DPRD Jawa Barat Setujui Pemekaran Kabupaten Cirebon Timur

KIM
Sejumlah tokoh pemekaran Cirebon Timur bersama anggota DPRD Jawa Barat selepas sidang paripurna dengan agenda persetujuan pemekaran Kabupaten Cirebon dan pembentukan Kabupaten Cirebon Timur, Rabu (10/09/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – DPRD Jawa Barat akhirnya menyetujui pemekaran wilayah Kabupaten Cirebon dan pembentukan Cirebon Timur pada Sidang Paripurna yang digelar di Gedung Sate, Bandung, Rabu (10/9/2025).

Keputusan tersebut menjadi tonggak penting dalam perjuangan panjang warga Cirebon Timur yang selama puluhan tahun mendambakan hadirnya daerah otonomi baru.

Begitu palu diketukkan pimpinan sidang, ruang rapat paripurna langsung dipenuhi suasana haru.

Para pegiat pemekaran yang hadir dari berbagai kecamatan di wilayah timur Cirebon tak kuasa menahan tangis.

Mereka bersujud syukur, berpelukan, dan berdoa sebagai wujud rasa bahagia atas keputusan bersejarah tersebut.

Perjuangan panjang yang telah ditempuh, mulai dari audiensi, diskusi publik, hingga pengawalan aspirasi ke tingkat provinsi, akhirnya membuahkan hasil.

Momentum ini bukan sekadar formalitas, melainkan simbol kemenangan rakyat yang telah lama menanti pemerataan pembangunan.

Harapan dan Tekad dari Para Penggerak

Salah satu tokoh utama perjuangan pemekaran, H. Dade Mustofa Efendi, menegaskan bahwa pengesahan DPRD Jawa Barat merupakan kemenangan seluruh masyarakat.

“Ini bukan kemenangan kelompok, tapi kemenangan seluruh masyarakat Cirebon Timur yang sejak lama mendambakan pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih dekat,” ungkap Kang Dade dengan mata berkaca-kaca.

Ia bahkan pernah berangan-angan, jika kelak wafat, kain kafannya dibeli di kabupaten baru bernama Kabupaten Cirebon Timur.

Pernyataan tersebut menjadi simbol syukur sekaligus tekad untuk memulai babak baru perjalanan daerah ini.

Menurut Kang Dade, keputusan tersebut harus dijadikan motivasi untuk membangun daerah dengan semangat persatuan, bukan perpecahan.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat bahu-membahu mengawal lahirnya daerah otonomi baru hingga sah secara undang-undang.

Dukungan Forum Cirebon Timur Mandiri

Di ruang paripurna, tampak hadir pula perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM).

Forum ini menjadi wadah konsolidasi aspirasi warga sejak awal wacana pemekaran.

Ketua FCTM menyebut keputusan DPRD Jawa Barat sebagai “kado besar” bagi masyarakat yang telah lama berjuang.

Mereka berharap pemerintah pusat segera menindaklanjuti persetujuan tersebut dengan langkah konkret hingga lahirnya undang-undang pembentukan Kabupaten Cirebon Timur.

“Keputusan DPRD ini baru awal, perjuangan masih panjang. Kami menaruh harapan besar agar pemerintah pusat tidak menunda lagi proses ini,” ujar salah satu perwakilan FCTM.

Jalan Panjang Menuju Kabupaten Baru

Meskipun keputusan ini bersejarah, perjalanan pemekaran Kabupaten Cirebon Timur belum sepenuhnya tuntas.

Masih ada sejumlah tahapan lanjutan, termasuk rekomendasi dari pemerintah provinsi, persetujuan Kementerian Dalam Negeri, hingga akhirnya pengesahan dalam bentuk undang-undang oleh DPR RI.

Selain itu, proses ini juga masih menghadapi tantangan berupa moratorium pemekaran daerah yang hingga kini belum dicabut pemerintah pusat.

Kondisi tersebut membuat perjalanan menuju peresmian kabupaten baru masih memerlukan perjuangan ekstra dan lobi politik di tingkat nasional.

Kang Dade menegaskan bahwa meski jalan panjang terbentang, semangat masyarakat Cirebon Timur tidak akan padam.

“Meski ada moratorium, kita akan terus berjuang step by step menuju kemandirian warga Cirebon Timur. Kita jalani prosesnya dengan ikhlas, syukuri setiap hasilnya, dan tetap menjaga kebersamaan,” pungkasnya.

Harapan Pemerataan Pembangunan

Persetujuan DPRD Jawa Barat diyakini akan menjadi pintu masuk bagi percepatan pembangunan di kawasan timur Cirebon.

Selama ini, masyarakat kerap merasa terpinggirkan dari arus pembangunan yang lebih terkonsentrasi di wilayah barat.

Dengan hadirnya kabupaten baru, diharapkan pelayanan publik semakin dekat, alokasi anggaran lebih proporsional, serta kesempatan kerja terbuka lebar bagi warga.

Masyarakat menaruh harapan besar agar pemekaran ini benar-benar menjadi jawaban atas ketimpangan pembangunan yang telah lama dirasakan.

Para tokoh masyarakat, akademisi, dan aktivis menilai bahwa pemekaran bukan hanya soal administratif, melainkan momentum untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

Dengan jarak pemerintahan yang lebih dekat, masyarakat akan lebih mudah mengakses layanan kesehatan, pendidikan, hingga pelayanan administrasi kependudukan.

Tak hanya di Bandung, kabar pengesahan pemekaran juga disambut meriah oleh warga di berbagai kecamatan Cirebon Timur.

Spanduk ucapan syukur dipasang di sejumlah jalan, media sosial dipenuhi ucapan selamat, dan doa bersama digelar di masjid-masjid setempat.

Euforia ini menjadi bukti nyata bahwa perjuangan panjang masyarakat tidak sia-sia.

Semangat gotong royong yang selama ini menjadi ciri khas warga Cirebon Timur kembali mencuat, memperlihatkan tekad kuat untuk membangun kabupaten baru dengan mandiri dan bermartabat.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *