Hujan Deras Sebabkan Banjir, Warga Depok Diminta Waspadai Leptospirosis

ARY
Suasana banjir di Perumahan Lembah Nirmala, Mekarsari, Cimanggis, Kota Depok, kemarin malam. Warga yang terdampak banjir diimbau untuk waspada terhadap penyakit leptospirosis. (Foto: Tangkapan Layar Instagram @infodepok_id)

adainfo.id – Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kota Depok dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan sejumlah titik mengalami banjir dan genangan air.

Kondisi ini tak hanya menimbulkan kerugian materiil, tetapi juga memicu risiko kesehatan, khususnya penyakit leptospirosis.

Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Umi Zakiati.

Umi mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang ditularkan melalui kontaminasi air atau tanah oleh urin hewan, terutama tikus.

“Selama musim hujan ini masyarakat diminta waspada terhadap penyakit leptospira, karena berpotensi terjangkit terutama di wilayah rawan banjir,” ujarnya, dikutip Senin (7/7/2025).

Leptospirosis: Penyakit Berbahaya dari Genangan Tercemar

Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp..

Penularan terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan air, lumpur, atau tanah yang tercemar urin tikus.

Lingkungan yang lembap, genangan banjir, dan drainase buruk menjadi tempat ideal bagi penyebaran bakteri ini.

Gejala Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai

Umi menyebutkan beberapa gejala umum yang dialami pasien leptospirosis.

Gejala-gejala tersebut seperti demam, nyeri kepala dan otot, batuk dengan atau tanpa darah hingga pendarahan.

Langkah Pencegahan Leptospirosis di Musim Hujan

Umi memaparkan beberapa langkah preventif yang dapat dilakukan masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir.

Di antaranya kendalikan populasi tikus dengan menjaga kebersihan lingkungan, menutup saluran air, dan memasang perangkap.

“Lalu, gunakan pakaian pelindung, seperti sepatu boot dan sarung tangan saat berkegiatan,” ucapnya.

Pengobatan dan Penanganan Leptospirosis

Untuk kasus ringan, infeksi dapat sembuh sendiri dalam waktu sekitar tujuh hari tanpa pengobatan khusus.

Namun, jika gejala semakin parah atau disertai komplikasi, disarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Kalau kondisi berat, silakan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit agar diberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri,” terangnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *