Jelang Ramadan, Pasokan Pangan di Jakarta Harus Dipantau
adainfo.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diingatkan oleh Legislator Komisi B DPRD, Dwi Rio Sambodo, supaya melakukan antisipasi kebutuhan pangan masyarakat jelang Ramadan.
Langkah ini penting untuk menghindari kelangkaan bahan pokok dan lonjakan harga yang berpotensi terjadi akibat gangguan produksi serta distribusi.
Rio menyoroti dampak cuaca ekstrem di berbagai daerah yang dapat menyebabkan gagal panen, sehingga mempengaruhi pasokan pangan di Jakarta.
“Pemenuhan pangan menjelang Ramadan itu patut untuk di antisipasi, di perhatikan dari sedini mungkin terkait faktor produksi dan distribusi,” ujarnya pada Kamis (30/1/2025).
Pemprov DKI Diminta Perkuat Kerja Sama Antar Daerah
Untuk memastikan stok pangan aman, Rio meminta Pemprov DKI agar memperkuat kerja sama dengan berbagai daerah penghasil bahan pokok.
Selain dari daerah sekitar Jakarta, ia juga mendorong pasokan dari wilayah lain untuk menjaga keseimbangan ketersediaan pangan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengelolaan gudang logistik agar tetap optimal selama Ramadan.
“Jangan sampai gudang-gudang logistik kita yang memang telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan bulan Ramadan tersebut mengalami persoalan,” jelasnya.
“Apalagi, jika kita lihat dari BMKG, bulan Januari hingga Februari bahkan awal Maret itu masih berpotensi hujan lebat,” imbuhnya.
Peran BUMD dalam Menjaga Stabilitas Harga
Lebih lanjut, Rio pun mendorong agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor pangan, seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan Perumda Dharma Jaya, untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan tersebut.
Salah satu upayanya adalah dengan operasi pasar menjelang Ramadan guna menekan potensi kenaikan harga bahan pokok.
“Pemenuhan stok barang ini akan menjadi kunci utama untuk menekan potensi kenaikan harga,” bebernya.
Ia menerangkan, jika intervensi pemerintah lewat subsidi pada jenis pangan tertentu bisa menjadi solusi supaya harga tetap terjangkau untuk masyarakat.
“Dengan langkah ini, inflasi daerah bisa ditekan, dan persoalan keterjangkauan harga pangan juga bisa diatasi,” tandasnya.
