Global Olympus Deliverance, Gerakan Wisata Hijau Berbasis Teknologi dan Edukasi
adainfo.id – Indonesia melangkah lebih jauh menuju pariwisata berkelanjutan melalui peluncuran gerakan kolaboratif lintas sektor bertajuk “Global Olympus Deliverance”.
Bertempat di The Sahira Hotel, Bogor, inisiatif ini menggabungkan kekuatan sektor kelautan, pertanian, peternakan, logistik, UMKM, dan pemerintah daerah.
Hal itu untuk menciptakan ekosistem Eco Edu Tourism dan Circular Economy yang berdampak nyata terhadap lingkungan dan masyarakat.
Pariwisata Edukatif dan Rendah Emisi: Misi Ambisius yang Terstruktur
Dengan misi utama menurunkan emisi karbon dari sektor pariwisata hingga 40%, Global Olympus Deliverance hadir sebagai gerakan sistemik dan partisipatif.
Strategi yang diusung mencakup penggunaan energi terbarukan dan teknologi hemat energi di perhotelan, pemanfaatan kendaraan listrik dan logistik hijau.
Kemudian, budidaya laut dan peternakan rendah emisi, hingga pemberdayaan UMKM lokal dengan bahan alami dan konsep isi ulang (refill).
“Kami menargetkan pengurangan emisi hingga 40% dan peningkatan pendapatan pelaku lokal sampai tiga kali lipat,” ujar R. Putut Susetyo B. W., CEO Salam Group dalam sesi peluncuran.
Konsep Halal Berbasis Keberlanjutan: Standar Baru Industri
Salah satu pendekatan revolusioner dari gerakan ini adalah “Halal Berbasis Keberlanjutan”, sebuah konsep yang memadukan standar halal dengan prinsip etika, keamanan, dan keberlanjutan proses produksi.
Hal ini menjadi jawaban terhadap kebutuhan pasar modern yang tak hanya peduli pada aspek kehalalan, tetapi juga dampak ekologi, sosial, dan ekonomi dari produk dan layanan yang digunakan.
Mitra Strategis: Kolaborasi yang Menyentuh Berbagai Rantai Nilai
Gerakan ini tidak berdiri sendiri. Diperkuat oleh kolaborasi dengan berbagai entitas lintas sektor, seperti Salam Group & Sahira Hotels Group, pengembangan hotel rendah emisi.
Selanjutnya, Siwa Group, budidaya laut berkelanjutan, Domium, Ai Farm, SobatDomba, peternakan rendah emisi.
Selanjutnya, Gudings & Indofeed, logistik dan pakan hijau, HalalHub.ai, ekosistem halal berkelanjutan, Evermos, pemberdayaan UMKM berbasis komunitas.
Edukasi Kolektif: Dari Tur Lingkungan hingga Sekolah Lapang
Tak hanya dari sisi teknis dan infrastruktur, inisiatif ini juga menyentuh dimensi edukatif dengan menyasar wisatawan, pelaku industri, generasi muda, dan komunitas.
Program edukasi yang dirancang antara lain tur lingkungan dan konservasi, pelatihan efisiensi energi.
Lalu, sekolah lapang dan inkubasi komunitas, dan kompetisi komunitas hijau dan inovasi sirkular.
Target Jangka Panjang: Lima Zona Nasional dan 100 UMKM Sirkular
Dalam jangka panjang, Global Olympus Deliverance menargetkan pengembangan lima zona nasional Eco Edu Tourism, pembentukan lebih dari 100 UMKM ekonomi sirkular komunitas.
Selain itu ada ekosistem pangan halal organik berstandar global, pusat-pusat pelatihan hijau dan pembelajaran terbuka berbasis teknologi, momentum baru pariwisata hijau Indonesia.
Peluncuran gerakan ini menjadi tonggak penting dalam transisi Indonesia menuju sektor pariwisata yang lebih hijau, inklusif, dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Kolaborasi strategis seperti ini bukan hanya meningkatkan daya saing global, tetapi juga menghadirkan dampak nyata bagi komunitas lokal dan kelestarian alam.
“Inilah pariwisata masa depan: mengedukasi, menginspirasi, dan menjaga bumi kita,” tegas R. Putut Susetyo di penghujung acara.