Jelang Nyepi, Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk Ditutup
adainfo.id – Hari Raya Nyepi 2025 membawa dampak signifikan terhadap arus transportasi di jalur penyeberangan Ketapang – Gilimanuk.
Pemerintah akan menutup operasional kapal ferry di jalur tersebut mulai Jumat, 28 Maret 2025, pukul 17.00 WIB.
Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Komarudin menjelaskan, keputusan ini untuk menghormati umat Hindu yang melaksanakan Nyepi pada 29 Maret 2025.
Kebijakan ini tentu berimbas pada mobilitas masyarakat yang hendak menyeberang dari Banyuwangi ke Bali maupun sebaliknya.
Para pengguna jasa penyeberangan di imbau untuk menyesuaikan jadwal perjalanan agar tidak terhambat oleh penutupan sementara ini.
“Silahkan kalau mau melakukan perjalanan darat ke Bali sebelum pukul 17.00 WIB,” katanya.
Alasan Penutupan Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk
Penutupan jalur penyeberangan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan Nyepi.
Seperti diketahui, Hari Raya Nyepi merupakan momen sakral bagi umat Hindu di Bali.
Di mana seluruh aktivitas akan berhenti selama 24 jam.
Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kekhusyukan jalannya perayaan Nyepi di Pulau Dewata.
Dengan tidak adanya aktivitas penyeberangan, di harapkan situasi di Bali tetap kondusif dan masyarakat Hindu dapat menjalankan ibadahnya dengan tenang.
Jadwal Pembukaan Kembali Penyeberangan
Jalur penyeberangan yang menghubungkan Jawa Timur dan Bali ini akan kembali di buka setelah perayaan Nyepi berakhir, yakni pada Minggu, 30 Maret 2025.
Namun, waktu pastinya masih menunggu keputusan dari pihak berwenang berdasarkan evaluasi kondisi di lapangan.
Masyarakat yang berencana melakukan perjalanan ke Bali setelah Nyepi di imbau untuk terus memantau informasi terbaru terkait operasional pelabuhan agar tidak mengalami kendala.
Dampak Penutupan bagi Pemudik
Kebijakan penutupan jalur penyeberangan Ketapang – Gilimanuk di prediksi akan berdampak pada lonjakan arus lalu lintas, baik yang menuju Bali maupun keluar dari Bali.
Bahkan, hingga H-3 Nyepi, peningkatan pergerakan masyarakat dari Bali ke Jawa Timur melalui Pelabuhan Ketapang telah mencapai 65 persen.
“Ini sudah menembus 65 persen untuk peningkatannya saat ini dan sama dengan antrean di Pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang ke Pelabuhan Ketapang di wilayah Banyuwangi,” jelasnya.
“Hal itu karena memang ada pembatasan besok sore (sore ini),” imbuhnya.
Antrean panjang juga mulai terlihat di Pelabuhan Gilimanuk, dengan banyak kendaraan yang berusaha menyeberang sebelum penutupan resmi diberlakukan.
Situasi ini mirip dengan kondisi arus mudik Lebaran, di mana terjadi lonjakan penumpang dalam waktu singkat.
Imbauan bagi Pengguna Jasa Penyeberangan
Agar perjalanan tetap lancar, masyarakat di imbau untuk merencanakan perjalanan sebaik mungkin.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain menyesuaikan jadwal perjalanan, sehingga tidak terjebak dalam penutupan penyeberangan.
Mengantisipasi lonjakan penumpang, terutama menjelang waktu penutupan dan pembukaan kembali jalur penyeberangan.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengingatkan pengendara untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam berkendara dan mematuhi aturan lalu lintas selama perjalanan.