Intip Keseruan Syiar Ramadan Makara Art UI 2025
adainfo.id – Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) bekerja sama dengan Asrama Mahasiswa UI resmi menggelar Pembukaan Syiar Ramadan Kampus UI 2025 pada Senin, 10 Maret 2025, lalu.
Acara tahunan ini bertujuan untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan 1446 H dengan mengusung tema membumikan ajaran Islam melalui seni dan budaya.
Pembukaan acara sendiri oleh Kepala Makara Art Center, Ngatawi Al-Zastrouw, dan Kepala Asrama Mahasiswa UI, Mariyah.
Beragam kegiatan bertema Islam dan budaya Nusantara akan berlangsung mulai 10 hingga 16 Maret 2025.
Mengajak mahasiswa dan masyarakat luas untuk ikut serta dalam perayaan spiritual dan intelektual ini.
Beragam Kegiatan Seni dan Budaya dalam Syiar Ramadan Kampus UI 2025
Setiap tahunnya, Syiar Ramadan Makara Art UI menghadirkan berbagai acara menarik.
Seperti Sarasehan Budaya, Festival Film Independen Islam, dan Pameran Fotografi Islam Nusantara.
Untuk tahun ini, beberapa acara utama yang akan di selenggarakan meliputi Workshop Kaligrafi dan Videografi.
Lalu, Pameran Naskah Nusantara, Ngabuburit Budaya, Tadarus Seni, dan Sarasehan Budaya.
Seluruh kegiatan ini di rancang untuk menampilkan nilai-nilai Islam yang berakar dalam seni dan budaya Nusantara.
Sehingga bisa menjadi sarana edukasi dan refleksi bagi para peserta.
Pembukaan Meriah dengan Tarian Tradisional Islami
Pembukaan Syiar Ramadan Kampus UI 2025 di meriahkan oleh pertunjukan tari dari grup Sampradayika SMP Negeri 2 Depok yang membawakan tari “Indang Baindangkan” dari Minangkabau, Sumatera Barat.
Tarian ini mengisahkan kesatuan masyarakat Minangkabau yang rukun dan saling bahu-membahu, mencerminkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial.
Grup Sampradayika sebelumnya telah meraih Juara Umum dalam Lomba Tari Tradisional Kreasi Nusantara se-Jabodetabek pada Februari 2025 lalu.
Hal tersebut menjadikan penampilan mereka semakin spesial dalam acara ini.
Selain itu, komunitas Bakul Budaya FIB UI juga menampilkan Tari Ondel-Ondel Betawi, yang memiliki makna historis sebagai ajakan untuk menjaga kebersihan moral dan sosial dari kejahatan.
Pameran Naskah dan Manuskrip Islam Nusantara
Salah satu acara yang paling di tunggu-tunggu dalam Syiar Ramadan Kampus UI 2025 adalah Pameran Naskah dan Manuskrip Islam Nusantara.
Pameran ini akan berlangsung di Gedung MAC UI dari 11 hingga 16 Maret 2025.
Beberapa naskah kuno yang dipamerkan antara lain Serat Jaka Semangun, Serat Asmarasupi.
Kemudian, Serat Jihar Manik, Kala Nerawa, Catur Dasa Siwa, dan Naskah Primbon.
Selain itu, terdapat manuskrip Al-Qur’an karya ulama Nusantara yang di koleksi oleh Lajnah Pentashihan Al-Qur’an Kementerian Agama RI.
Kurator pameran, Munawar Cholil, menyampaikan bahwa pameran ini menjadi ruang refleksi perjalanan intelektual Islam di Nusantara.
Sekaligus juga untuk memperkenalkan jejak peradaban Islam di Indonesia.
“Ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan langsung jejak intelektual Islam yang berkembang di Nusantara,” ujar Munawar Cholil.
Workshop Videografi dan Kaligrafi Hadirkan Pakar Seni Islam
Dalam rangka memperkaya keterampilan peserta, MAC UI menghadirkan workshop videografi dan kaligrafi dengan pembicara ahli.
Di antaranya adalah Workshop Videografi oleh praktisi perfilman Yusuf Raharjo, Workshop Kaligrafi menghadirkan pakar M. Dhohirudin, H.D. Sirojuddin, dan H. Isep Misbah.
Workshop ini tidak hanya bertujuan untuk melatih keterampilan teknis.
Akan tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam dalam karya seni visual dan tulisan.
Sarasehan Budaya: Menelusuri Islam dan Kebudayaan
Sebagai bagian dari refleksi intelektual, Sarasehan Budaya akan menghadirkan narasumber terkemuka.
Narasumber tersebut Yanusa Nugroho, Penulis dan Budayawan, Jamal D. Rahman, Sastrawan Muslim, dan Sarah Monica, Moderator dan Jurnalis.
Diskusi ini membahas bagaimana Islam dan budaya dapat berjalan berdampingan dalam kehidupan modern.
Selain itu juga bagaimana seni dapat menjadi sarana dakwah yang efektif.
Penutupan Acara dengan Musik dan Sastra
Penutupan Syiar Ramadan Kampus UI 2025 pada 16 Maret 2025 akan di meriahkan oleh penampilan Grup Band Marjinal dan para sastrawan.
Di antaranya Umam Dante, Hadrah Assalam, Mahwi Air Tawar, Tora Kundera, dan Mustafa Ismail.
Dengan kombinasi seni, budaya, dan spiritualitas, acara ini di harapkan dapat menjadi wadah ekspresi sekaligus refleksi bagi masyarakat akademik dan umum.
