FIB UI Jalin Kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan, Ini yang Dibahas
adainfo.id – Upaya memperkuat kontribusi akademisi dalam pengembangan kebudayaan nasional semakin diperkuat. Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Dr. Bondan Kanumoyoso, bersama sejumlah alumni FIB UI, bertemu dengan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pada Jumat (18/09/2025) di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
Pertemuan tersebut menjadi forum strategis untuk membahas kemungkinan kerja sama antara FIB UI dan Kementerian Kebudayaan.
Fokus utama diskusi adalah pembukaan kajian film serta penguatan kajian museum di lingkungan FIB UI.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas peran FIB UI dalam tiga pilar utama perguruan tinggi.
Tiga peran itu adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang kebudayaan.
Sinergi Akademisi dan Pemerintah
Dalam keterangannya, Dr. Bondan Kanumoyoso menekankan pentingnya sinergi antara keilmuan akademik dan praktik kebudayaan.
“Kami ingin FIB UI tidak hanya menjadi pusat kajian budaya, tetapi juga ruang kreatif dan inovatif yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Dr. Bondan melalui keterangannya Minggu (21/09/2025).
Menurut Dr. Bondan, penguatan program akademik yang berbasis pada film dan museum dapat menjadi langkah konkret untuk memperkuat daya saing bangsa di tingkat global.
Selain itu, hal tersebut akan memberikan ruang lebih besar bagi mahasiswa dan akademisi untuk menghasilkan karya yang berdampak luas.
Sementara itu Fadli Zon memberikan apresiasi terhadap adanya inisiatif tersebut.
Fadli menilai film dan museum adalah instrumen penting dalam membangun kesadaran sejarah.
Kemudian memperkuat identitas bangsa, sekaligus menghadirkan diplomasi budaya Indonesia di dunia internasional.
Kementerian Kebudayaan pun siap berkolaborasi dengan FIB UI dan alumni untuk mewujudkan gagasan tersebut menjadi program nyata.
Penguatan Kajian Film dan Museum
FIB UI selama ini dikenal sebagai salah satu pusat studi budaya terbesar di Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari kementerian, pengembangan kajian film diproyeksikan dapat melahirkan generasi baru akademisi.
Selain itu juga praktisi film yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kedalaman analisis budaya.
Disisi lain, penguatan kajian museum dinilai penting dalam menghadapi tantangan modernisasi pengelolaan warisan budaya.
Museum bukan sekadar tempat penyimpanan benda sejarah, tetapi harus mampu menjadi ruang edukasi, rekreasi, sekaligus diplomasi budaya.
Harapan Kolaborasi
Pertemuan antara FIB UI dan Kementerian Kebudayaan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menindaklanjuti gagasan yang muncul.
Bentuk konkret kolaborasi nantinya dapat berupa program penelitian bersama, pertukaran sumber daya.
Selanjutnya juga penyusunan kurikulum inovatif yang selaras dengan kebutuhan industri budaya.
Diharapkan, kerja sama ini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga serta mempromosikan warisan budaya di kancah global.
Dengan memadukan kekuatan akademik dan dukungan pemerintah, pengembangan kajian film dan museum diyakini akan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan kebudayaan nasional.











