Jalan Raya Grogol Akan Ditutup 40 Hari Kedepan

AG
Longsor di Jalan Raya Gogol, Kota Depok yang akan diperbaiki oleh Dinas PUPR (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) resmi menutup sementara Jalan Raya Grogol, Kecamatan Limo, terhitung mulai tanggal 5 Agustus hingga 13 September 2025.

Penutupan ini dilakukan untuk menunjang kelancaran proyek lanjutan pembangunan ruas jalan dan turap sebagai bagian dari konstruksi Jalan Raya Krukut.

Rencana tersebut secara resmi diinformasikan melalui surat pemberitahuan yang telah disampaikan oleh Dinas PUPR kepada jajaran pemerintah kecamatan dan kelurahan setempat, dan kini mulai disosialisasikan ke masyarakat luas.

Jalur Alternatif Disiapkan, Pengguna Jalan Diimbau Beralih

pemberitahuan alternatif
Petunjuk jalur alternatif akibat penutupan Jalan Raya Grogol (foto: Dinas PUPR Kota Depok)

Lurah Grogol, Boni Sobari Kusumah, menjelaskan bahwa untuk menunjang kelancaran aktivitas warga, jalur alternatif telah disiapkan dan disarankan kepada seluruh pengguna jalan.

“Kami telah menerima surat pemberitahuan dari Dinas PUPR Kota Depok mengenai pekerjaan pembangunan jalan yang akan dimulai dari depan Klinik Kita hingga gerbang Perumahan Golden Diamond. Karena itu, masyarakat diimbau menggunakan jalur alternatif Jalan Cemara, RW 07, melalui Kampung Rawakalong dan tembus ke Vila Mutiara,” ujar Boni, Senin (5/8/2025).

Jalur ini dapat digunakan oleh pengguna jalan dari arah Krukut menuju Mampang, maupun arah sebaliknya.

Sementara itu, pengendara dari arah Limo atau Cinere dapat mengalihkan rute melalui Jalan Pulo Mangga dan melintasi Jalan Raya Pendowo.

“Kami minta masyarakat tidak memaksakan diri melintasi jalur yang sedang dikerjakan, demi keselamatan dan kelancaran pembangunan,” tambah Boni.

Camat Limo Ajak Warga Aktif Sosialisasi Penutupan Jalan

Camat Limo, Sudadih, turut mengonfirmasi rencana penutupan jalan tersebut dan meminta aparatur kelurahan dan stakeholder lokal untuk aktif menyosialisasikan informasi tersebut, mengingat ruas Jalan Raya Grogol merupakan salah satu jalur strategis yang padat lalu lintas harian.

“Kami berharap seluruh warga yang telah mengetahui informasi ini bisa ikut menyebarkan kepada tetangga, komunitas RT/RW, dan pengendara lainnya. Tujuannya agar mereka bisa merencanakan perjalanan dengan jalur alternatif dan tidak terjebak kemacetan atau kesulitan akses,” ujar Sudadih.

Menurutnya, dukungan partisipatif dari masyarakat sangat dibutuhkan agar dampak dari proyek ini bisa diminimalisir, dan kegiatan konstruksi berjalan dengan lancar tanpa hambatan sosial.

Dinas PUPR: Penutupan Jalan Sudah Sesuai Prosedur

Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianti, membenarkan bahwa pihaknya akan melakukan pekerjaan lanjutan di Jalan Raya Grogol sebagai bagian dari rangkaian besar pembangunan infrastruktur di wilayah Krukut dan sekitarnya.

“Ya, betul. Jalan Raya Grogol akan ditutup sementara karena akan ada pekerjaan lanjutan konstruksi dari proyek Jalan Raya Krukut. Penutupan ini bersifat sementara dan telah dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu mobilitas masyarakat secara total,” jelas Citra.

Ia menambahkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program prioritas Pemkot Depok tahun 2025 dalam penataan jalan lingkungan, penguatan struktur turap, dan mitigasi banjir, terutama di kawasan yang rawan longsor dan genangan saat musim hujan.

“Pekerjaan turap menjadi krusial karena berhubungan langsung dengan perlindungan jalan utama dari erosi atau amblas. Maka proyek ini bukan hanya estetika jalan, tapi juga ketahanan infrastruktur jangka panjang,” ujarnya.

Penutupan Jalan Raya Grogol selama lebih dari sebulan ke depan tentu berpotensi menimbulkan dampak terhadap aktivitas harian warga, baik dari sisi sosial, ekonomi, hingga distribusi barang dan jasa.

Beberapa warga yang sehari-hari beraktivitas di kawasan tersebut mulai menyampaikan kekhawatiran atas kemungkinan kemacetan di jalur alternatif, terutama di jam-jam sibuk pagi dan sore hari.

Namun demikian, pemerintah setempat memastikan bahwa rekayasa lalu lintas telah disiapkan, dan koordinasi telah dilakukan dengan Dinas Perhubungan serta aparat wilayah untuk memastikan pengaturan lalu lintas berjalan kondusif.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ini adalah bentuk ikhtiar pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur. Mohon kerja samanya agar prosesnya cepat selesai,” ujar Boni Sobari menutup pernyataannya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *