Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Diprediksi BMKG Terjadi di Pertengahan September, Ini Wilayah Terdampak

ARY
Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia pada pertengahan September 2025 menurut peringatan BMKG. (Foto: Pixabay/Kammy27)

adainfo.id – Memasuki pertengahan September 2025, sejumlah wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.

Seperti banjir, tanah longsor, hingga genangan air yang dapat mengganggu aktivitas harian maupun transportasi.

Peringatan ini disampaikan BMKG dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan periode 16–22 September 2025 yang dirilis pada Selasa (16/09/2025).

BMKG menyebut, sebagian wilayah Indonesia saat ini sedang mengalami masa peralihan.

Pada periode ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kerap bersifat sporadis, berdurasi singkat, dan umumnya turun pada sore hingga malam hari.

“Potensi cuaca signifikan berupa hujan lebat disertai angin kencang berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, serta kawasan Indonesia bagian tengah hingga timur,” ungkap BMKG.

Masyarakat diminta memastikan saluran drainase tetap bersih agar air hujan bisa mengalir dengan lancar.

Selain itu, BMKG mengingatkan pentingnya memantau informasi cuaca resmi sebagai dasar pertimbangan dalam beraktivitas.

Faktor Atmosfer yang Memicu Cuaca Ekstrem

BMKG menjelaskan, kondisi atmosfer saat ini berada dalam keadaan labil yang mendukung pembentukan awan hujan secara signifikan.

Hal ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor global, regional, dan lokal.

Beberapa faktor utama di antaranya Dipole Mode Index (DMI) negatif −1,27 yang meningkatkan pasokan uap air ke wilayah Indonesia bagian barat.

Lalu, Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif yang terpantau di Sumatra bagian tengah hingga selatan, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, menunjukkan aktifnya pembentukan awan hujan.

Kemudian, fenomena gelombang atmosfer, seperti MJO dan gelombang Kelvin, masih aktif di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua Selatan, memperkuat proses konvektif.

Selanjutnya, pertemuan angin (konfluensi) di berbagai perairan seperti Selat Karimata, Laut Cina Selatan, hingga Laut Halmahera, yang memicu awan hujan.

Tak hanya itu, sirkulasi siklonik di Selat Makassar dan Samudra Hindia timur Filipina yang membentuk konvergensi, memperbesar potensi hujan di Sulawesi Selatan hingga Tenggara.

“Pola angin ini diperkirakan meningkatkan potensi hujan dalam beberapa hari mendatang,” sebut BMKG.

Peringatan Dini BMKG Periode 16–18 September 2025

Pada periode ini, Indonesia umumnya akan diguyur hujan ringan hingga lebat.

Namun, ada beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang.

Daerah yang perlu mewaspadai hujan intensitas sedang mencakup Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung.

Banten, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan.

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah.

Sementara itu, hujan lebat–sangat lebat berpotensi melanda Aceh, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.

Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

BMKG juga menyoroti potensi angin kencang yang akan melanda Aceh, Banten, dan Jawa Barat.

Peringatan Dini BMKG Periode 19–22 September 2025

Pada periode kedua, cuaca ekstrem diperkirakan masih berlanjut.

Wilayah yang berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat.

Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung.

Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua.

Adapun hujan lebat–sangat lebat berpotensi terjadi di Bengkulu, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

BMKG kembali mengingatkan adanya potensi angin kencang di Jawa Barat pada periode ini.

Imbauan BMKG untuk Keselamatan Masyarakat

BMKG menekankan pentingnya langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.

Masyarakat diimbau tidak beraktivitas di ruang terbuka saat hujan lebat disertai petir.

Selain itu, warga diminta menjauhi pohon besar, bangunan tua, atau infrastruktur rapuh yang rawan roboh diterpa angin kencang.

“Jauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang,” tulis BMKG.

Dengan pola cuaca yang dinamis ini, kewaspadaan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

Baik itu terhadap keselamatan, aktivitas harian, maupun infrastruktur transportasi.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *