HIPMI Jabar Dorong Inovasi Maritim dan Perikanan

ARY
HIPMI Jabar mendorong transformasi sektor maritim dan perikanan melalui inovasi dan kolaborasi. (Foto: HIPMI Jabar)

adainfo.id – Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi maritim yang luar biasa.

Dengan garis pantai sepanjang 108.000 km dan kekayaan laut yang melimpah, sektor maritim seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Namun, kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih tergolong rendah.

Melihat tantangan ini, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat (Jabar) mengambil langkah strategis untuk mendorong transformasi sektor maritim dan perikanan melalui inovasi dan kolaborasi.

Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Kontribusi Sektor Maritim terhadap PDB Nasional

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Firman Hidayat, mengungkapkan bahwa sektor maritim hanya menyumbang 7,9% terhadap PDB nasional.

Dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 2% dalam lima tahun terakhir.

Angka ini masih jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5%.

Rendahnya kontribusi ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Terutama dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta daya saing industri maritim dan perikanan.

Produksi Perikanan Indonesia dan Tantangan yang Dihadapi

Pada semester pertama tahun 2024, produksi perikanan Indonesia mencapai 11,8 juta ton.

Mayoritas hasil perikanan berasal dari sektor budidaya, yang terus berkembang melalui berbagai program pemerintah.

Peningkatan produksi ini didukung oleh model budidaya berbasis kawasan yang telah dikembangkan di berbagai daerah seperti Karawang, Kebumen, dan Wakatobi.

Beberapa komoditas utama yang menjadi fokus adalah nila salin, udang, dan rumput laut.

Meskipun demikian, sektor perikanan masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

1. Pemanfaatan Teknologi yang Masih Terbatas

Banyak pelaku usaha perikanan masih menggunakan metode tradisional, sehingga produktivitas dan efisiensi produksi belum optimal.

2. Keterbatasan Infrastruktur

Minimnya infrastruktur seperti pelabuhan, rantai dingin (cold storage), serta akses pasar global menjadi penghambat utama pengembangan sektor ini.

3. Pengelolaan Sumber Daya yang Berkelanjutan

Eksploitasi berlebihan tanpa memperhatikan keberlanjutan dapat mengancam keseimbangan ekosistem laut.

Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya kelautan harus dilakukan dengan bijak agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Peluang Pengembangan Sektor Maritim melalui Ekonomi Biru

Salah satu strategi utama dalam meningkatkan daya saing sektor maritim dan perikanan adalah penerapan konsep ekonomi biru (blue economy).

Ekonomi biru mencakup berbagai sektor kelautan seperti perikanan berkelanjutan, energi terbarukan, serta transportasi laut yang ramah lingkungan.

Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Jika diterapkan dengan optimal, ekonomi biru dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Komitmen HIPMI Jabar dalam Transformasi Maritim dan Perikanan

Ketua Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan BPD HIPMI Jawa Barat, Komarudin, menegaskan komitmen organisasi dalam mendorong pertumbuhan sektor maritim dan perikanan melalui inovasi dan kolaborasi.

“Kami menyadari bahwa sektor maritim dan perikanan memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Ketua Umum kami, Radityo Egi Pratama, menaruh perhatian khusus terhadap sektor ini agar sejalan dengan kebijakan nasional dalam ketahanan pangan,” ujar Komarudin.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa HIPMI Jawa Barat siap bersinergi dengan pemerintah, masyarakat, serta pelaku usaha untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor maritim.

Rekomendasi Strategis HIPMI Jawa Barat

Untuk mempercepat transformasi sektor maritim dan perikanan, HIPMI Jawa Barat mengajukan beberapa rekomendasi strategis, antara lain:

1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Pelatihan dan workshop bagi pelaku usaha perikanan sangat diperlukan agar mereka dapat mengadopsi teknologi modern dan meningkatkan keterampilan dalam produksi serta pemasaran hasil laut.

2. Penguatan Infrastruktur Maritim

HIPMI Jawa Barat mendorong kerja sama dengan pemerintah dan investor untuk membangun serta meningkatkan infrastruktur penting seperti pelabuhan perikanan, cold storage, akses transportasi dan distribusi hasil perikanan.

3. Adopsi Teknologi Modern

Penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan big data dalam industri perikanan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memastikan keberlanjutan sumber daya laut.

4. Pengembangan Pasar dan Ekspor

HIPMI Jawa Barat berkomitmen untuk membantu pelaku usaha perikanan dalam memperluas akses pasar nasional dan internasional melalui program sertifikasi, branding, dan diversifikasi produk.

5. Implementasi Ekonomi Biru

Penerapan prinsip ekonomi biru dalam sektor maritim dan perikanan akan memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *