Disoal Obor Cirtim, Kuwu Sebut Hasil Scrap PLTU Bantu Pembangunan Desa

KIM
Hasil lelang scrap dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan. (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Rencana lelang limbah scrap milik Hyundai Engineering and Construction (HDEC) di area PLTU II Cirebon yang sempat dinilai bermasalah oleh kelompok Oposisi Berontak Rakyat (OBOR) Cirebon Timur, kini diklarifikasi oleh pihak kepolisian dan pemerintah desa.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, secara tegas menyatakan bahwa permasalahan tersebut telah selesai, menyusul pertemuan mediasi yang digelar bersama Dandim Kabupaten Cirebon dan seluruh unsur terkait.

Menurut Kapolresta, pihaknya telah melakukan mediasi yang mempertemukan semua pihak yang terlibat, termasuk perwakilan desa yang akan menerima manfaat dari lelang tersebut. “Masalahnya sudah selesai, sudah dirapatkan oleh Polres dan Kodim,” ujarnya saat ditemui, Kamis (10/07/2025).

Sumarni juga mengimbau masyarakat Kabupaten Cirebon untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan wilayah serta menjauhi tindakan provokatif. “Ayo jaga nama baik Kabupaten Cirebon,” tegasnya, sambil mengajak publik untuk lebih memviralkan sisi positif daerah.

Kuwu Tegaskan Lelang Scrap Hyundai Bukan dari Cirebon Power

Pernyataan Kapolresta turut dikuatkan oleh para kepala desa penerima manfaat. Kuwu Desa Kanci, Sunaryo, mengklarifikasi bahwa rencana lelang scrap kali ini bukan berasal dari Cirebon Power, melainkan milik Hyundai. “Kalau lelang scrap kemarin, itu dari PLTU 1 (Cirebon Power), kalau sekarang Hyundai,” ungkapnya.

Sunaryo juga menyebutkan bahwa sudah ada pertemuan dan kesepakatan antara Hyundai dengan desa-desa sekitar serta pihak terkait lainnya, termasuk pembahasan teknis mengenai pembagian hasil lelang.

Menurut Sunaryo, proses lelang dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Ia menegaskan bahwa dana hasil lelang masuk ke rekening desa, bukan ke rekening pribadi ataupun disebut sebagai ‘rekening siluman’. “Uangnya itu masuk ke rekening desa, lalu kita gelar Musdes untuk merumuskan penggunaannya untuk apa,” katanya.

Transparansi Penggunaan Dana Scrap PLTU

Sunaryo menjelaskan bahwa dana scrap dari tahun sebelumnya telah digunakan untuk membiayai pembangunan jalan desa sepanjang lebih dari 500 meter, serta mendukung program sosial dan keagamaan. Musyawarah Desa (Musdes) selalu menjadi forum utama dalam memutuskan arah penggunaan dana tersebut.

“Kami selalu diberikan informasi, sejak awal proses lelang sampai dana ditransfer,” ujarnya lagi. Ia menekankan bahwa segala proses penggunaan dana telah didokumentasikan dalam laporan pertanggungjawaban resmi.

Dana tersebut, menurutnya, sangat membantu desa dalam menjalankan program-program pembangunan, terlebih ketika dana dari pemerintah pusat atau daerah belum mencukupi.

Pengakuan Serupa dari Kuwu Kanci Kulon

Hal senada diungkapkan oleh Kuwu Desa Kanci Kulon, Subandi. Ia mengatakan bahwa proses penggunaan dana limbah scrap dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat melalui forum Musdes.

“Dananya kita gunakan untuk kegiatan pembangunan, sosial dan lainnya,” kata Subandi. Menurutnya, manfaat dana scrap sudah dirasakan langsung oleh warga dan menjadi solusi konkret atas keterbatasan anggaran desa.

Subandi juga membenarkan adanya kesepakatan baru dengan Hyundai terkait rencana lelang yang akan berlangsung. Dalam kesepakatan tersebut, seluruh pihak sepakat menjaga kondusivitas dan menggunakan dana secara bertanggung jawab.

Cirebon Power: Tidak Ambil Untung dari Scrap

Di sisi lain, Humas PLTU Cirebon Power, Yuda Panjaitan, menjelaskan bahwa scrap yang selama ini dilelang bukanlah limbah berbahaya, melainkan material bekas overhaul yang memiliki nilai ekonomis. Ia menyebut, pihak Cirebon Power tidak mengambil keuntungan dari scrap tersebut.

“Kami sama sekali tidak mengambil keuntungan dari hasil scrap, dan selama ini kami telah memastikan bahwa realisasi penjualan scrap sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat sekitar pembangkit,” jelasnya.

Menurut Yuda, meskipun scrap itu milik perusahaan, manajemen memberikan kesempatan agar nilainya bisa dimanfaatkan desa-desa sekitar untuk mendukung berbagai program pembangunan.

Di tengah dinamika informasi yang berkembang di masyarakat, pihak berwenang mengimbau publik untuk lebih berhati-hati dalam menerima isu yang belum tentu benar. Kapolresta Cirebon dan para kuwu menyarankan agar masyarakat fokus pada dampak positif dari program lelang scrap yang telah membantu pembangunan desa secara nyata.

Lebih jauh, pemerintah daerah diharapkan dapat terus mendorong praktik transparansi seperti ini di sektor-sektor lainnya, agar dana hasil pengelolaan limbah atau aset negara bisa kembali ke masyarakat, bukan hanya menjadi angka dalam dokumen tanpa dampak riil.

Hingga saat ini, rencana lelang limbah scrap oleh Hyundai dipastikan akan tetap berjalan sesuai mekanisme yang telah disepakati bersama. Masyarakat desa pun terus berharap agar program-program pro-rakyat seperti ini dapat dilanjutkan dan dijaga integritasnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *