Imigrasi Tanjung Priok Gelar Operasi Gabungan Timpora

ARY
Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok melakukan operasi gabungan Timpora dan bakti sosial di Kepulauan Untung Jawa, Kepulauan Seribu. (Foto: Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok)

adainfo.id – Dalam upaya memperkuat pengawasan terhadap keberadaan orang asing serta mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok menggelar Operasi Gabungan Timpora, Selasa (29/04/2025) di Kelurahan Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

Turut dalam kegiatan ini Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta serta menggandeng BAKAMLA RI dan BAIS TNI.

Tak hanya itu, selanjutnya juga ada kegiatan Pembentukan Desa Binaan Imigrasi, Sosialisasi Pencegahan TPPO, serta Bakti Sosial untuk masyarakat.

Tegakkan Hukum, Tetap Humanis

Dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta, Arief Munandar memimpin apel.

Dalam arahannya, Arief menekankan pentingnya kedisiplinan dan pendekatan yang manusiawi dalam pelaksanaan tugas.

“Jalankan operasi sesuai SOP, utamakan keselamatan, dan tetap humanis dalam memeriksa dokumen orang asing,” tegas Arief Munandar.

Pemeriksaan Ketat di Perairan Tanjung Priok

Operasi yang menyasar kapal berbendera asing di Perairan Pelabuhan Tanjung Priok dipimpin langsung oleh Arief Munandar.

Selain itu, Imam Setiawan, Kepala Kantor Imigrasi Tanjung Priok, ikut mendampingi menggunakan kapal Catamaran Bakamla RI.

Dua armada BAKAMLA yakni RHIB dan Catamaran dikerahkan untuk mendukung pemeriksaan dokumen kapal serta dokumen perjalanan kru kapal.

“Kami selalu mengimbau agar seluruh kapal menjaga keamanan. Jangan ragu lapor jika ada gangguan di wilayah perairan ini,” ujar Komandan Pos Bakamla Muara Baru, Ozzy.

Desa Binaan Imigrasi: Strategi Edukasi dan Pencegahan TPPO

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pembentukan Desa Binaan Imigrasi dan sosialisasi pencegahan TPPO kepada masyarakat.

Kepala Kantor Imigrasi Tanjung Priok, Imam Setiawan menyampaikan pentingnya kolaborasi antarinstansi.

“Pencegahan TPPO tidak bisa dilakukan sendiri. Harus ada sinergi antara Imigrasi, stakeholder lokal, dan masyarakat,” kata Imam.

Desa Binaan Imigrasi bertujuan memperluas akses informasi keimigrasian kepada masyarakat yang jauh dari kantor imigrasi.

Program ini juga berfungsi sebagai sarana deteksi dini dan edukasi terkait potensi perdagangan orang.

Pelaksanaan bhakti sosial kepada masyarakat. (Foto: Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok)

Desa Binaan adalah Solusi Inovatif

Arief Munandar kembali menambahkan, bahwa Desa Binaan Imigrasi merupakan langkah strategis dalam membangun sinergi antara pemerintah dan warga.

“Desa Binaan bukan sekadar wadah sosialisasi. Ini terobosan untuk menciptakan partisipasi masyarakat dalam pengawasan keimigrasian dan pencegahan TPPO,” jelas Arief.

Arief menuturkan, bahwa program ini dapat mempercepat solusi berbagai persoalan keimigrasian secara partisipatif dan transparan.

Dukungan Stakeholder dan Bakti Sosial

Hadir pula dalam kegiatan ini berbagai pihak, seperti tenaga Ahli Kesbangpol Kabupaten Kepulauan Seribu, Lurah Untung Jawa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan tokoh masyarakat.

Kemudian juga pejabat struktural dari Kantor Imigrasi dan Kanwil Imigrasi Jakarta.

Sebagai penutup, ada juga pembagian paket sembako kepada warga sekitar sebagai bagian dari Bakti Sosial.

Kegiatan ini mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta menjadi simbol kehadiran negara di daerah kepulauan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *