Ini Dia Cara RW 20 Cilangkap Depok Dalam Mengelola Sampah
adainfo.id – Warga RW 20 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, mencatatkan langkah luar biasa dalam pengelolaan lingkungan. Melalui sistem pengolahan mandiri, mereka mampu mengelola 100 persen sampah rumah tangga tanpa mengirimkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Langkah konkret ini menjadi model sukses pengelolaan sampah dari hulu yang patut ditiru wilayah lain di Kota Depok.
Sistematis dan Berkelanjutan: Pemilahan Sampah Jadi Kunci
Dalam penerapan harian, warga RW 20 Cilangkap melakukan pemilahan sampah dari rumah tangga menjadi tiga kategori utama yakni organik, anorganik, dan B3.
Sampah organik tidak langsung dibuang, melainkan diproses lebih lanjut untuk mendukung budidaya maggot yang berfungsi sebagai agen pengurai alami dan juga pakan ternak.
Sedangkan sampah anorganik dimusnahkan melalui mesin incinerator yang telah dimiliki dan dikelola oleh warga secara mandiri.
Incinerator Mampu Hancurkan 800 Kg Sampah Anorganik dalam 2 Jam
Lurah Cilangkap, Galih Catur Prasatya, menyampaikan bahwa mesin incinerator menjadi salah satu tonggak utama keberhasilan program pengolahan sampah ini.
“800 kilogram sampah anorganik bisa habis diurai hanya dalam dua jam,” jelas Galih, Senin (23/6/2025).
Dengan sistem ini, tidak ada lagi tumpukan sampah menumpuk di jalan, tidak pula kebutuhan mendesak untuk transportasi limbah ke TPA.
Menuju Nol Sampah ke TPA Cipayung
TPA Cipayung saat ini disebut telah mengalami kondisi overload. Inilah yang memotivasi pengurus lingkungan RW 20 untuk bergerak secara otonom demi keberlanjutan ekosistem dan kenyamanan warga.
“Saya berharap ke depan, Kelurahan Cilangkap tidak lagi menyetor sampah ke TPA Cipayung,” ujar Galih.
Program pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini juga sejalan dengan komitmen Wali Kota Depok, Supian Suri, yang terus mendorong pemrosesan sampah dari hulu.
