Ditjen Dukcapil Hadirkan Layanan Jemput Bola di Desa Buyut, Akses Adminduk Kini Lebih Mudah

KIM
Ditjen Dukcapil Kemendagri menghadirkan layanan jemput bola bagi masyarakat Desa Buyut, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Senin (1/12/25). (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri kembali memperluas layanan administrasi kependudukan melalui program jemput bola. Kali ini, layanan tersebut menyasar warga Desa Buyut, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, pada Senin (1/12/2025).

Kegiatan tersebut menjadi perhatian masyarakat karena menyediakan berbagai kemudahan pengurusan dokumen adminduk tanpa mewajibkan warga datang langsung ke kantor Disdukcapil.

Layanan jemput bola ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara Ditjen Dukcapil Kemendagri dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cirebon. Di lokasi kegiatan, warga dapat mengurus berbagai dokumen, mulai dari pembuatan e-KTP, kartu keluarga (KK), akta kematian, hingga aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang kini mulai didorong pemerintah sebagai bentuk digitalisasi data kependudukan.

Antusiasme masyarakat terlihat sejak pagi hari. Warga dari berbagai dusun di Desa Buyut mendatangi lokasi pelayanan dengan membawa berkas dan persyaratan yang dibutuhkan. Banyak di antara mereka mengaku terbantu dengan pelaksanaan layanan dekat rumah karena sebelumnya kesulitan meluangkan waktu untuk pergi ke kantor Disdukcapil yang berada di pusat kabupaten.

Petugas dari Ditjen Dukcapil dan Disdukcapil Kabupaten Cirebon bekerja secara terpadu, mulai dari melakukan verifikasi data, perekaman biometrik, hingga pencetakan dokumen tertentu. Mekanisme layanan dibuat efektif sehingga warga tidak harus menunggu lama. Sejumlah warga terlihat membawa anggota keluarganya yang selama ini belum memiliki dokumen kependudukan lengkap.

Fasilitasi Perekaman untuk Pemula

Dalam agenda ini, petugas menyiapkan fasilitas khusus untuk perekaman e-KTP pemula. Para remaja yang baru berusia 17 tahun atau akan memasuki usia tersebut mendapatkan kesempatan untuk melakukan perekaman tanpa harus menunggu jadwal layanan di sekolah atau kantor kecamatan.

Para pemula ini menjadi sasaran prioritas karena seringkali belum memahami pentingnya dokumen kependudukan sebagai identitas resmi.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian edukasi agar mereka lebih sadar akan pentingnya dokumen adminduk dalam mengakses layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, maupun perbankan.

Warga memberikan respons positif terhadap program ini. Banyak dari mereka yang selama ini terkendala pekerjaan, jarak tempuh, atau kurangnya waktu untuk mengurus dokumen, kini dapat menyelesaikan kebutuhannya dalam satu kunjungan. Sejumlah warga bahkan datang mewakili anggota keluarga lanjut usia yang kesulitan pergi ke kantor kecamatan.

Komitmen Pemerintah Perkuat Tertib Adminduk

Kepala Disdukcapil Kabupaten Cirebon, Iman Supriadi, menegaskan bahwa pelaksanaan jemput bola merupakan bentuk implementasi nyata dari komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh masyarakat memiliki dokumen kependudukan yang lengkap dan valid.

“Kolaborasi ini menjadi wujud layanan nyata agar masyarakat benar-benar merasakan kemudahan dalam mengakses seluruh dokumen administrasi kependudukan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa dokumen adminduk adalah identitas hukum yang melekat pada setiap warga negara. Kelengkapan dokumen tersebut sangat menentukan akses masyarakat terhadap layanan publik, seperti BPJS, bantuan sosial, pendidikan, hingga kepengurusan dokumen hukum lainnya.

Iman menambahkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen adminduk memang terus meningkat, tetapi tetap perlu ditunjang dengan kemudahan layanan. Karena itu, jemput bola dipastikan akan terus diperluas ke berbagai wilayah, terutama daerah yang memiliki hambatan mobilitas.

Selain program jemput bola yang menggandeng Ditjen Dukcapil, Disdukcapil Kabupaten Cirebon terus mendorong layanan yang mempermudah masyarakat melalui sejumlah program inovatif. Di antaranya Kudu Ngelayap, Dakocan, dan Kelingan, tiga program unggulan yang menyasar pelayanan langsung ke desa-desa agar masyarakat di wilayah pinggiran tidak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi.

Program Kudu Ngelayap merupakan layanan keliling dengan armada khusus yang mendatangi desa-desa dengan jadwal tertentu. Sementara Dakocan fokus pada percepatan pencetakan dan penyerahan dokumen langsung kepada warga. Adapun Kelingan menjadi wadah penyedia informasi dan pendampingan administrasi kependudukan di tingkat desa.

Iman menjelaskan bahwa inovasi-inovasi tersebut bertujuan menjadikan pelayanan adminduk semakin cepat, mudah, dan efisien. Pemerintah daerah juga secara aktif melakukan sosialisasi terkait IKD sebagai bagian dari transformasi digital yang akan menjadi identitas masa depan.

Peningkatan Kesadaran Adminduk Jadi Prioritas Bersama

Dengan semakin banyaknya program jemput bola dan inovasi lainnya, pemerintah berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap dan sesuai aturan. Kesadaran tersebut penting untuk memastikan tertib administrasi di tingkat desa dan kecamatan, sehingga berbagai layanan publik dapat diberikan dengan tepat sasaran.

Warga Desa Buyut berharap kegiatan serupa dapat dilakukan kembali secara rutin, terutama untuk melayani pengurusan dokumen bagi lansia, difabel, atau warga yang memiliki keterbatasan mobilitas. Antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa layanan jemput bola sangat relevan dengan kebutuhan warga, terutama di daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.

Di akhir kegiatan, petugas memastikan setiap warga yang hadir mendapatkan layanan optimal. Dengan berjalannya layanan jemput bola ini, pemerintah pusat dan daerah menunjukkan komitmen kuat dalam mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat serta memperkuat tertib administrasi kependudukan di wilayah Kabupaten Cirebon.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *