Inflasi Depok Meningkat, Harga Pangan dan Barang Harian Ikut Terkerek

ARY
Ilustrasi inflasi di Kota Depok pada November 2025 berdasarkan data BPS meningkat. (Foto: Unsplash/Cecep Rahmat)

adainfo.id – Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Depok pada November 2025 kembali menunjukkan peningkatan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok melaporkan bahwa inflasi bulanan (month to month) tercatat sebesar 0,05 persen, dipicu kenaikan sejumlah komoditas, terutama emas perhiasan.

Kepala BPS Kota Depok, Agus Marzuki, menjelaskan bahwa meskipun inflasi masih berada pada level relatif rendah, tren kenaikan harga tetap terlihat di beberapa kelompok pengeluaran masyarakat.

“Secara umum perkembangan harga komoditas pada November 2025 menunjukkan adanya kenaikan, khususnya pada beberapa komoditas,” paparnya dikutip Sabtu (06/12/2025).

Dalam laporan resmi BPS, emas perhiasan menjadi komoditas dengan andil inflasi paling signifikan, yaitu 0,05 persen.

Kenaikan ini mengikuti pergerakan harga emas dunia sepanjang November yang mengalami penguatan.

Agus menegaskan bahwa tren ini bersifat alami mengingat fluktuasi harga emas global berdampak langsung terhadap harga emas perhiasan di tingkat konsumen.

Cabai Merah hingga Sabun Cair Turut Mendorong Kenaikan Harga

Tidak hanya emas, sejumlah komoditas pangan dan nonpangan juga memberikan kontribusi terhadap inflasi Kota Depok.

Beberapa di antaranya adalah cabai merah 0,02 persen, wortel 0,02 persen, sabun mandi cair 0,02 persen, dan ikan kembung 0,02 persen.

Agus memaparkan bahwa kenaikan cabai merah terutama disebabkan terganggunya pasokan akibat cuaca ekstrem di beberapa wilayah sentra produksi.

“Kombinasi faktor-faktor tersebut menimbulkan tekanan inflasi, baik di pasar tradisional maupun pasar modern,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa sejumlah komoditas mengalami kenaikan akibat faktor lingkungan dan kondisi produksi.

Untuk wortel, kenaikan terjadi karena kegagalan panen di sentra pertanian, sementara sebagian pasokan yang tersedia digunakan untuk memenuhi kebutuhan program MBG (Makanan Bergizi Gratis).

Sedangkan kenaikan harga ikan kembung dipengaruhi musim tangkap sulit yang membuat pasokan berkurang.

“Untuk inflasi pada ikan kembung diakibatkan dari pasokan ikan berkurang akibat cuaca buruk atau musim tangkap sulit,” bebernya.

Dampak Inflasi Terhadap Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Kenaikan harga sejumlah komoditas penting ini memberikan tekanan terhadap pengeluaran rumah tangga.

Khususnya pada kelompok makanan dan perlengkapan rumah tangga.

Meski tidak berada pada tingkat inflasi tinggi, perubahan harga tetap memengaruhi daya beli masyarakat.

Terutama menjelang akhir tahun ketika konsumsi biasanya meningkat.

Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan dapat melakukan pemantauan stok dan harga lebih intensif untuk menjaga stabilitas pasokan di pasar tradisional maupun modern.

Menjelang akhir tahun, pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat sehingga potensi tekanan inflasi tetap perlu diantisipasi.

Apalagi sejumlah komoditas pangan rentan dipengaruhi cuaca ekstrem serta dinamika harga global.

Dengan pemantauan yang lebih ketat dan dukungan distribusi pasokan dari wilayah lain, stabilitas harga di Kota Depok diharapkan dapat terjaga hingga memasuki tahun 2026.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *