Gerakan Eco Sharing Jadi Upaya Depok Hadirkan Kota yang Lebih Asri dan Ramah Lingkungan

ARY
Wali Kota Depok, Supian Suri meluncurkan program Eco Sharing dengan penanaman pohon di Jalan Margonda Raya, Rabu (05/11/25). (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Upaya menekan polusi udara dan memperbaiki kualitas lingkungan di Kota Depok semakin digencarkan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok resmi meluncurkan program Eco Sharing, sebuah inisiatif penghijauan terpadu yang dimulai di kawasan Jalan Margonda Raya pada Rabu (05/11/2025).

Program ini menjadi langkah konkret dalam menghadapi tantangan kualitas udara yang menurun di wilayah perkotaan.

Sekaligus mempercantik wajah kota dengan memperbanyak ruang hijau di titik-titik padat lalu lintas.

“Yang pertama untuk menyelamatkan alam ekologi kita, salah satunya adalah menanam pohon. Kita sama-sama tahu Margonda menjadi satu jalan yang tingkat polusinya paling tinggi se-Kota Depok. Makanya berbagai upaya kita lakukan,” papar Supian kepada wartawan.

Langkah Konkret Atasi Polusi di Jalan Margonda

Program Eco Sharing dirancang sebagai bagian dari strategi pemerintah kota dalam menurunkan tingkat polusi udara.

Terutama di koridor Jalan Margonda Raya yang menjadi jalur utama transportasi dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat Depok.

Berbagai langkah telah dilakukan, mulai dari penerapan Car Free Day (CFD) secara rutin. Selain itu pemanfaatan area kosong untuk ditanami pohon perindang.

“Makanya kita, dalam hal ini DLHK bekerjasama dengan para pelaku usaha membuat program yang dinamakan Eco Sharing sebagai upaya menyelamatkan lingkungan,” beber Supian.

Program ini tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, tetapi juga menggandeng pelaku usaha, komunitas lingkungan, serta masyarakat umum dalam kegiatan menanam dan merawat pohon.

Kolaborasi Pemerintah dan Warga Jadi Kunci Keberhasilan

Menurut Supian, keberhasilan program penghijauan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

Partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha sangat diperlukan agar pohon yang ditanam dapat tumbuh optimal dan berkelanjutan.

“Ini menjadi penting, karena kalau hanya inisiasi dari kami dari pemerintah, tanpa dijaga oleh semua pihak termasuk para pelaku usaha, pohon-pohon ini juga akan sulit tumbuh, sulit besar, makanya ini menjadi harapan kita,” paparnya.

Supian menekankan, Eco Sharing tidak hanya dimaksudkan untuk memperindah kota.

Akan tetapi juga sebagai simbol tanggung jawab bersama dalam melestarikan lingkungan.

“Lalu bagaimana Margonda menjadi hijau, kita tanam pohon untuk mengurangi polusi udara. Kemudian saya sampaikan insya Allah setelah hijau, baru kita menata kembali Margonda biar menjadi enak dilihat, indah, dan nyaman,” ujar Supian.

Puluhan Pohon Ditanam di Tahap Awal

Pada tahap pertama peluncuran program Eco Sharing, sebanyak 39 pohon telah ditanam di sepanjang ruas Jalan Margonda Raya.

Jenis pohon yang ditanam dipilih berdasarkan daya tahan terhadap polusi, kemampuan menyerap karbon, dan nilai estetika.

“Yang sudah ditanam ada 39 pohon. Kita akan terus menambah di titik-titik kosong yang ada di sepanjang Margonda,” ujar Supian.

Penanaman dilakukan secara bertahap, dengan prioritas pada titik-titik yang memiliki tingkat polusi tinggi dan minim tutupan hijau.

Selain itu, setiap pohon yang ditanam akan mendapatkan perawatan rutin dari petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.

Perluasan ke Kawasan Lain di Depok

Selain fokus di Jalan Margonda Raya, Pemkot Depok berencana memperluas area penghijauan ke beberapa titik strategis lainnya, seperti kawasan Grand Depok City (GDC) dan Balai Kota Depok.

“Upaya yang lain di berbagai tempat tetap kita akan terus tanami. Salah satu fokus kita sekarang Margonda,” ungkap Supian.

“Mungkin bisa dilihat juga sekarang di GDC atau di Balai Kota sendiri, kita sudah mulai mencoba menyiapkan pohon pengganti karena pohon palem kita sudah tua,” sambung Supian.

Langkah ini menjadi bagian dari visi Pemkot Depok untuk menjadikan kota sebagai kawasan hijau yang berdaya lingkungan.

Sejalan dengan target pengurangan emisi karbon dan peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) yang telah ditetapkan dalam rencana pembangunan daerah.

Kekurangan Ruang Terbuka Hijau Masih Jadi Tantangan

Meski berbagai program penghijauan terus dijalankan, Supian mengakui bahwa ketersediaan RTH di Kota Depok masih jauh dari ideal.

“Ruang terbuka hijau kalau dibandingkan dengan luasan wilayah, kita masih banyak kekurangan. Makanya ruang-ruang yang masih bisa kita selamatkan ini yang kita maksimalkan,” jelas Supian.

Karena itu, Pemkot Depok berupaya mengoptimalkan setiap ruang kosong yang masih tersedia.

Supian berharap agar seluruh lapisan masyarakat ikut terlibat dalam menjaga keberlangsungan pohon-pohon yang telah ditanam.

Tidak hanya menanam, tetapi juga merawat dan memastikan lingkungan tetap bersih dan hijau.

“Artinya taman-taman, ruang-ruang sekecil apapun, ini yang mesti kita terus tanami pohon,” pungkasnya.

Program Eco Sharing kini diharapkan menjadi gerakan bersama yang mampu membangkitkan kesadaran ekologis warga Depok.

Sekaligus menandai babak baru pembangunan kota yang lebih berkelanjutan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *