Forkopimda Kabupaten Cirebon Apresiasi Kunjungan KDM

KIM
Forkopimda Kabupaten Cirebon memberikan keterangan seusai kunjungan KDM di Ciawijapura dan Sedong, Kamis (26/06/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id –  Semangat membangun desa kini tidak hanya menjadi jargon. Kamis (26/6/2025), dua desa di Kabupaten Cirebon, yaitu Desa Ciawijapura dan Setu Sedong, menjadi bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari akar rumput.

Kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), disertai jajaran Forkopimda termasuk Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni dan Wakil Bupati Cirebon H. Agus Kurniawan Budiman, menjadi titik balik bagaimana desa dirangkul sebagai pusat pertumbuhan sosial dan ekonomi.

Tidak seperti kunjungan pejabat yang biasa hanya berisi seremoni, KDM justru menyempatkan diri berdialog langsung dengan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga di pinggiran Setu Sedong.

Menurut Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, yang mendampingi dalam kunjungan tersebut, KDM tidak membahas proyek raksasa atau rencana besar, melainkan hal-hal mendasar seperti kebersihan lingkungan, keamanan desa, dan ketertiban sosial.

“Desa yang bersih dan aman akan jadi tempat tinggal yang nyaman. Dan itu bukan tugas satu pihak saja, tapi tanggung jawab semua,” tegas Sumarni.

Bantuan Rp1 Miliar untuk Desa yang Mau Berubah

Dalam kunjungan itu, KDM juga memberikan motivasi konkret. Ia menjanjikan bantuan dana pembangunan sebesar Rp1 miliar bagi desa yang mampu menunjukkan perubahan nyata. Perubahan yang dimaksud bukan hanya fisik, tetapi juga perubahan perilaku sosial—dari mengurangi kenakalan remaja, geng motor, hingga membangun kesadaran gotong royong.

“Ini bukan tentang hadiah. Ini tentang kesadaran kolektif bahwa membangun desa adalah investasi masa depan,” ujar KDM di depan warga yang hadir.

Normalisasi Setu Sedong: Solusi Jangka Panjang untuk Krisis Air

Salah satu isu krusial yang mencuat dalam kunjungan ini adalah krisis air yang kerap melanda kawasan Setu Sedong saat musim kemarau. Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, menegaskan komitmen Pemkab untuk melakukan normalisasi setu sebagai solusi permanen.

“Kami akan segera koordinasi dengan BBWS untuk pengerukan menggunakan alat berat amphibie. Jangan sampai petani dan warga kembali kesulitan air setiap kemarau,” jelas Agus.

Selain itu, Pemkab Cirebon juga berencana melakukan revitalisasi jaringan irigasi dan memperbaiki saluran air agar pasokan air lebih stabil, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun pertanian.

Jigus: Desa Harus Bersih Lahir dan Batin

Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa membangun desa tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sosial yang sehat, bebas dari konflik, dan kriminalitas. Oleh karena itu, pemberdayaan pemuda dan perempuan menjadi agenda prioritas untuk memperkuat kohesi sosial di tingkat desa.

“Desa harus bersih, bukan hanya bersih dari sampah, tapi juga bersih dari narkoba, dari perpecahan, dan dari sikap apatis. Itulah desa yang layak ditinggali,” tegasnya.

Sinergi Aparat dan Warga: Kunci Perubahan

Kehadiran kepolisian dalam kunjungan tersebut bukan hanya untuk pengamanan, tapi juga sebagai bentuk sinergi. Kapolresta Sumarni menjelaskan bahwa polisi saat ini berperan aktif dalam membina keamanan desa, termasuk menangani kenakalan remaja dan mencegah tumbuhnya geng motor di wilayah pedesaan.

“Polri hadir bukan hanya saat ada kejahatan. Kami hadir untuk mencegah, membina, dan menjadi bagian dari solusi,” kata Sumarni.

Desa Adalah Titik Awal Masa Depan Daerah

Dalam penutupan kunjungannya, KDM menegaskan bahwa pembangunan tidak harus menunggu anggaran besar. Menurutnya, kunci kemajuan desa adalah gotong royong, kejujuran pemimpin, dan kepedulian warga.

“Kalau pemimpin jujur dan rakyatnya peduli, tak perlu proyek miliaran untuk mengubah desa. Cukup kerja bareng, hasilnya akan terasa,” ujar KDM.

Dua desa yang dikunjungi dalam hari yang sama—Ciawijapura dan Setu Sedong—memiliki karakteristik yang berbeda, namun menghadapi tantangan yang sama: bagaimana menciptakan desa yang mandiri dan bermartabat. Dari sektor pertanian hingga pengelolaan lingkungan, keduanya kini mulai menunjukkan transformasi yang menggembirakan.

Warga tak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama perubahan. Dengan semangat yang dikobarkan melalui kunjungan ini, masyarakat desa kini memiliki harapan baru bahwa desa bukan lagi objek pembangunan, tetapi subjek utama kemajuan daerah.

Kunjungan Gubernur Jabar ke Ciawijapura dan Setu Sedong membawa pesan kuat: masa depan Jawa Barat dibangun dari desa. Keterlibatan masyarakat, sinergi dengan aparat, dan dukungan pemerintah adalah fondasi kokoh menuju desa yang lebih bersih, aman, dan sejahtera.

Tak ada perubahan tanpa partisipasi. Dan di Desa Ciawijapura dan Setu Sedong, semangat itu kini mulai menyala.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *