Dishub Depok Diminta Percepat Master Plan Transportasi Terintegrasi
adainfo.id – Rencana pembangunan transportasi di Kota Depok kembali menjadi sorotan. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok mendapat instruksi untuk mempercepat penyusunan master plan transportasi yang menjadi acuan jangka panjang pengembangan moda transportasi di wilayah tersebut.
“Master plan ini diperlukan agar Kota Depok memiliki gambaran kondisi transportasi yang ideal dari tahun ke tahun,” ujar Wali Kota Depok Supian Suri, Selasa (23/09/2025).
Menurutnya, dokumen perencanaan ini penting untuk memastikan target pembangunan dapat terukur dan terintegrasi.
Dengan adanya master plan, arah kebijakan transportasi dapat ditetapkan lebih jelas sehingga setiap program memiliki indikator keberhasilan yang konkret.
“Selain itu master plan ini juga untuk memastikan capaian target pembangunan dapat terukur. Harapannya transportasi di Depok sudah maksimal terlayani dan terintegrasi,” tegas Supian.
Transportasi Depok yang Harus Terintegrasi
Dalam paparannya, Supian menekankan bahwa Kota Depok memiliki berbagai keunggulan transportasi yang sudah bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Hal itu meliputi sejumlah moda transportasi massal yang beroperasi setiap hari melayani kebutuhan masyarakat.
“Kita punya stasiun kereta yang tiap hari melayani masyarakat, ada stasiun LRT, dukungan Transjakarta, juga angkutan-angkutan umum yang sudah melayani warga Depok. Semua layanan ini harus terintegrasi agar memudahkan masyarakat,” jelasnya.
Integrasi transportasi, kata Supian, bukan hanya soal ketersediaan moda.
Akan tetapi juga bagaimana layanan tersebut bisa saling melengkapi dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat.
Misalnya, keterhubungan antar stasiun kereta, halte Transjakarta, hingga angkutan kota yang bisa diakses dalam satu jaringan.
Peran Angkutan Berbasis Aplikasi
Selain moda transportasi massal, Supian juga mengapresiasi hadirnya angkutan perkotaan berbasis aplikasi (CAB) yang semakin memperluas akses masyarakat Depok.
Menurutnya, kehadiran CAB menjadi solusi tambahan dalam mendukung mobilitas warga di era digital.
“Terima kasih atas dukungan yang sudah ada. Mudah-mudahan armadanya bisa terus diperbanyak sehingga makin banyak masyarakat yang terlayani,” ujarnya.
Layanan berbasis aplikasi dinilai dapat mengisi kekosongan rute yang belum terlayani transportasi publik massal.
Dengan begitu, masyarakat bisa memiliki pilihan moda transportasi yang lebih beragam, efisien, dan sesuai kebutuhan.
Supian menekankan bahwa pembangunan transportasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah.
Namun juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, sektor swasta, dan masyarakat.
Supian mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra Dishub dan unsur Forkopimda yang telah konsisten memberikan dukungan.
“Saya berharap kemitraan ini terus terjalin agar bersama-sama kita bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Kota Depok,” tuturnya.
Kolaborasi multipihak dianggap menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan transportasi yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan di Kota Depok.
Transportasi Depok Hadapi Tantangan Serius
Kondisi transportasi di Depok selama ini menghadapi sejumlah tantangan serius, mulai dari kepadatan lalu lintas, keterbatasan angkutan umum, hingga tingginya penggunaan kendaraan pribadi.
Tanpa adanya perencanaan matang, masalah ini dikhawatirkan semakin memburuk di masa depan.
Master plan transportasi diharapkan menjadi solusi komprehensif untuk menjawab tantangan tersebut.
Dengan adanya peta jalan pengembangan transportasi, Pemerintah Kota Depok dapat menetapkan prioritas pembangunan infrastruktur serta memperkuat sistem angkutan umum yang lebih efektif.
Instruksi percepatan master plan transportasi yang disampaikan Supian dinilai menjadi langkah strategis untuk masa depan Kota Depok.
Dengan integrasi antar moda transportasi, pemanfaatan teknologi digital, serta kolaborasi lintas sektor, Depok diharapkan mampu keluar dari permasalahan klasik kemacetan dan keterbatasan layanan publik.
Transportasi yang efisien akan berdampak langsung pada produktivitas warga, pertumbuhan ekonomi, hingga kualitas hidup masyarakat.











