Jelang Nataru, Pengawasan LPG 3 Kg di Jakarta Diperketat untuk Cegah Kelangkaan
adainfo.id – Pemerintah Provinsi bersama tim gabungan mulai melakukan monitoring intensif untuk memastikan ketersediaan, kestabilan harga, dan kelancaran distribusi LPG 3 kilogram bersubsidi menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 atau Nataru di Jakarta.
Kegiatan monitoring dimulai sejak Senin (08/12/2025) sebagai langkah antisipatif menghadapi lonjakan kebutuhan energi rumah tangga selama libur akhir tahun.
Pemerintah ingin memastikan bahwa masyarakat tidak mengalami kelangkaan LPG 3 kilogram maupun kenaikan harga yang tidak wajar.
Monitoring dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan atas tingginya permintaan gas bersubsidi pada masa libur panjang.
Pemerintah menilai pengawasan harus dilakukan sejak dini agar tidak ada potensi penyimpangan di tingkat distribusi.
Pemeriksaan Rantai Distribusi: Agen hingga Pengecer
Tim gabungan terdiri dari Dinas PPKUKM, Disnakertransgi, Biro Perekonomian dan Keuangan Setda, Hiswana Migas, serta Pertamina Patra Niaga.
Pemeriksaan dilakukan langsung ke titik distribusi utama seperti agen, pangkalan, hingga pengecer di sejumlah wilayah.
Kepala Dinas PPKUKM, Elisabeth Ratu Rante Allo, menjelaskan bahwa setiap agen dan pangkalan yang diperiksa wajib memiliki izin usaha yang masih berlaku.
Ia juga memastikan tidak ditemukan indikasi kelangkaan saat monitoring berlangsung.
“Hasil monitoring untuk menunjukkan bahwa stok gas LPG 3 kilogram aman dan harga di tingkat agen serta pangkalan konsisten sesuai HET yang ditetapkan,” paparnya dikutip Selasa (09/12/2025).
Ratu menegaskan seluruh agen, pangkalan, dan pengecer telah sepakat tetap beroperasi selama periode Nataru.
Jam operasional pun dijaga ketat dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB untuk memastikan tidak ada gangguan distribusi.
“Komitmen para distributor untuk tetap beroperasi selama periode Nataru adalah kunci utama untuk menjamin kebutuhan energi masyarakat Jakarta terpenuhi tanpa kendala,” tuturnya.
Pemerintah menilai kesediaan agen dan pangkalan untuk tetap buka selama hari libur merupakan langkah penting menjaga kestabilan energi.
Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang mengandalkan LPG 3 kg bersubsidi.
Pengawasan Subsidi dan Stabilitas Harga
Pemerintah Provinsi menegaskan bahwa seluruh proses distribusi LPG 3 kg bersubsidi akan diawasi secara ketat untuk memastikan penyalurannya tepat sasaran.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah praktik penyelewengan seperti penimbunan, penyalahgunaan kuota, atau penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Saya mengapresiasi sinergi antara Pertamina, Hiswana Migas, dan seluruh distributor di Jakarta Pusat yang telah berkomitmen menjaga rantai pasok,” ucapnya.
Selain pengawasan, pemerintah juga menyiapkan skema penindakan cepat apabila ditemukan pelanggaran di lapangan.
Hal ini untuk memberi kepastian kepada masyarakat bahwa harga gas tetap berada dalam batas ketentuan.
Peninjauan Lapangan di Jakarta Pusat
Sebelumnya, tim gabungan meninjau distribusi LPG pada Senin (08/12/2025).
Salah satu titik yang dikunjungi adalah Agen PT Cahaya Inti Gasindo Jaya, yang menerima pasokan dari SPBE Jakarta Utilitas Propertindo.
Agen ini memiliki kuota bulanan 37.880 tabung yang disalurkan ke 17 pangkalan di wilayah Jakarta Pusat.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa stok harian di pangkalan aman dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
Stok pengecer juga terpantau stabil sehingga masyarakat tetap dapat membeli LPG 3 kilogram dengan mudah.
“Stok harian di tingkat Agen dan Pangkalan terpantau aman dan mencukupi,” tukasnya.
Selain stok, tim gabungan juga memastikan harga jual tetap berada dalam batas ketentuan:
1. Harga Agen: Rp14.466 per tabung
2. Harga Pangkalan: Rp16.000 per tabung
3. Harga Pengecer: Rp20.000 per tabung
Pemerintah menegaskan bahwa monitoring akan terus dilakukan hingga masa libur panjang selesai.
Pemerintah berharap kesiapsiagaan ini mampu menjaga kenyamanan masyarakat dan menjamin distribusi energi tidak terganggu.











