Imlek 2576, Menag Ingatkan Pentingnya Persatuan

ARY
Ilustrasi pesan Menag di Imlek tahun ini. (Foto: Pexels/RDNE Stock project)

adainfo.id – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili kepada umat Khonghucu dan seluruh masyarakat yang merayakannya.

Peringatan Imlek tahun ini jatuh pada 29 Januari 2025, menjadi momentum untuk refleksi diri sekaligus mempererat persatuan dalam keberagaman.

Dalam pernyataannya, Menag berharap agar perayaan Imlek kali ini membawa keberkahan bagi bangsa serta mendorong kemajuan Indonesia.

“Semoga Indonesia makin maju, adil, makmur, dan sejahtera,” ungkap Menag dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/1/2025).

Imlek 2576, Momentum Perbaikan Diri dan Kontribusi untuk Negeri

Menag juga mengajak masyarakat yang merayakan Imlek untuk menjadikannya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, meluruskan hati, serta meneguhkan komitmen dalam berkontribusi bagi pembangunan Indonesia.

“Gong He Xin Xi, Wan Shi Ru Yi. Selamat Tahun Baru Imlek, semoga berlaksa persoalan dapat teratasi,” ucap Menag.

Apresiasi untuk Tema Perayaan Imlek Nasional 2025

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengapresiasi tema Perayaan Imlek Nasional tahun ini, yaitu “Perilaku Lurus Pemimpin akan Meluruskan Hati Seluruh Rakyat”.

Menurutnya, tema ini mengingatkan pada pesan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa “ikan busuk dari kepalanya”.

“Tema dan pesan ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya integritas dan keteladanan. Sebab, setiap kita adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya,” ujar Menag.

Menag: Agama sebagai Perekat Kerukunan dan Kedamaian

Menag juga menekankan pentingnya peran agama dalam membangun kerukunan dan perdamaian di Indonesia.

Ia mengajak umat Khonghucu dan seluruh umat beragama untuk mengamalkan ajaran agamanya masing-masing dengan sebaik-baiknya.

Menurutnya, semakin seseorang mendalami ajaran agama, semakin besar rasa toleransi dan pemahamannya terhadap agama lain.

“Semakin dekat kita dengan ajaran agama masing-masing, maka akan semakin dekat dengan agama lain. Karena semua agama itu banyak persamaannya, lebih sulit mencari perbedaan antara agama yang satu dengan lainnya,” jelas Menag.

Ia menambahkan bahwa keberagaman bukanlah hal yang harus dipertentangkan, tetapi justru dijadikan modal sosial untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

“Semakin religius umat beragama, semakin kerukunan dan kedamaian umat akan terwujud,” pungkas Menag.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *