Kejari Kota Cirebon Gelar Coffee Morning

KIM
Kejari Kota Cirebon mengadakan kegiatan Coffee Morning bersama para jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik, dan online, Jumat (28/11/2025). (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cirebon menggelar kegiatan Coffee Morning bersama para jurnalis dari media cetak, elektronik, dan online sebagai langkah memperkuat komunikasi dan membangun hubungan yang lebih harmonis antara aparat penegak hukum dengan insan pers.

Acara berlangsung hangat di ruang pertemuan Kejari Kota Cirebon pada Jumat (28/11/2025), menghadirkan suasana penuh keakraban antara pimpinan kejaksaan dan awak media yang selama ini menjadi mitra strategis dalam penyampaian informasi kepada publik.

Acara yang dibuka oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kota Cirebon, Alamsyah tersebut sebagai upaya untuk menjalin komunikasi yang sehat antara lembaga penegak hukum dan media.

Ia menegaskan bahwa Coffee Morning bukan sekadar pertemuan santai, tetapi forum silaturahmi untuk memperkuat hubungan profesional sekaligus membangun kepercayaan publik melalui pemberitaan yang akurat dan berimbang.

“Pada intinya kita semua hadir bersama ngopi morning di hari Jumat yang penuh berkah. Dengan silaturahmi, kita menambah saudara dan rezeki,” ujar Alamsyah.

Acara yang dikemas secara informal ini menjadi ruang dialog terbuka yang memungkinkan jurnalis memahami lebih dekat dinamika internal Kejari, termasuk tantangan yang dihadapi dalam tugas sehari-hari.

Bagi kejaksaan, pertemuan ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan berbagai kebijakan, pemutakhiran informasi, serta arah komunikasi publik yang ingin diperkuat ke depan.

Perkenalan Personal dan Perjalanan Karier Kajari

Dalam suasana yang cair, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Cirebon memperkenalkan diri secara langsung kepada para jurnalis yang hadir. Ia bercerita tentang perjalanan hidupnya yang dimulai dari Bengkulu, kampung halaman tempat ia lahir, tumbuh, dan memulai langkah awal dalam karier kejaksaan.

Kajari Alamsyah memaparkan perjalanan panjang yang ia tempuh sebelum akhirnya dipercaya memimpin Kejari Kota Cirebon.

Dengan gaya cerita yang hangat, ia menggambarkan proses jatuh bangun selama bertugas di berbagai daerah, membawa pengalaman dan pembelajaran yang kini menjadi bekal penting dalam memimpin institusi kejaksaan di tingkat kota.

Para jurnalis menyimak dengan penuh perhatian, sebab kisah perjalanan karier seorang Kajari tidak hanya memperkaya perspektif personal, tetapi juga memberi gambaran mengenai nilai-nilai kerja dan integritas yang ingin dihadirkan dalam tubuh Kejari Kota Cirebon.

Perkenalan personal ini menambah kedekatan emosional antara pimpinan kejaksaan dan insan pers, menjadikan hubungan keduanya semakin kuat.

Kekosongan Jabatan Strategis dan Rangkap Tugas

Dalam penjelasan yang lebih serius, Kajari Alamsyah mengungkapkan sejumlah tantangan internal yang saat ini dihadapi oleh Kejaksaan Negeri Kota Cirebon.

Salah satunya adalah kekosongan dua jabatan strategis, yakni Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) dan Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Kasi Datun). Kekosongan ini berdampak langsung terhadap beban kerja di institusi kejaksaan.

Karena belum terisinya kedua posisi tersebut, beberapa pejabat terpaksa merangkap tugas untuk memastikan semua kegiatan tetap berjalan.

Rangkap tugas ini tidak jarang menimbulkan padatnya agenda kerja dan meningkatnya intensitas kegiatan lapangan. Bahkan, agenda yang sudah tersusun pun terkadang harus berubah secara mendadak untuk menyesuaikan kebutuhan operasional.

“Kami harus menghadapi situasi di mana beberapa tugas harus dirangkap. Ini tentu menambah beban kerja dan kerap membuat agenda berubah secara tiba-tiba. Namun, pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas,” ujar Kajari Alamsyah.

Meskipun menghadapi tantangan tersebut, ia menegaskan bahwa pelayanan publik dan proses penegakan hukum tetap berjalan optimal. Kajari memastikan seluruh pegawai Kejari bekerja profesional dan berkomitmen untuk menjaga kualitas pelayanan, baik dalam proses penyidikan, penuntutan, maupun pelayanan hukum lainnya.

Penjelasan ini menjadi informasi penting bagi para jurnalis, mengingat dinamika internal sering kali mempengaruhi ritme komunikasi dan pengawalan kasus di lapangan.

Dengan menyampaikan kondisi secara transparan, Kejari berharap publik memahami bahwa setiap proses penegakan hukum dilakukan secara profesional meski terdapat sejumlah keterbatasan struktural.

Media sebagai Mitra Strategis Kejaksaan

Setelah sesi dialog berlangsung hangat, Kajari Alamsyah menutup pertemuan dengan menegaskan kembali pentingnya peran media sebagai mitra strategis kejaksaan.

Menurutnya, media memiliki posisi vital dalam menyampaikan informasi hukum kepada masyarakat secara akurat, objektif, dan berimbang.

“Saya berharap hubungan baik antara Kajari dan wartawan terus terjaga. Media adalah mitra strategis Kejaksaan,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh jurnalis untuk terus menjalin komunikasi erat, saling bertukar informasi, sekaligus menjaga profesionalitas dalam pemberitaan kasus-kasus hukum.

Kajari juga mengapresiasi kontribusi media dalam membantu masyarakat memahami proses hukum, termasuk mencegah penyebaran informasi keliru yang dapat menimbulkan kegaduhan publik.

Kegiatan Coffee Morning berlangsung dalam suasana akrab, mencerminkan komitmen Kejari Kota Cirebon untuk menjaga komunikasi terbuka, meningkatkan pelayanan publik, sekaligus memperkuat sinergi dengan para jurnalis di wilayah Cirebon.

Forum seperti ini diharapkan dapat terus berlangsung secara rutin sebagai bagian dari upaya menciptakan hubungan yang harmonis antara institusi penegak hukum dan pers.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *