjaan dilakukan dengan alat manual dan tenaga masyarakat semata.

“Kami minta dibantu alat berat dari Dinas PUTR Kabupaten Cirebon agar hasil perbaikan jalan bisa maksimal,” kata salah satu tokoh masyarakat.

Warga menaruh harapan besar agar pekerjaan ini bukan solusi tambal sulam, tapi awal dari perbaikan berkelanjutan.

Terlebih lagi, jalan poros ini menghubungkan beberapa desa tetangga dan menjadi jalur penting ekonomi lokal, mulai dari distribusi hasil tani, akses sekolah, hingga keperluan ke fasilitas kesehatan.

Dampak Sosial: Jalan Baik, Warga Lebih Produktif

Jalan yang baik bukan hanya urusan infrastruktur, tetapi menyangkut produktivitas warga.

Dengan akses yang lancar, pengeluaran untuk perbaikan kendaraan bisa ditekan, waktu tempuh menjadi lebih efisien, dan keselamatan pengguna jalan terjamin.

Selain itu, geliat ekonomi desa bisa tumbuh, karena distribusi barang dan mobilitas masyarakat menjadi lebih mudah. Itulah mengapa keterlibatan Dinas PUTR dan semangat warga dalam aksi ini bukan hanya menyelesaikan masalah fisik, tetapi juga menata ulang harapan dan masa depan desa.

 

 

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *