Indonesia Masih Jadi Penghasil Sampah Laut Terbesar, KLH Perkuat Aksi Bersih Sungai
adainfo.id – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memperkuat langkah nyata dalam mengurangi polusi plastik laut dengan membersihkan aliran sungai yang menjadi jalur utama pembuangan sampah dari daratan.
Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa Indonesia saat ini masih menempati urutan kedua dunia sebagai penghasil sampah plastik laut terbesar, dan kondisi ini menjadi alarm serius bagi pemerintah untuk segera bertindak.
Menurut Hanif, sebagian besar sampah plastik di laut berasal dari sungai-sungai yang tercemar limbah domestik dan sampah rumah tangga.
Karena itu, penanganan di hulu menjadi fokus utama KLH dengan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Pembuangan sampah ke sungai berkontribusi besar mempengaruhi tingginya sampah plastik laut Indonesia.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari gerakan nasional pengurangan sampah plastik laut, yang juga melibatkan berbagai instansi.
Seperti Pemkot Depok, Pemkot Jakarta Timur, komunitas lingkungan, serta relawan dari perguruan tinggi.
Kolaborasi Bersihkan Sungai Cipinang
Saat ini, KLH juga tengah menggandeng dua pemerintah daerah, Pemkot Depok dan Pemkot Jakarta Timur dalam program pembersihan Sungai Cipinang.
Sungai sepanjang kurang lebih 30 kilometer tersebut menjadi salah satu prioritas karena mengalir melewati permukiman padat, pasar, dan kawasan industri kecil yang kerap menjadi sumber sampah plastik.
Hanif menyebut, pembersihan ini ditargetkan selesai pada 10 November 2025, dengan tahapan awal difokuskan pada pengangkatan sampah permukaan dan endapan plastik.
Sungai sepanjang kurang lebih 30 kilometer tersebut ditargetkan bersih dari sampah pada 10 November 2025 mendatang atau kurun waktu sebulan.
Ia menambahkan, pembersihan sungai ini merupakan bagian dari upaya terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki kualitas ekosistem perairan.
Sekaligus mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat.
“Kita untuk yang 10 November nanti belum sampai ke limbahnya dulu, masih ke sampahnya dulu ya. Sampahnya mau tangani serius, di mana diperlukan titik-titik penanganan sampah, kita akan fasilitasi,” tegas Hanif saat membersihkan aliran Sungai Cipinang di kawasan Kecamatan Tapos, Kota Depok, Minggu (19/10/2025).
Pendekatan Edukatif, Persuasif, dan Represif
Hanif menjelaskan bahwa strategi pemerintah dalam menangani persoalan sampah tidak hanya bersifat operasional, tetapi juga menyentuh sisi perubahan perilaku masyarakat.
“Upaya-upaya kita terus kita lakukan, baik itu edukatif, persuasif, bila memang diperlukan represif kami akan lakukan juga,” tegasnya.
Pendekatan edukatif dilakukan melalui kampanye kebersihan lingkungan, pelibatan sekolah dan komunitas hijau, serta pelatihan daur ulang bagi warga di sekitar bantaran sungai.
Sementara langkah persuasif melibatkan penguatan peraturan daerah dan imbauan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Namun, jika pelanggaran terus terjadi, KLH tidak segan berkoordinasi dengan aparat untuk menerapkan penegakan hukum lingkungan secara tegas.
Peran Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan
Hanif menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan kebersihan sungai.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan warga yang menjadi pengguna langsung sumber daya air tersebut.
Pemerintah daerah cukup menyiapkan lahan dan dukungan masyarakat untuk penanganan sampah.
Jika pembersihan sampah dilakukan konsisten, Hanif optimis aliran Sungai Cipinang bisa bersih.
Ia menambahkan, setiap wilayah yang dilewati sungai, terutama kawasan permukiman padat dan pasar, perlu memiliki sistem pengelolaan sampah mandiri.
Dengan begitu, volume sampah yang masuk ke sungai bisa ditekan secara signifikan.
“Tapi tetap semangat ya, karena banyak melalui pasar dan kampung seperti ini, tentu edukasi ke masyarakat tidak boleh berhenti,” tandasnya.
Hanif juga mendorong lahirnya bank sampah berbasis komunitas, yang tidak hanya berfungsi mengurangi timbunan plastik tetapi juga dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.











