Indonesia dan Singapura Perkuat Kerja Sama Strategis Melalui Pertemuan 6WG

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Deputy Prime Minister (DPM) and Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong (kanan) melaksanakan pertemuan bilateral, Singapura, Minggu (15/06/25) (foto: ekon.go.id).

adainfo.id – Hubungan bilateral Indonesia dan Singapura kembali menunjukkan penguatan strategis seiring digelarnya pertemuan tingkat tinggi dalam forum The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG) pada Minggu, (15/06/2025).

Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, bersama Deputy Prime Minister dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong, ini berlangsung penuh makna di Singapura, dan menjadi wadah pembahasan mendalam mengenai kerja sama ekonomi, investasi, dan agenda regional ASEAN menuju 2045.

Komitmen Penguatan Kawasan dan Sentralitas ASEAN

Dalam sambutannya, Menko Airlangga menekankan bahwa kerja sama bilateral yang kuat antara Indonesia dan Singapura berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi kawasan di tengah dinamika global. Ia menyebut, salah satu pilar penting yang dibahas adalah dukungan terhadap penguatan sentralitas ASEAN dan pencapaian Visi Ekonomi ASEAN 2045.

“Indonesia dan Singapura sepakat bahwa untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global, ASEAN harus semakin solid, terintegrasi, dan mampu mengambil peran sebagai kekuatan ekonomi kawasan,” ujar Airlangga.

Langkah strategis yang diusulkan mencakup harmonisasi standar perdagangan, integrasi sistem keuangan regional, serta peningkatan konektivitas fisik dan digital antarnegara ASEAN.

Fokus Kerja Sama pada Enam Sektor Prioritas 6WG

Pertemuan bilateral ini juga membahas agenda enam kelompok kerja bilateral antara Indonesia dan Singapura, yang mencakup sektor investasi, energi, ketahanan pangan dan pertanian, transportasi, pariwisata, serta keuangan dan ekonomi digital.

Airlangga menyebut kerja sama sektor pertanian dan pangan menjadi prioritas utama, mengingat tingginya urgensi ketahanan pangan di tengah tantangan global. Ia menawarkan kolaborasi melalui pemanfaatan teknologi pertanian milik Singapura yang dapat diimplementasikan bersama program Young Farmer Indonesia.

“Teknologi pangan dan pengembangan petani muda harus menjadi instrumen yang nyata dalam menjaga pasokan pangan berkualitas bagi kedua negara,” tegasnya.

Kolaborasi Energi Bersih dan Infrastruktur Listrik Lintas Batas

Menjawab tantangan perubahan iklim dan kebutuhan akan energi bersih, Airlangga dan Menteri Gan sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan infrastruktur energi terbarukan, termasuk pembangunan kabel laut dan interkoneksi listrik lintas negara.

“Pengembangan energi bersih antarnegara harus diarahkan kepada pembangunan proyek yang konkret dan berdampak langsung. Kerja sama kelistrikan akan menjadi poros penting kerja sama lintas batas kita,” ujar Menko Airlangga.

Target Investasi Singapura Hingga USD 40 Miliar

Singapura yang selama ini dikenal sebagai mitra dagang utama Indonesia, kembali ditegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan kawasan industri, infrastruktur, dan digitalisasi nasional.

Dalam forum tersebut, Airlangga menyampaikan harapan agar total investasi Singapura bisa meningkat signifikan, mencapai USD 30 hingga 40 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

“Kita ingin Singapura terus menjadi mitra strategis dalam pengembangan kawasan ekonomi, termasuk proyek prioritas nasional,” tegasnya.

Dukungan untuk CPTPP dan OECD

Salah satu poin penting lainnya dalam pertemuan ini adalah dukungan resmi dari Singapura atas keinginan Indonesia untuk bergabung ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Organization of Economic Co-operation and Development (OECD).

“Kami menyambut baik dukungan ini. Indonesia siap berkontribusi lebih besar dalam membangun sistem perdagangan multilateral yang transparan dan inklusif,” kata Airlangga.

Langkah ini diyakini dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam sistem perdagangan global, serta memperkuat kerja sama dagang lintas benua dengan negara-negara maju.

Forum 6WG ini juga dimanfaatkan oleh kedua negara untuk membahas sejumlah inisiatif ekonomi baru, seperti:

  • Pengembangan pusat data lintas negara sebagai pendukung ekonomi digital

  • Kerja sama pembiayaan energi bersih (green financing)

  • Integrasi logistik dan pelabuhan melalui sistem digitalisasi real-time

  • Penciptaan zona industri digital dan smart city berbasis teknologi hijau

Menurut Menko Airlangga, langkah-langkah tersebut akan mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju industri berbasis digital dan rendah karbon.

Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk:

  • Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso

  • Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo

  • Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, Edi Prio Pambudi

  • Staf Khusus Menko Perekonomian, Boo Hyung Lee

Pertemuan ini menjadi bukti bahwa Indonesia dan Singapura tidak hanya berbagi kedekatan geografis, tetapi juga kedekatan visi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis kolaborasi.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *