Hasan Basori Gagas Nadran Gabungan Empat Desa Pesisir Mundu
adainfo.id – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, R. Hasan Basori, menggagas penyelenggaraan nadran gabungan yang melibatkan empat desa pesisir di Kecamatan Mundu, yakni Desa Waruduwur, Citemu, Bandengan, dan Mundu Mesigit.
Kegiatan yang rencananya digelar secara bersama itu diharapkan menjadi momentum penting dalam melestarikan tradisi bahari sekaligus mendorong inovasi budaya pesisir.
Dalam kunjungannya ke Desa Citemu pada Sabtu (18/10/2025), Hasan Basori menegaskan bahwa tradisi nadran merupakan simbol kuat dari identitas masyarakat nelayan Cirebon, yang harus dijaga keberlangsungannya di tengah derasnya arus modernisasi dan perubahan gaya hidup generasi muda.
“Kami mensuport penuh kegiatan nadran. Kami ingin masyarakat pesisir tetap menjaga tradisi, tapi juga berinovasi dalam pelaksanaannya agar tetap relevan dan menarik bagi generasi muda,” ujar Hasan Basori.
Dukungan DPRD untuk Pelestarian dan Inovasi Budaya
Hasan menjelaskan, konsep nadran gabungan bukan sekadar menggabungkan empat kegiatan nadran dari masing-masing desa, tetapi menyatukan potensi, sumber daya, dan kreativitas warga agar perayaan budaya tersebut memiliki daya tarik yang lebih besar dan dampak ekonomi yang lebih luas.
“Konsepnya bukan hanya gabung acara, tapi menyatukan semangat, ide, dan promosi. Kita ingin nadran gabungan ini dikelola secara modern, dengan manajemen yang baik, tapi tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya leluhur,” ungkapnya.
Menurut Hasan, DPRD siap mendukung dan mendorong kolaborasi lintas desa serta sinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya mengangkat kembali kebanggaan terhadap tradisi maritim masyarakat pesisir Cirebon.
Ia juga menekankan pentingnya promosi dan pengemasan acara yang lebih profesional. Dengan konsep nadran gabungan, kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan unggulan Kabupaten Cirebon yang berpotensi menarik wisatawan lokal dan nasional.
“Kita punya potensi besar di wilayah pesisir. Nadran gabungan bisa menjadi ikon budaya dan wisata yang menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujar Hasan Basori.
Apresiasi Kuwu atas Gagasan Nadran Gabungan
Gagasan ini mendapat respon positif dari para kuwu empat desa pesisir di Kecamatan Mundu.
Salah satunya datang dari Kuwu Mundu Pesisir, Khaerun, yang menilai gagasan tersebut sebagai bentuk nyata dari kolaborasi antarwilayah dan dorongan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
“Kami sangat mengapresiasi gagasan Pak Dewan. Ini bukan hanya soal tradisi, tapi juga upaya memajukan UMKM dan memperkenalkan potensi pesisir Mundu ke masyarakat luas,” ujar Khaerun.
Ia menilai, dengan adanya nadran gabungan, kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan sosial dan spiritual antarwarga pesisir, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku usaha mikro dan industri kreatif di sekitar lokasi acara.
“Kalau ini dikelola dengan baik, potensi ekonominya besar. Warga bisa jualan, wisatawan datang, dan budaya kita tetap hidup,” tambahnya.
Tekankan Kearifan Lokal
Khaerun juga menekankan bahwa pelaksanaan nadran gabungan di masa mendatang harus tetap berpijak pada kearifan lokal masyarakat pesisir Cirebon.
Ia mengingatkan agar acara budaya tersebut tidak dicampur dengan unsur-unsur yang justru mengaburkan nilai luhur tradisi.
“Kami ingin tradisi nadran ini tetap pada pakemnya. Jangan sampai ada hal-hal yang justru menghilangkan makna budaya itu sendiri, seperti hiburan berlebihan atau sound horeg yang tidak sesuai,” tegasnya.
Menurutnya, nadran memiliki nilai spiritual dan sosial yang kuat.
Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur nelayan kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah dan bentuk kebersamaan dalam menjaga hubungan antarwarga.
“Nadran bukan sekadar pesta laut, tapi juga bentuk doa, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam. Itu yang harus dijaga,” ujarnya.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Pesisir
Nadran gabungan yang digagas Hasan Basori diharapkan menjadi titik awal sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan DPRD Kabupaten Cirebon dalam pelestarian budaya bahari.
Tradisi yang telah berlangsung turun-temurun ini dinilai mampu memperkuat karakter masyarakat pesisir sekaligus menjadi aset wisata budaya daerah.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menarik perhatian pemerintah daerah, BUMDes, dan pelaku pariwisata untuk turut mendukung pelaksanaannya agar lebih terorganisir dan berdampak ekonomi langsung bagi masyarakat.
Hasan Basori menegaskan, DPRD akan terus mengawal dan mendorong agar kegiatan budaya seperti nadran masuk dalam agenda prioritas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Cirebon.
“Kita ingin tradisi leluhur tetap hidup, tapi dengan kemasan baru yang bisa menarik minat generasi muda. Kalau budaya dijaga, ekonomi akan ikut tumbuh,” pungkas Hasan.
Dengan kolaborasi empat desa pesisir di Kecamatan Mundu, nadran gabungan diharapkan tidak hanya menjadi perayaan tahunan biasa, tetapi juga simbol persatuan, inovasi, dan kebangkitan budaya bahari Cirebon.











