KAI Siapkan Moda Transportasi Baru untuk Petani dan Pedagang

ARY
Ilustrasi KAI meluncurkan kereta khusus petani dan pedagang. (Foto: Unsplash/Haidan)

adainfo.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kembali menghadirkan terobosan baru di bidang transportasi.

Perusahaan pelat merah ini meluncurkan kereta api khusus untuk petani dan pedagang yang dirancang agar mempermudah distribusi hasil panen serta barang dagangan.

Kereta khusus petani-pedagang ini telah memasuki tahap uji coba sejak 15 Agustus 2025.

VP Public Relation KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa kereta tersebut merupakan bentuk komitmen KAI dalam memberikan layanan inklusif yang mendukung roda perekonomian rakyat.

“Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta,” ujar Anne, Rabu (20/8/2025).

Modifikasi Khusus untuk Kebutuhan Angkut Barang

Kereta yang digunakan adalah Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang yang saat ini sedang dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.

Beberapa modifikasi yang dilakukan antara lain tata letak tempat duduk, lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm untuk memudahkan keluar-masuk barang.

Kemudian, sekat partisi dihilangkan agar akses lebih lancar, jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 tempat duduk dari sebelumnya 106 kursi.

Selanjutnya, toilet tetap tersedia satu unit per kereta, dan rak bagasi tetap dipertahankan untuk kenyamanan penumpang.

Anne menambahkan, desain ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat pedesaan maupun pedagang pasar yang kerap kesulitan mengangkut hasil pertanian dalam jumlah banyak.

“Hadirnya kereta ini adalah bukti nyata komitmen KAI dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat. Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang,” beber Anne.

Uji Coba Kereta Khusus Petani dan Pedagang

Uji coba tahap pertama dilakukan dengan uji statis pada 14–15 Agustus 2025 di Balai Yasa Surabaya Gubeng.

Selanjutnya, uji dinamis dilakukan pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng – Lamongan (pulang-pergi).

Tahap awal pengujian hanya melibatkan jajaran internal KAI.

Namun, untuk uji berikutnya akan menggandeng Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Hak itu agar kereta memperoleh sertifikasi keselamatan sebelum resmi melayani masyarakat.

“Dengan transportasi yang tepat, rantai pasok akan lebih kuat, peluang usaha lebih terbuka, dan aktivitas ekonomi daerah semakin bergerak,” tambah Anne.

Dukungan KAI Logistik dalam Distribusi Pangan

Selain meluncurkan kereta petani, KAI juga memperkuat lini logistiknya melalui layanan KALOG Plus Reefer Container.

Yaitu armada khusus untuk mengangkut produk yang mudah rusak seperti pangan segar dan farmasi.

Selama Januari–Juli 2025, KAI Logistik mencatat peningkatan signifikan pada layanan ini dengan 173.484 ton komoditas terkirim.

Hal tersebut naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 149.598 ton.

Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik, Riyanta, menjelaskan bahwa mayoritas pengiriman berasal dari rute Surabaya–Jakarta.

Jalur ini menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan pangan di kawasan Jabodetabek.

“Mayoritas pengiriman komoditas perishable didominasi rute Surabaya–Jakarta untuk memenuhi konsumsi wilayah barat Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek. Komoditas umumnya berasal dari hasil penangkapan laut maupun impor. Dengan jaringan perkeretaapian dan fasilitas cold chain kami, pengiriman dapat dilakukan lebih cepat, aman, dan terukur,” kata Riyanta, Sabtu (16/8/2025).

Potensi Besar Logistik Pangan Nasional

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi perikanan tangkap laut Indonesia pada 2023 mencapai 7,37 juta ton.

Angka ini menunjukkan potensi besar yang memerlukan dukungan transportasi dan logistik efisien.

Tren global juga memperlihatkan bahwa industri logistik rantai pendingin diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 10,8% pada periode 2024–2032.

Untuk mendukung hal itu, KAI Logistik mengoperasikan sejumlah depot Plug In Reefer Container di lokasi strategis.

Seperti Depo Sarwajala, Terminal Kalimas Surabaya, dan juga Terminal Sungai Lagoa Jakarta.

Fasilitas ini memastikan suhu komoditas tetap stabil sejak berangkat hingga tiba di tujuan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *