Jalan Cangkuang–Cibogo Memburuk, Warga Berharap Ada Aksi Nyata

KIM
Kerusakan ruas jalan Cangkuang–Cibogo di Kabupaten Cirebon. (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Ruas jalan Cangkuang–Cibogo yang menghubungkan Desa Cangkuang di Kecamatan Babakan dan Desa Cibogo di Kecamatan Waled kembali menjadi sorotan publik setelah kondisinya terus memburuk dari tahun ke tahun.

Jalan sepanjang kurang lebih 180 meter itu sampai saat ini belum mendapatkan perbaikan permanen, meskipun setiap hari menjadi jalur vital bagi warga untuk beraktivitas.

Jalan tersebut merupakan lintasan utama bagi penduduk lokal, termasuk pelajar yang berangkat sekolah, tenaga kesehatan yang menjalankan tugas, hingga petani yang mengangkut hasil bumi.

Namun hingga kini, tidak ada langkah konkret dari pemerintah daerah untuk memperbaiki kerusakan yang semakin parah.

Kuwu Cangkuang, Abdul Kadir, menyampaikan kekhawatirannya mengenai kondisi tersebut.

Ia menilai, lambannya respons dari Pemkab Cirebon membuat warga merasa terabaikan.

“Jalan ini adalah nadi pergerakan masyarakat. Tapi kondisinya justru semakin memprihatinkan,” ujarnya.

Abdul Kadir pun menjelaskan bahwa kondisi jalan semakin tidak layak ketika musim hujan tiba.

Lubang-lubang besar kerap tergenang air dan menyulitkan pengguna jalan untuk memperkirakan kedalaman atau posisi aman untuk dilalui.

Tidak jarang kendaraan roda dua terperosok atau tergelincir karena permukaan jalan yang licin dan berlumpur.

“Setiap hujan turun, jalan berubah seperti kubangan. Warga kami selalu mengeluhkan hal yang sama dari tahun ke tahun,” ungkapnya.

Warga yang melintasi jalur tersebut juga menyebutkan bahwa genangan air menutupi hampir seluruh permukaan yang rusak.

Bahkan beberapa pengendara mengalami insiden kecil akibat tak mampu mengontrol kendaraan saat melalui bagian jalan yang ambles.

Kondisi ini diperparah oleh lalu lintas truk pengangkut hasil pertanian yang hampir setiap hari melintasi jalur tersebut.

Beban berat dari kendaraan-kendaraan itu membuat struktur jalan semakin rapuh, memperbesar keretakan, dan mengakibatkan permukaan jalan turun tidak rata.

Desa Cangkuang Merasa Terpinggirkan dalam Pembangunan

Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Kabupaten Cirebon, masyarakat Desa Cangkuang justru merasa terpinggirkan.

Abdul Kadir menilai upaya pembangunan yang masif, terutama di Desa Serang Wetan dan kawasan lainnya, tidak berjalan seimbang dengan kebutuhan desa yang sudah lama menanti perbaikan jalan.

“Kami mendukung pembangunan di daerah lain. Namun bukan berarti desa kami harus menunggu tanpa kejelasan. Kebutuhan warga di sini juga mendesak,” tegas Abdul Kadir.

Warga menilai akses jalan yang layak tidak hanya berkaitan dengan kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan, kelancaran mobilitas ekonomi, serta kualitas kehidupan sehari-hari.

Ketimpangan pembangunan antara desa-desa di wilayah timur Cirebon menjadi sorotan tersendiri di tengah kebutuhan mendesak masyarakat Cangkuang dan Cibogo.

Pemdes Siap Dilibatkan untuk Percepatan Perbaikan

Menanggapi permasalahan tersebut, Pemerintah Desa Cangkuang menyatakan siap bekerja sama dengan Pemkab Cirebon apabila proses perbaikan jalan mulai diinisiasi.

Abdul Kadir menyebut pihak desa telah mengumpulkan seluruh data dan dokumen penunjang mengenai kondisi terakhir jalan tersebut, termasuk catatan laporan warga dan rekaman insiden yang kerap terjadi.

“Pemdes siap dilibatkan kapan saja. Kami memiliki data yang lengkap soal kondisi jalan dan keluhan masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan bahwa keterlibatan pemerintah desa sangat penting dalam proses perencanaan agar tidak terjadi salah sasaran anggaran.

Selain itu, pemetaan kerusakan dan kebutuhan teknis di lapangan akan lebih akurat jika melibatkan pihak desa yang memahami kondisi wilayah secara langsung.

Pihak desa juga meminta pemerintah kabupaten untuk melakukan survei lapangan secara menyeluruh, bukan hanya berdasarkan laporan administratif.

Hal ini dinilai penting untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai tingkat kerusakan dan risiko keselamatan di jalur tersebut.

Warga Berharap Perbaikan Segera Dilaksanakan

Masyarakat Desa Cangkuang dan Desa Cibogo kini berharap perbaikan dapat dilakukan sesegera mungkin.

Penundaan perbaikan dikhawatirkan akan membuat kerusakan semakin parah dan menyebabkan biaya pemulihan meningkat.

Selain itu, semakin buruk kondisi jalan, semakin besar pula dampaknya terhadap roda perekonomian masyarakat.

Ruas jalan Cangkuang–Cibogo merupakan penghubung utama berbagai kegiatan ekonomi dan sosial, mulai dari distribusi hasil pertanian hingga akses menuju fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan.

Karena itu, setiap keterlambatan penanganan semakin menghambat aktivitas yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat dua desa tersebut.

Warga juga menyoroti bahwa keterlambatan perbaikan jalan dapat mempengaruhi jalur distribusi bahan pangan dari petani menuju pasar.

Jika akses terganggu, transportasi hasil pertanian akan terhambat dan menurunkan kualitas serta nilai jual produk.

Dengan meningkatnya sorotan dari tokoh masyarakat dan pemerintah desa, warga kini menunggu langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Mereka berharap perbaikan tidak hanya direncanakan, tetapi benar-benar direalisasikan dalam waktu dekat agar akses vital tersebut tidak lagi terpinggirkan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *