Fenomena Pasang Maksimum, 12 Wilayah Pesisir Jakarta Terancam Banjir Rob
adainfo.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir atau rob.
Warga yang bermukim di kawasan pesisir Jakarta diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan genangan air laut pasang yang diperkirakan berlangsung sejak 17 hingga 22 Agustus 2025.
Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji, menyebutkan bahwa fenomena ini terjadi karena adanya pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama.
“Fenomena ini dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum. Sehingga warga yang tinggal di kawasan pesisir diingatkan agar senantiasa waspada terhadap potensi genangan,” kata Isnawa, dikutip Selasa (19/08/2025).
Penyebab Banjir Rob di Jakarta
Banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta bukanlah fenomena baru.
Setiap tahun, peringatan serupa kerap dikeluarkan seiring dengan naiknya permukaan air laut.
Namun, tahun ini peringatan lebih diperhatikan lantaran berbarengan dengan fase bulan purnama yang berpotensi memperparah pasang maksimum.
Selain faktor alam, kondisi daratan Jakarta yang mengalami penurunan muka tanah dalam beberapa dekade terakhir juga memperbesar risiko banjir rob.
Penurunan tanah hingga belasan sentimeter per tahun di beberapa titik pesisir membuat air laut lebih mudah masuk dan menggenangi permukiman.
12 Wilayah Pesisir Jakarta yang Berpotensi Terdampak
BPBD Jakarta mencatat ada 12 wilayah yang berpotensi terdampak fenomena pasang maksimum kali ini.
Wilayah tersebut tersebar dari barat hingga timur pesisir Jakarta, termasuk kawasan vital seperti pelabuhan.
Untuk daftar wilayah pesisir yang diminta waspada di antaranya Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol.
Kemudian, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok, dan Kepulauan Seribu.
Warga di wilayah-wilayah tersebut diminta memantau kondisi lingkungan, mengamankan barang-barang berharga, serta tidak mengabaikan imbauan dari aparat setempat.
Layanan Darurat Jakarta Siaga 112
Sebagai langkah mitigasi, BPBD Jakarta juga menekankan pentingnya memanfaatkan layanan darurat Jakarta Siaga 112.
Layanan ini dapat digunakan masyarakat secara gratis dan beroperasi 24 jam penuh.
“Bila menemui kondisi darurat, masyarakat bisa menghubungi layanan Jakarta Siaga dengan nomor 112. Warga dapat memanfaatkan layanan ini tanpa dipungut biaya. Layanan ini juga dipastikan terbuka selama 24 jam penuh,” tegas Isnawa.
Nomor darurat ini terhubung langsung dengan petugas yang siap membantu evakuasi, penanganan medis, maupun laporan terkait bencana lainnya.
Peringatan BMKG untuk Jabodetabek
Tidak hanya potensi banjir rob, cuaca ekstrem juga mengintai wilayah Jabodetabek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa (19/08/2025).
Hujan tersebut berpotensi disertai kilat atau petir serta angin kencang. Kondisi ini diprediksi terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Menurut pembaruan BMKG pada pukul 05.50 WIB, hujan deras diperkirakan masih berlangsung hingga sekitar pukul 09.00 WIB.
Fenomena ini dikhawatirkan memperburuk potensi genangan di wilayah pesisis.
Mengingat curah hujan lebat dapat menambah beban drainase kota yang selama ini kerap bermasalah.
Upaya Mitigasi dan Kesiapsiagaan Warga
Pemerintah DKI Jakarta melalui BPBD terus mengingatkan agar warga tetap waspada dan melakukan langkah mitigasi sederhana di rumah masing-masing.
Misalnya, meninggikan barang-barang berharga, menyiapkan peralatan darurat seperti senter dan obat-obatan, serta menjaga komunikasi dengan aparat setempat.
Keterlibatan masyarakat menjadi penting, terutama di kawasan rawan seperti Muara Angke dan Pluit yang sering mengalami banjir rob.
Dengan kesiapsiagaan dini, dampak kerugian dapat diminimalisir.
Peringatan Dini Banjir Rob BPBD Jakarta
Fenomena pasang laut maksimum yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama kembali menjadi pengingat bahwa Jakarta masih rentan terhadap bencana hidrometeorologi.
Peringatan dini banjir rob BPBD Jakarta bukan hanya sebatas imbauan.
Melainkan langkah nyata untuk mengurangi risiko bencana dan menyelamatkan warga pesisir.
Dengan kesiapsiagaan masyarakat, dukungan layanan darurat, serta koordinasi antarinstansi, diharapkan dampak banjir rob hingga 22 Agustus 2025 dapat ditekan seminimal mungkin.