Kepala Desa Karangsari Tebar Uang di Tempat Hiburan Malam, Pengamat: Barak Militer Cocok

KIM
Tangkapan layar vidio Kuwu Karangsari, Casmari yang beberapa waktu lalu viral di media sosial saat sawer di klub malam (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Masyarakat Kabupaten Cirebon kembali dikejutkan oleh viralnya sebuah video yang menampilkan Kepala Desa Karangsari, Casmari, tengah menebarkan uang pecahan Rp50 ribu di sebuah tempat hiburan malam, dalam kondisi yang diduga mabuk.

Aksi tak pantas tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial dan memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan.

Tindakan yang dilakukan oleh Casmari, sosok yang seharusnya menjadi teladan dan pemimpin masyarakat, justru dianggap telah mencoreng marwah pemerintahan desa dan merusak kepercayaan publik.

“Jabatan Kepala Desa adalah hasil pilihan langsung dari rakyat. Ketika seorang kepala desa melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma sosial, maka wajar jika publik bereaksi keras,” ujar Ahmad Yusron, pengamat sosial dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jumat (13/06/2025).

Tindakan Tak Pantas yang Menodai Jabatan Publik

Menurut Yusron, aksi yang dilakukan Casmari jelas masuk dalam kategori pelanggaran norma sosial dan etika kepemimpinan. Seorang kepala desa, kata dia, adalah representasi dari negara di tingkat paling bawah yang seharusnya menjaga wibawa, kehormatan, dan moralitas jabatan.

“Jangan sampai pemimpin menjadi cerminan buruk bagi masyarakat. Ujung-ujungnya, masyarakat juga yang akan menanggung malu karena dianggap memilih pemimpin yang tidak layak,” tambahnya.

Desakan Tindakan Tegas dari Pemerintah Daerah

Yusron secara tegas mendesak pemerintah daerah, khususnya Bupati Cirebon, untuk tidak tinggal diam. Ia menyarankan adanya langkah pembinaan yang tegas dan terstruktur bagi kepala desa yang melakukan tindakan tidak pantas, serta evaluasi menyeluruh terhadap integritas kepemimpinan di tingkat desa.

“Kepala desa seperti ini harus mendapat pembinaan khusus. Jangan sampai nama Kabupaten Cirebon ikut tercoreng karena ulah satu orang. Pemerintah desa adalah representasi dari pemerintah daerah,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pola pembinaan terhadap para kepala desa harus dibuat lebih serius dan menyeluruh. Ia bahkan mengusulkan model pendidikan ala barak militer untuk membentuk kedisiplinan, rasa tanggung jawab moral, dan jiwa kepemimpinan yang kuat.

“Pola pendidikan barak militer cocok untuk membentuk kedisiplinan dan etika bagi kepala desa yang menyimpang,” pungkasnya.

Tuntutan Permintaan Maaf Publik dari Kades Casmari

Sebagai bentuk pertanggungjawaban moral, Yusron meminta agar Casmari segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Desa Karangsari.

Langkah ini dinilai penting untuk mengembalikan sedikit kepercayaan masyarakat serta menunjukkan adanya penyesalan dan kesadaran atas kekeliruan yang telah dilakukan.

“Permintaan maaf secara terbuka sangat diperlukan agar masyarakat merasa dihargai dan ada bentuk penyesalan dari sang pemimpin,” tegasnya.

Warganet dan Tokoh Masyarakat Bereaksi

Video berdurasi singkat yang menampilkan Casmari menyebar luas di berbagai platform media sosial, dari Instagram hingga WhatsApp Group warga.

Dalam video tersebut, terlihat Casmari menebar uang sambil berjoget di bawah pengaruh alkohol, dikelilingi para pengunjung hiburan malam yang turut bersorak.

Reaksi publik pun bermunculan. Banyak warganet mengecam keras aksi tersebut dan menyayangkan bahwa seorang pejabat desa bersikap demikian di ruang publik, terlebih dengan kondisi ekonomi desa yang masih bergantung pada anggaran pemerintah pusat dan provinsi.

Tokoh masyarakat Karangsari juga menyampaikan keprihatinan dan rasa malu atas peristiwa tersebut, menyebut bahwa tindakan Casmari tidak mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan yang beradab dan bermartabat.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *