Dishub Depok Matangkan MRLL di Simpang Tugu Batu Sawangan
adainfo.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok terus menggenjot persiapan implementasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di kawasan Simpang Tugu Batu Sawangan.
Hal itu sebagai upaya mengurai kemacetan parah yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Selain itu, adalah MRLL tersebut menjadi perhatian penting pemerintah kota karena dua titik konflik utama.
Yaitu Simpang Tugu Batu dan Simpang Sawangan Permai, memiliki jarak terlalu dekat dan infrastruktur pendukung yang belum memadai.
Kepala Dishub Kota Depok, Zamrowi, menyampaikan bahwa sejumlah infrastruktur penunjang telah dibenahi untuk memastikan kelancaran pelaksanaan MRLL.
Ia menjelaskan bahwa beberapa bagian jalan yang sebelumnya memiliki perbedaan elevasi kini telah dilapisi ulang dengan aspal agar lebih rata dan aman bagi pengguna jalan.
“Jalan yang tidak rata telah kita overlay, dan titik-titik rusak diperbaiki. Drainase yang awalnya terbuka dan rusak di Jalan Sawangan Permai sudah diganti oleh Dinas PUPR,” ujar Zamrowi dikutip Minggu (18/5/2025).
Tak hanya itu, reklame yang menghalangi celukan (lay bay) di depan Superindo Sawangan, yang sejatinya berfungsi sebagai tempat berhenti bus, juga telah dibersihkan.
Bahkan pemisah lajur yang sebelumnya mengganggu visibilitas dan efektivitas rambu lalu lintas sudah dipotong oleh Satpol PP.
Langkah ini merupakan bagian dari tindak lanjut pembahasan bersama lintas OPD dan Forum Lalu Lintas yang memetakan kompleksitas persoalan kemacetan di kawasan tersebut.
Salah satu isu utama yang mengemuka adalah tumpang tindih antara aktivitas kendaraan pribadi, angkutan umum, hingga keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak tertata.
Langkah Bertahap Menuju MRLL Optimal
Zamrowi menambahkan bahwa proses menuju penerapan MRLL dilakukan secara bertahap, mulai dari pembenahan fisik, sosialisasi, hingga uji coba sistem.
Dishub bersama lintas instansi seperti Satpol PP, DLHK, dan perangkat kelurahan telah intensif berkoordinasi agar implementasi berjalan mulus.
“Permasalahan di kawasan ini cukup kompleks. Kami tidak ingin grusa-grusu. Semua tahapan dirancang agar masyarakat dapat beradaptasi dengan rekayasa lalu lintas yang baru,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, mulai 16 Mei hingga 22 Mei 2025, Dishub akan melakukan sosialisasi kepada warga dan pengendara sekitar.
Edukasi akan difokuskan pada perubahan arah lajur, rambu-rambu baru, serta penempatan personel pengatur lalu lintas.
Dishub juga menggunakan media sosial dan papan informasi statis agar warga tidak kaget saat sistem diberlakukan.
Uji Coba Dimulai 23 Mei 2025
Puncak dari proses ini adalah uji coba skema MRLL yang akan dimulai pada 23 Mei 2025.
Uji coba tersebut menjadi fase krusial untuk mengevaluasi efektivitas rekayasa dalam mengurai kemacetan yang selama ini membuat frustasi para pengendara.
Zamrowi berharap masyarakat dapat menerima perubahan atau pelaksanaan MRLL ini sebagai bentuk ikhtiar Pemerintah Kota Depok untuk menciptakan lalu lintas yang lebih tertib, aman, dan efisien.
“Kami mengimbau masyarakat bisa menyesuaikan. Rekayasa ini kami rancang untuk jangka panjang, agar Sawangan tidak terus-terusan dilabeli titik macet horor,” pungkas Zamrowi.