KAI Daop 3 Salurkan Dana TJSL

KIM
PT KAI Daop 3 Cirebon menyalurkan dana TJSL, Jum'at (13/06/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon menunjukkan komitmen sosial yang tinggi dengan menyalurkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp463.909.900 sepanjang Semester I 2025. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai sektor, mulai dari pelestarian lingkungan, pemenuhan kebutuhan dasar, pendidikan, hingga penguatan infrastruktur komunitas lokal.

Dalam keterangannya pada Jumat (13/06/2025), Manager Humas Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menegaskan bahwa program TJSL merupakan bagian dari komitmen KAI untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang berdampak langsung pada masyarakat sekitar jalur operasional kereta api.

“KAI Daop 3 Cirebon konsisten menjalankan fungsinya melalui program TJSL untuk memberikan manfaat di bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi,” ujar Muhibbuddin.

Mengawali tahun 2025, KAI Daop 3 menjalankan program KAI Go Green yang berfokus pada pelestarian lingkungan, melalui penanaman 200 pohon di kawasan Daop 3. Kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional “Satu Juta Pohon”, tetapi juga langkah konkret dalam menghadapi krisis iklim.

“Penanaman pohon adalah investasi masa depan. Selain memperbaiki kualitas udara, juga memperkuat ruang terbuka hijau di wilayah kami,” terang Muhibbuddin.

Dukungan Kesehatan: Posyandu, Klinik, dan Bakti Sosial

Dalam sektor kesehatan, KAI Daop 3 Cirebon memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk Posyandu di wilayah Kabupaten Brebes, serta menyelenggarakan pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan yang digelar di stasiun serta Klinik Mediska Cirebon dan Jatibarang.

Program TJSL juga menyentuh dunia pendidikan. Salah satunya adalah dukungan infrastruktur untuk Pondok Pesantren Tahfidz Takhsinul Qur’an, sebagai bagian dari upaya memperkuat pendidikan berbasis keagamaan. Selain itu, KAI Daop 3 turut terlibat dalam kegiatan Sobat Aksi Ramadan 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.

KAI juga menunjukkan perhatian terhadap kelompok pekerja informal di lingkungan stasiun dengan menyalurkan bantuan sembako bagi para porter. Tidak hanya itu, perusahaan juga mendukung pelestarian sejarah dan budaya melalui revitalisasi Gedung Pusaka Museum Keraton Kanoman, yang merupakan bagian penting dari identitas sejarah Cirebon.

Untuk mendukung gaya hidup sehat di pedesaan, pembangunan Sport Center di Desa Cikalahang Kabupaten Cirebon juga turut didukung. Pada sisi infrastruktur lingkungan, KAI memberikan bantuan sebesar Rp200 juta kepada Yayasan Hero Center Cirebon untuk pembuatan deker dan normalisasi saluran air di Kelurahan Argasunya, Kalijaga, Pegambiran, dan Pekalipan, dengan tujuan mencegah banjir saat musim hujan.

“Bantuan infrastruktur ini penting untuk mitigasi bencana dan mendukung kelangsungan hidup masyarakat di kawasan padat penduduk,” jelas Muhibbuddin.

TJSL yang Adaptif, Terukur, dan Berdampak

Menurut Muhibbuddin, semua program TJSL yang dijalankan oleh Daop 3 Cirebon mengikuti panduan dari Peraturan Menteri BUMN, yang menekankan Creating Shared Value (CSV), yaitu kebermanfaatan berkelanjutan yang tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga mendukung operasional dan keberlangsungan perusahaan.

“Kami ingin TJSL tidak hanya menjadi kegiatan simbolik, tapi bisa menciptakan nilai bersama antara KAI dan masyarakat. Itu prinsip utama kami,” pungkasnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *