DPRD Depok Dorong Produk UMKM Dipasarkan di Minimarket

YAD
Ilustrasi Baznas Depok alokasikan Rp 1 Miliar untuk bantu UMKM(Foto: Diskominfo)

Adainfo.id – Anggota Komisi B DPRD Depok, Ubaidillah, menegaskan komitmennya dalam mendorong kemajuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal dengan mendorong produk-produk mereka dipasarkan di jaringan minimarket seperti Alfamart dan Indomaret.

“Saya sangat menekankan bagaimana kemajuan perusahaan-perusahaan itu harus berbanding lurus dengan kemajuan UMKM di Kota Depok,” ujar Ubaidillah, Kamis 10 April 2025.

UMKM Depok Perlu Akses Pasar yang Jelas dan Efektif

Ubaidillah mengungkapkan bahwa masalah utama yang dihadapi pelaku UMKM di Depok bukan soal produksi atau kualitas produk, tetapi akses pasar.

Sebagai kota yang lebih dominan sebagai wilayah pemukiman daripada destinasi wisata, Depok tidak memiliki arus kunjungan besar seperti Bogor.

Oleh karena itu, tempat strategis yang sudah terbukti ramai seperti minimarket dan hotel menjadi target potensial.

“Kalau kita bikin kios baru seperti yang dulu-dulu, akhirnya mati karena tidak ada traffic. Maka dari itu, kita arahkan UMKM masuk ke tempat yang sudah proven seperti Indomaret, Alfamart, dan hotel-hotel di Depok,” jelasnya.

Produk UMKM Masuk Etalase

Dalam kunjungan kerja Komisi B DPRD Depok ke perusahaan-perusahaan, hotel, dan pusat perbelanjaan, Ubaidillah mendorong adanya sinergi antara stakeholder dan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Depok.

Tujuannya adalah agar produk-produk lokal bisa dikurasi dan disesuaikan dengan standar pasar ritel modern.

“Kami minta mereka sampaikan ke dinas, produk UMKM apa saja yang dibutuhkan, seperti kategori, label, dan izin. Dinas bisa bantu siapkan. Kami akan kawal agar tidak berhenti di rencana saja,” katanya.

Menurutnya, pihak Alfamart dan Indomaret sudah menyatakan kesediaannya untuk mulai menerima produk lokal mulai tahun ini.

Dampak Ekonomi

Ubaidillah menekankan bahwa dengan masuknya produk UMKM ke minimarket, dampaknya akan sangat besar.

Dari segi produksi, akan ada peningkatan permintaan yang bisa memicu penambahan tenaga kerja.

Misalnya, produsen keripik tempe yang sebelumnya hanya mempekerjakan dua orang, bisa saja meningkat jadi lima hingga sepuluh orang seiring naiknya volume penjualan.

“Ini bukan soal berapa banyak produk yang masuk, tapi dampak beruntunnya ke tenaga kerja, ke pendapatan masyarakat, ke daya saing lokal,” tegas Ubaidillah.

Produk Lokal Unggulan 

Beberapa produk UMKM Depok yang dinilai siap masuk minimarket antara lain keripik tempe, dodol, makanan ringan khas daerah, serta minuman herbal kemasan.

Ubaidillah juga mendorong agar produk-produk tersebut tidak hanya hadir di rak-rak minimarket, tetapi juga bisa menjadi bagian dari fasilitas hotel.

“Saya minta ke Hotel Margo, misalnya, agar produk UMKM masuk ke kamar dan lobby hotel, seperti cemilan lokal yang bisa jadi souvenir atau welcome snack,” pungkasnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *