Kesaksian Tetangga Bocah yang Meregang Nyawa Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Begini Katanya
adainfo.id – Kasus meninggalnya seorang bocah laki-laki berusia enam tahun di kawasan Bojonggede, Kabupaten Bogor, masih menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar.
Korban berinisial MAA, diduga meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan oleh ibu tirinya sendiri.
Salah satu tetangga, Eris, menuturkan bahwa ia terkejut saat mendengar kabar duka tersebut yang disampaikan oleh warga lainnya.
“Kaget banget, saya juga memang lagi tidur siang kan dibangunin sama tetangga, katanya ada penganiayaan anak. Sekarang anaknya sudah meninggal,” papar Eris kepada wartawan Rabu (22/10/2025).
Eris menambahkan, dari informasi yang ia dengar, korban sudah mengalami kekerasan selama tiga hari berturut-turut sebelum akhirnya meninggal dunia.
“Cuma info dari tetangga yang lain sih, memang sebelum meninggal itu sudah dianiaya tiga hari berturut-turut. Banyak lebam juga, banyak saksinya, warung tetangga yang di depan itu ada videonya,” ucap Eris.
Luka Parah di Tubuh Korban, Warga Ungkap Adanya Sundutan Rokok
Dalam kesaksiannya, Eris mengungkapkan bahwa tubuh bocah malang tersebut penuh luka lebam dan tanda-tanda penyiksaan.
Eris bahkan mendengar dari warga lain bahwa terdapat sundutan rokok di tubuh korban.
“Banyak luka, terus punggung belakang seperti tulangnya bengkok, banyak sundutan rokok, bibirnya yang bawah itu belah dua, ada benjol besar, banyak lebam,” lanjut Eris.
Video kondisi korban sebelum meninggal disebut sempat direkam oleh warga sekitar saat bocah itu berbelanja di warung.
Dalam rekaman itu terlihat jelas luka-luka di tubuh MA, termasuk lebam di wajah dan punggung.
“Dibuka bajunya itu emang banyak lebam sebelum meninggal,” tutur Eris.
Keluarga Pelaku Baru Tiga Bulan Tinggal di Lingkungan Warga
Menurut Eris, keluarga pelaku baru menempati rumah di wilayah tersebut sekitar tiga bulan lalu.
Namun, pasangan suami istri itu dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.
“Kurang lebih tiga bulanan ya, baru pindah sini. Kurang berbaur sih, pintu selalu tertutup, gak pernah ngobrol sama tetangga,” ujar Eris.
Ia juga menyebut tidak mengetahui secara pasti pekerjaan pasangan tersebut karena minimnya komunikasi.
Warga sekitar bahkan menganggap mereka seperti menutup diri dari lingkungan.
“Kayak introvert aja gitu, kayak mau ketemu orang aja gak. Jadi gak tahu mereka kerja apa,” ungkap Eris.
Anak Korban Dikenal Ceria Sebelum Kejadian
Meski pelaku dikenal tertutup, namun korban disebut aktif bermain dengan anak-anak lain di sekitar rumahnya.
Salah seorang warga bahkan menyebut bahwa korban tampak ceria dan tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan meski ternyata menyimpan luka di tubuhnya.
“Kalau dibilang kayak kelihatan trauma sih gak. Kayak anaknya biasa-biasa aja sih, kayak kuat aja lah anaknya,” kata Eris.
Namun, beberapa hari sebelum meninggal, sejumlah warga mulai curiga karena melihat bekas luka di wajah dan tubuh MA.
Warga berharap aparat penegak hukum menjatuhkan hukuman seberat-beratnya bagi pelaku kekerasan.
Mereka juga meminta agar suami pelaku, yang merupakan ayah kandung korban, diperiksa secara menyeluruh.
“Yang jelas sih hukum seberat-beratnya. Gak wajar kalau hanya dihukum untuk beberapa tahun. Suaminya juga harus diusut, karena ada sundutan rokok, warga kan tahunya istrinya itu gak merokok. Terus siapa yang merokok? Kan gak masuk akal,” tegas Eris.
Polisi Amankan Ibu Tiri dan Dalami Dugaan Keterlibatan Ayah Kandung
Kepolisian kini telah mengamankan ibu tiri korban berinisial RN (30) dan masih melakukan pemeriksaan terhadap ayah kandung MA
Kasus ini kini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Depok.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia.
“Benar, hasil interogasi terhadap dua orang tua anak tersebut menunjukkan bahwa ibu tiri korban mengaku telah melakukan penganiayaan,” kata Made di Polres Metro Depok, Selasa (21/10/2025).
Made menjelaskan, korban diduga mengalami kekerasan selama tiga hari berturut-turut sebelum akhirnya meninggal dunia pada hari keempat.
“Korban merasa sakit dan diketahui telah disiksa selama kurang lebih tiga hari. Pada hari keempat, korban dinyatakan meninggal dunia,” ujar Made.
Luka-Luka di Sekujur Tubuh Korban
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan sejumlah luka di tubuh korban yang mengindikasikan adanya kekerasan fisik.
“Luka-luka ditemukan di punggung, dada, wajah, dan bagian tubuh lainnya,” ujar Made.
Polisi juga menyita satu barang bukti berupa sapu yang diduga digunakan pelaku untuk memukul korban.
“Kami juga mengamankan satu barang bukti berupa sapu. Terkait dugaan luka bakar atau bekas sundutan seperti di video yang beredar, saat ini masih kami dalami,” terang Made.











