Jabodetabek Siaga, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem hingga 21 Agustus 2025

ARY
Ilustrasi BMKG memprediksi cuaca ekstrem yang akan terjadi di wilayah Jabodetabek beberapa hari kedepan. (Foto: Pixabay/RahulPandit)

adainfo.id – Warga Jabodetabek diminta waspada. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku mulai 19 hingga 21 Agustus 2025, dengan potensi hujan lebat yang dapat memicu banjir di sejumlah wilayah.

BMKG meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa memicu bencana hidrometeorologi.

Enam wilayah utama yang diprediksi terdampak paling signifikan adalah Kota Tangerang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Bekasi, Depok, dan Bogor.

Daerah tersebut diperkirakan menghadapi curah hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir.

“Kesiapsiagaan menjadi kunci untuk beradaptasi terhadap prediksi bencana hidrometeorlogi. Dan cuaca ekstrem,” tulis BMKG melalui akun Instagram resminya, Selasa (19/08/2025).

Potensi Banjir Akibat Hujan Lebat

Hujan dengan intensitas lebat berisiko meningkatkan debit air sungai serta genangan di permukiman padat.

Kondisi drainase yang kurang optimal di wilayah perkotaan pun berpotensi memperparah banjir.

Selain banjir, fenomena cuaca ekstrem ini juga bisa disertai angin kencang dan petir, yang menambah ancaman terhadap keselamatan masyarakat.

Warga diminta menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras, serta menjauhi lokasi berbahaya seperti pohon besar, tiang listrik, maupun aliran sungai.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

BMKG memberikan sejumlah imbauan bagi masyarakat agar tetap aman menghadapi potensi cuaca ekstrem.

Seperti tetap waspada terhadap hujan lebat yang bisa datang tiba-tiba. Menghindari daerah rawan banjir dan tidak memaksa melintasi jalan yang sudah tergenang.

Lalu, mengamankan barang-barang penting di rumah, terutama dokumen dan peralatan elektronik, untuk mengantisipasi genangan.

Kemudian, mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait mengenai kondisi cuaca terbaru.

BMKG juga mendorong masyarakat untuk melakukan pelaporan jika menemukan dampak bencana.

Laporan bisa disampaikan langsung kepada pihak berwenang atau melalui tautan resmi https://bit.ly/laporbencanabot.

Pemanfaatan Teknologi PetaBencana.id

Selain kanal laporan resmi, BMKG juga menganjurkan masyarakat untuk memanfaatkan PetaBencana.id

Itu merupakan sebuah platform berbasis teknologi yang memungkinkan pemantauan bencana secara real-time.

Melalui situs ini, warga dapat melaporkan kondisi banjir atau bencana lainnya sekaligus melihat laporan masyarakat lain di wilayah sekitar.

“Laporan ini akan membantu sesama untuk tetap aman dan mengurangi risiko bencana. Kunjungi PetaBencana.id untuk melihat laporan bencana secara real-time,” tambah keterangan BMKG.

Keberadaan platform digital ini diharapkan dapat mempercepat penyebaran informasi dan membantu koordinasi antarwarga maupun dengan aparat terkait.

Kesiapsiagaan Jadi Kunci

Fenomena hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang, dan hujan ekstrem, merupakan ancaman rutin di wilayah Jabodetabek, terutama saat musim peralihan.

Oleh karena itu, BMKG menekankan bahwa kesiapsiagaan menjadi kunci utama untuk mengurangi risiko.

Langkah-langkah sederhana, seperti memantau informasi cuaca harian, menyiapkan perlengkapan darurat.

Selain itu juga m saling membantu antar warga, dapat sangat membantu mengurangi dampak bencana.

Peringatan dini yang dikeluarkan BMKG ini menjadi pengingat bahwa masyarakat Jabodetabek perlu bersiap menghadapi kondisi cuaca ekstrem pada 19–21 Agustus 2025.

Dengan kesiapsiagaan, kerja sama masyarakat, serta dukungan teknologi, diharapkan dampak hujan lebat dan potensi banjir dapat diminimalkan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *