Kenapa Anak-Anak Nangis Usai Pendidikan Karakter di Depok? Jawaban Gubernur Jabar Mengejutkan

ARY
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi ungkap alasan anak-anak tak mau pulang selepas mengikuti pendidikan karakter dan bela negara di Depok, Senin (9/6/2025). (Foto: Istimewa)

adainfo.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, secara resmi menutup kegiatan pendidikan karakter dan bela negara peserta didik Kota Depok di Markas Yonif 328 Para Raider Divisi 1 Kostrad, Cilodong, pada Senin (9/6/2025).

Kegiatan yang berlangsung selama 10 hari ini tidak hanya menanamkan disiplin dan nasionalisme.

Akan tetapi juga membangun ikatan emosional yang kuat antara siswa dan pelatih, menciptakan atmosfer yang penuh nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang.

Bukti Pendidikan Barak Bukanlah “Menakutkan”

Dedi Mulyadi menepis anggapan bahwa pendidikan bergaya militer di barak merupakan hal yang keras dan menyeramkan.

Ia menyebut suasana pembinaan karakter di markas militer justru membuat peserta merasa nyaman dan enggan pulang.

“Anak-anak kita nangis bukan karena takut, tapi karena nggak mau pulang. Mereka betah. Artinya di sini ada kasih sayang, rasa aman, dan lingkungan yang membentuk karakter positif,” ujar pria yang akrab disapa KDM ini.

Pelatih Jadi Sosok Orang Tua

Dedi menambahkan, para pelatih tak hanya berperan sebagai instruktur, tapi juga berfungsi sebagai figur orang tua.

Hubungan kedekatan antara peserta dan pelatih menjadi pengalaman emosional yang mendalam, yang belum tentu bisa diperoleh di lingkungan pendidikan formal lainnya.

“Pelatih di sini bukan cuma mendidik, tapi memeluk anak-anak dengan kasih. Hubungan mereka seperti anak dan orang tua. Ini (pendidikan) mahal kalau di tempat lain, tapi di sini gratis, difasilitasi oleh Wali Kota Depok,” kata dia.

Langkah Nyata Atasi Permasalahan Sosial

Dedi juga menyinggung isu terkait kecanduan minuman alkohol seperti ‘kawa-kawa’ di kalangan remaja.

“Minuman seperti itu tidak boleh lagi beredar di Depok. Harus bersih. Selain itu, pembinaan orang tua harus diperkuat. Tidak mungkin wali kota masuk ke setiap rumah, maka orang tua harus sadar perannya,” tegasnya.

Program Akan Diperluas untuk Seluruh Anak

Melihat antusiasme dan dampak positif dari pelatihan, Pemprov Jabar dan Pemkot Depok berencana membuka batch kedua, dengan sasaran yang lebih luas.

Tidak hanya anak-anak dengan catatan kenakalan, tapi seluruh anak Depok dan bahkan Jabar.

“Kita akan lanjutkan program ini. Wali kota akan terus alokasikan anggaran. Bahkan ini bisa jadi alternatif liburan yang edukatif dan penuh nilai,” ujarnya.

Pendidikan Karakter Sebagai Alternatif Liburan Bermakna

Menurut Dedi, pendekatan seperti ini bisa menjadi model rekreasi baru bagi anak-anak di masa libur sekolah.

Konsepnya mirip kemah pramuka akhir pekan, tetapi dengan pendekatan yang lebih menyeluruh.

“Saya nanti bahkan membuka ruang, jadi misalnya rekreasi itu seperti ini. Dalam bahasa gini deh, kan ada pendidikan kepramukaan tuh, perkemahan Sabtu Minggu,” pungkasnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *