Imigrasi Depok Gelar Program “Immigration Goes to School”
adainfo.id – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Depok terus memperkuat komitmennya dalam memberikan pelayanan publik yang tidak hanya prima dalam urusan keimigrasian seperti paspor dan visa, tetapi juga proaktif membangun literasi keimigrasian sejak dini melalui pendekatan edukatif kepada generasi muda.
Terbaru, institusi yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM tersebut menyelenggarakan program bertajuk “Immigration Goes to School” di SMAN 3 Depok, Rabu (30/7/2025).
Kegiatan tersebut diisi oleh sejumlah narasumber dari Humas Imigrasi Depok serta alumni dan taruna dari Politeknik Imigrasi (Poltekim).
Edukasi Keimigrasian kepada Generasi Muda
Kasubsi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Imigrasi Depok, Herlina Azis, menjelaskan bahwa program “Immigration Goes to School” dirancang sebagai sarana edukasi dan sosialisasi tentang peran, fungsi, serta peluang berkarier di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin pelajar mengenal lebih dekat dunia keimigrasian, memahami nilai-nilai integritas, pengabdian, serta melihat langsung prospek karier sebagai Aparatur Sipil Negara, khususnya melalui jalur sekolah kedinasan seperti Poltekim,” ujar Herlina saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (31/7/2025).
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya menyampaikan informasi satu arah, tetapi dikemas dalam format interaktif, diskusi kelompok, hingga simulasi pelayanan imigrasi sederhana agar siswa dapat memahami proses keimigrasian secara praktis.
Taruna Poltekim Jadi Magnet Perhatian
Salah satu daya tarik dari kegiatan “Immigration Goes to School” kali ini adalah kehadiran langsung para taruna dan alumni Poltekim.
Mereka turut aktif berbagi pengalaman selama menempuh pendidikan di sekolah kedinasan milik Kementerian Hukum dan HAM itu.
“Para siswa sangat antusias mendengar kisah dari para taruna Poltekim. Ini menjadi cara efektif membangkitkan rasa penasaran dan minat untuk berkarier di sektor imigrasi,” ungkap Herlina.
Sejumlah siswa bahkan terlihat mengajukan berbagai pertanyaan seputar syarat masuk Poltekim, sistem pendidikan, hingga prospek penempatan kerja usai lulus.
Ini menunjukkan bahwa program edukatif tersebut tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga memotivasi secara langsung.
Melalui program ini pun imigrasi Depok ingin memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Herlina menjelaskan, edukasi publik seperti ini merupakan bentuk nyata keterbukaan dan transformasi pelayanan imigrasi yang tidak lagi birokratis, tetapi aktif membangun hubungan dengan publik.
“Pelayanan imigrasi modern tidak cukup hanya membenahi sistem. Kita juga harus membangun pemahaman publik, sejak dari bangku sekolah, tentang bagaimana pentingnya tugas dan fungsi imigrasi dalam konteks globalisasi saat ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut pun siswa diperkenalkan dengan peran keimigrasian dalam pengawasan lalu lintas orang, perlindungan WNI di luar negeri, serta peran strategis imigrasi dalam keamanan nasional dan ekonomi.
Sinergi dengan Dunia Pendidikan
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari pihak sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 3 Depok, Endah Wulansari, M.Pd, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan edukasi yang diberikan oleh Imigrasi Depok.
Ia menilai program tersebut sangat relevan untuk membekali siswa dalam memilih jalur karier setelah lulus sekolah.
“Ini sangat inspiratif. Siswa jadi tahu bahwa ada jalur kedinasan yang bisa ditempuh, seperti Poltekim, yang selama ini belum banyak diketahui,” ucap Endah.
Ia juga berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin tahunan, tidak hanya di SMAN 3 Depok, tetapi juga di sekolah-sekolah lainnya di Kota Depok.
Herlina mengungkapkan bahwa program “Immigration Goes to School” tidak akan berhenti di satu sekolah.
Imigrasi Depok telah menyusun agenda untuk menyambangi lebih banyak sekolah menengah atas dan sederajat lainnya dalam beberapa bulan ke depan.
“Kami sedang merancang roadshow ke beberapa sekolah lain di wilayah Depok. Ini bentuk komitmen kami agar pemahaman keimigrasian tumbuh lebih luas,” katanya.
Ia juga membuka ruang kolaborasi dengan instansi pendidikan dan dinas terkait untuk memperluas dampak dari program ini ke jenjang yang lebih luas, termasuk di tingkat SMP dan komunitas pemuda.