Diperingati Tiap 1 Muharram, Ini Deretan Acara Kemeriahan Hari Jadi Kota Cirebon ke-598
adainfo.id – Memasuki usia yang ke-598, Kota Cirebon kembali bersiap merayakan momen istimewa: Hari Jadinya yang diperingati setiap 1 Muharram. Tahun ini, 1 Muharram 1447 H akan jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Perayaan ini bukan hanya rutinitas tahunan, melainkan titik refleksi sejarah panjang, kebudayaan luhur, serta semangat membangun kota yang maju dan sejahtera.
Tema Kultural Penuh Makna: Cirebon Mayungi lan Nyumponi
Pemerintah Kota Cirebon melalui Ketua Panitia Hari Jadi, Iing Daiman, menetapkan tema tahun ini dengan sangat filosofis: Cirebon Mayungi lan Nyumponi. Dua kata berbahasa Cirebon ini mencerminkan kedalaman nilai-nilai lokal yang masih sangat relevan dalam konteks pemerintahan dan kehidupan sosial modern.
“Mayungi berarti melindungi dan mengayomi,” terang Iing. “Bukan hanya secara fisik, tapi juga dalam konteks sosial, budaya, dan spiritual. Seperti payung yang menaungi dari hujan dan panas, Kota Cirebon diharapkan menjadi rumah yang aman, damai, dan harmonis,” ungkap Iing, Kamis (29/05/25)
Sementara itu, Nyumponi diartikan sebagai mencukupi atau memenuhi. Kata ini mencerminkan semangat pelayanan—bagaimana pemerintah dan masyarakat bahu-membahu menjawab kebutuhan dasar rakyat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan ekonomi dan pelestarian budaya.
Menariknya, penetapan tema ini tidak dilakukan sepihak. Pemerintah Kota melibatkan para budayawan lokal dalam diskusi mendalam agar nilai-nilai tradisional tetap terjaga dan dimaknai ulang dalam konteks kekinian.
“Kami berdiskusi langsung dengan budayawan daerah. Sebab, hanya dengan pelibatan mereka, makna tema bisa tepat sasaran dan menyentuh akar budaya masyarakat Cirebon,” imbuh Iing.
Tagline “Cirebon Idola”: Optimisme Menuju Masa Depan
Sebagai pelengkap tema, Pemkot Cirebon juga meluncurkan tagline “Cirebon Idola”. Tagline ini menyiratkan optimisme serta kebanggaan masyarakat terhadap potensi besar yang dimiliki Cirebon sebagai kota budaya, kota wisata, dan kota perdagangan yang terus berkembang.
“Idola menunjukkan Cirebon sebagai pusat perhatian. Bukan hanya di bidang pariwisata, tapi juga budaya, ekonomi, dan sosial,” tegas Iing yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon.
Momentum Hari Jadi Kota Cirebon ke-598 akan dimeriahkan dengan Cirebon Festival, ajang pesta rakyat yang dikemas dalam berbagai bentuk kegiatan budaya dan ekonomi kreatif.
“Festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi ajang promosi potensi daerah,” ucap Iing.
Berikut beberapa agenda dalam Cirebon Festival diantaranya:
-
Pameran UMKM
-
Festival kuliner peranakan
-
Festival krupuk Mlarat khas Cirebon
-
Pemecahan Rekor MURI untuk 1.000 perempuan berkebaya
-
Pemecahan Rekor MURI servis handphone gratis
-
Cirebon Fashion Carnival
Aksi Kolektif ASN: Deklarasi Anti Pinjol & Judol
Salah satu yang menarik perhatian publik nasional pada HUT Kota Cirebon tahun ini adalah deklarasi gerakan anti Pinjaman Online (Pinjol) ilegal dan Judi Online (Judol) oelh 1.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Cirebon.
Langkah ini menunjukkan kepedulian Pemkot dalam menjaga ketahanan sosial masyarakat, terutama di era digital yang penuh jebakan ekonomi digital ilegal.
Rangkaian Kegiatan Lain yang Tak Kalah SpektakulerSelain festival, Cirebon juga menyiapkan berbagai acara monumental yang siap mencetak rekor dan melibatkan ribuan masyarakat dari berbagai kalangan:
-
Pemecahan Rekor MURI Donor Darah Terbanyak
-
Forum Internasional Difabel
-
Aksi kolosal 1.200 Jawara Pencak Silat
-
Campus In Action: Panggung Mahasiswa dan Akademisi
-
Laga Sepak Bola di Dalam Mall
-
Lomba Selam Tingkat Nasional
Makna dan Harapan di Usia Cirebon yang Ke-598
Cirebon bukan sekadar kota sejarah atau peninggalan kolonial. Kota ini tumbuh sebagai simpul peradaban, tempat bertemunya budaya Jawa, Sunda, Cina, dan Arab dalam satu harmoni sosial yang unik.
Di usia ke-598, Kota Udang ingin menegaskan jati dirinya sebagai kota yang Mayungi lan Nyumponi. Kota yang bukan hanya hadir dalam peta geografis, tetapi juga menjadi simbol perlindungan, pemenuhan, dan kebanggaan warganya.
Harapan Warga: Bukan Sekadar Seremoni
Rangkaian kemeriahan ulang tahun ini tentu disambut antusias warga. Namun, banyak pula harapan yang mengalir agar semangat tema benar-benar terwujud, bukan hanya dalam pidato atau perayaan.
“Semoga bukan hanya pesta, tapi juga bentuk nyata dari pelayanan dan perlindungan bagi kami warga kecil,” ujar Dewi, pedagang di Pasar Kanoman.