Hadiri Deklarasi SPMB 2025, Ketua DPRD Dorong Penguatan Pendidikan Karakter dan Literasi Digital
adainfo.id – Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, menghadiri deklarasi bersama dan penandatanganan pakta integritas Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 yang digelar di SMPN 1 Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, Rabu (11/06/2025). Acara ini menjadi momentum penting untuk mempertegas komitmen seluruh elemen pendidikan di Kabupaten Cirebon terhadap pelaksanaan SPMB yang bersih, berkualitas, dan berintegritas.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, jajaran pejabat Dinas Pendidikan, dan seluruh kepala sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Cirebon.
Sekolah Bukan Sekadar Tempat Belajar, Tapi Rumah Kedua Bagi Anak
Dalam sambutannya, Sophi menyampaikan keprihatinan atas maraknya kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan, seperti fenomena geng motor dan konten negatif di media sosial. Ia menekankan bahwa sekolah memiliki peran penting sebagai rumah kedua yang dapat membentuk karakter dan akhlak siswa sejak dini.
“Viralnya Kabupaten Cirebon itu bukan karena prestasi, tapi karena geng motor. Ini menyedihkan. Saya percaya kepada kepala sekolah untuk menjadi agen perubahan,” tegas Sophi.
Sophi mendorong agar kepala sekolah tidak hanya menjadi administrator, tetapi juga pemimpin yang inspiratif dan mampu menjadi panutan. Ia menekankan bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang dihormati karena keteladanannya, bukan hanya karena jabatannya.
Mengangkat pengalamannya semasa kecil, Sophi mengisahkan bagaimana ibunya yang seorang kepala sekolah mewajibkan murid membawa bekal dari rumah guna menghindari penggunaan plastik sekali pakai. Kebijakan sederhana tersebut menjadi bagian dari pendidikan karakter yang melekat hingga kini.
“Akademik penting, tapi jika tidak disertai karakter yang kuat, maka sia-sia. Jangan sampai anak-anak lebih hafal K-Pop dibanding sejarah Cirebon,” ujarnya menegaskan.
Dorongan Kurikulum Berbasis Muatan Lokal dan Literasi Digital
Ketua DPRD perempuan pertama di Kabupaten Cirebon ini juga mengusulkan agar muatan lokal seperti sejarah daerah dan kebudayaan Cirebon dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya literasi digital untuk membentengi generasi muda dari paparan negatif teknologi.
“Kita harus siapkan anak-anak agar bisa menyeleksi informasi. Pendidikan karakter dan literasi digital harus hadir di ruang kelas,” katanya.
Bupati Imron: SPMB 2025 Gratis, Adil, dan Tanpa Diskriminasi
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Cirebon Imron menyampaikan bahwa pelaksanaan SPMB tahun 2025 akan berlangsung dengan mengutamakan asas transparansi dan keadilan. Ia menegaskan bahwa tidak ada tempat untuk praktik titip-menitip, pungutan liar, atau perlakuan khusus terhadap golongan tertentu.
“Semua siswa sama. Anak kaya, miskin, anak pejabat—tidak ada perbedaan. Penerimaan siswa baru harus bersih dan gratis,” ujar Imron di hadapan para peserta deklarasi.
Deklarasi Pakta Integritas: Komitmen Kolektif Untuk Pendidikan yang Bersih
Deklarasi bersama ini sekaligus menjadi bentuk komitmen kolektif dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk menjaga integritas, profesionalitas, dan kualitas dalam proses penerimaan murid baru. Penandatanganan pakta integritas oleh Ketua DPRD, Bupati, Forkopimda, serta kepala sekolah menjadi simbol komitmen nyata terhadap prinsip tata kelola pendidikan yang bersih dan bebas intervensi.
Momentum deklarasi SPMB 2025 ini bukan hanya soal mekanisme penerimaan murid, tetapi juga merupakan bagian dari gerakan pembenahan sistem pendidikan di Kabupaten Cirebon. Dengan peran aktif dari DPRD, pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, kepala sekolah, guru, dan masyarakat, diharapkan lahir lingkungan belajar yang mendukung tumbuh kembang karakter, etika, dan kecerdasan anak didik.
Pendidikan bukan hanya tentang apa yang dipelajari, tetapi tentang siapa mereka saat lulus nanti.
