Kasus TBC di Indonesia Tembus 1 Juta, Pemerintah Gencarkan Penanggulangan

ARY
Ilustrasi kasus TBC di Indonesia menjadi salah satu fokus pemerintah. (Foto: Pexels/Towfiqu barbhuiya)

adainfo.id – Pemerintah Indonesia tengah mempercepat langkah dalam pemberantasan penyakit Tuberkulosis (TBC).

Hak tersebut dilakukan dengan memperkuat sistem deteksi dan pengobatan pasien di seluruh wilayah Tanah Air.

Upaya ini menjadi bagian dari strategi nasional menuju eliminasi TBC pada tahun 2030.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Benjamin Paulus Octavianus mengungkapkan bahwa jumlah kasus TBC di Indonesia saat ini mencapai lebih dari satu juta orang.

Dari jumlah tersebut, sekitar 700 ribu pasien sudah mendapatkan pengobatan.

“Hari ini kasus TB diberikan ada 1.090.000 ribu yang sampai hari ini sudah kita obati 700 ribu sekian. Kita harapkan akhir tahun bisa mencapai 900 ribu,” kata Benny dikutip Kamis (13/11/2025).

Meningkatnya Temuan Kasus Dianggap Pertanda Baik

Wamenkes menegaskan bahwa peningkatan temuan kasus TBC justru menjadi indikator positif dalam upaya pemberantasan penyakit menular ini.

Menurutnya, semakin banyak kasus terdeteksi, semakin besar peluang penyembuhan karena pasien segera mendapat penanganan medis.

“Kalau banyak kasus TB ditemukan itu bagus. Kalau ditemukan kan diobati, habis. Kalau tidak ditemukan ya jumlahnya banyak tiba-tiba meninggal di mana-mana,” beber Benny.

Ia menjelaskan bahwa strategi pemerintah kini tidak hanya berfokus pada pengobatan.

Akan tetapi juga pada deteksi dini, edukasi masyarakat, dan peningkatan akses layanan kesehatan di tingkat daerah.

Prioritas Pemerintah di Bawah Kepemimpinan Nasional

Benny menegaskan bahwa pemberantasan TBC menjadi salah satu prioritas nasional pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto, selain program makan bergizi gratis (MBG) yang ditujukan untuk menurunkan angka stunting.

Saat ini, Indonesia menempati posisi kedua di dunia sebagai negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak.

Kondisi ini mendorong pemerintah untuk memperkuat strategi lintas sektor agar eliminasi TBC bisa tercapai sesuai target.

“Kita ada 10 persen penyakit TBC di dunia adanya di Indonesia. Nah oleh karena itu kita mau jadi negara maju, TBC ini harus diberantas,” pungkas Benny.

Pembentukan Desa dan Kelurahan Siaga TBC

Sebagai bagian dari strategi nasional, pemerintah telah membentuk hampir 4.000 desa dan kelurahan siaga TBC yang tersebar di 90 kabupaten/kota di 22 provinsi.

Inisiatif ini melibatkan masyarakat secara langsung dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.

Desa atau Kelurahan Siaga TBC menjadi inovasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya TBC.

Lalu, memperkuat upaya pencegahan, serta mempererat kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

Kabupaten Bogor menjadi salah satu daerah yang diharapkan memperkuat pelaksanaan program ini sebagai bentuk kontribusi terhadap pencapaian target nasional.

Target Eliminasi TBC 2030

Melalui Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021, pemerintah menetapkan target eliminasi TBC pada tahun 2030.

Upaya ini bertujuan menurunkan angka insiden penyakit dari 387 per 100.000 penduduk menjadi 65 per 100.000 penduduk.

Langkah-langkah strategis yang sedang digencarkan antara lain penguatan sistem surveilans kesehatan.

Kemudian penyediaan fasilitas diagnostik cepat, serta peningkatan akses obat-obatan yang efektif dan terjangkau.

Selain itu, Kementerian Kesehatan terus menggaungkan pentingnya peran masyarakat dalam memeriksakan diri sedini mungkin bila mengalami gejala batuk menahun, penurunan berat badan, dan demam berkepanjangan.

Upaya terintegrasi ini diharapkan dapat mempercepat eliminasi TBC di Indonesia, mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing di tingkat global.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *