ILUNI UI Luncurkan Mental Health Champions, Jawab Tantangan Kesehatan Jiwa Mahasiswa

ARY
ILUNI UI meluncurkan program Mental Health Champions (MHC) sekaligus soft launching Buku Panduan MHC ILUNI UI dalam acara talkshow di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) Kampus UI, Kota Depok. (Foto: Istimewa)

adainfo.id – Isu kesehatan jiwa atau mental health yang semakin mengemuka di kalangan mahasiswa mendapat perhatian serius dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI).

Melalui inisiatif strategis, ILUNI UI meluncurkan program Mental Health Champions (MHC) sekaligus soft launching Buku Panduan MHC ILUNI UI dalam acara talkshow di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) Kampus UI, Kota Depok.

Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang dimaknai bukan hanya sebagai perayaan, melainkan momentum untuk menghadirkan solusi atas tantangan kesehatan jiwa generasi muda.

Program Mental Health Champions: Konselor Sebaya untuk Mahasiswa

Program MHC ILUNI UI merupakan hasil kolaborasi Women Empowerment Center ILUNI UI bersama mahasiswa UI.

Tujuannya melatih mahasiswa untuk menjadi konselor sebaya yang dapat memberikan edukasi psikososial, advokasi, serta dukungan kesehatan jiwa bagi pemuda.

Ketua Umum ILUNI UI, Didit Ratam, menyebutkan bahwa lahirnya program ini didorong oleh meningkatnya kasus kesehatan jiwa di lingkungan kampus.

“Kami melihat tingginya tingkat masalah kesehatan jiwa akibat tekanan akademis, media sosial, dan lingkungan kompetitif. Program ini adalah puncak kerja keras tim kami, dan kami berharap bisa menjadi warisan yang terus berdampak positif,” ungkap Didit, Senin (18/8/2025).

Data Mengkhawatirkan Kesehatan Jiwa Mahasiswa

Direktur Direktorat Alumni UI, Prof. Fentiny Nugroho, menegaskan relevansi program MHC dengan kondisi mahasiswa saat ini.

“Sebuah survei menunjukkan 12,2% mahasiswa mengalami depresi dan 37,2% mengalami kecemasan. Program ini sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan suportif,” kata Prof. Fentiny.

Data nasional turut memperkuat urgensi isu ini. Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Zahrotun Nihayah, menyebut bahwa 34,9% remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan jiwa.

“Ini adalah isu kolektif. Program seperti MHC adalah langkah penting untuk menciptakan kampus yang aman dan inklusif,” ujar Prof. Zahrotun.

Simbolisasi dan Komitmen MHC ILUNI UI

Peluncuran program ditandai dengan penyematan jaket MHC ILUNI UI kepada Ketua MHC dan pembacaan ikrar para champions.

Ikrar tersebut menegaskan komitmen menjaga integritas, berkolaborasi dengan profesional, serta mengutamakan perawatan diri.

Ketua Women Empowerment Center ILUNI UI, Visna Vulovik, menambahkan bahwa studi tahun 2023 menunjukkan lebih dari 50% mahasiswa membutuhkan dukungan kesehatan jiwa.

Sementara itu, Dr. Rey Wagyu Basrowi, Inisiator Komunitas Kesehatan Mental, menekankan bahwa mahasiswa dengan kesehatan jiwa baik dapat 2–3 kali lebih produktif.

“Lingkungan pendidikan bisa jadi berisiko tinggi. Kami menekankan dua tips penting, berbicara dengan orang lain dan melakukan self-screening,” katanya.

Suara Mahasiswa: Kesehatan Jiwa adalah Tanggung Jawab Bersama

Ketua MHC ILUNI UI sekaligus mahasiswa UI, Nabila Aziz Adelina, menegaskan bahwa program ini hadir untuk mengingatkan bahwa kesehatan jiwa bukan hanya urusan pribadi, melainkan tanggung jawab kolektif.

“Rencana kami ke depan adalah mengadakan talkshow bulanan dan sesi konseling sebaya setiap tiga bulan,” ujarnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *