Ketua DPRD Cirebon, Sophi Zulfia Tekankan Investasi Berkelanjutan dan Sinergi Birokrasi di Forum Ekonomi
adainfo.id – Dalam rangka menyiapkan langkah strategis menuju Cirebon Investment Summit 2025, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, menghadiri Forum Ekonomi bertajuk ‘One Step, One Vision: Aligning Cirebon’s Investment Future’ yang digelar di Ruang Nyimas Gandasari, Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon pada Kamis, 12 Juni 2025.
Acara yang dihadiri oleh pejabat daerah, pelaku usaha, dan calon investor ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon untuk membangun iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan, serta menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di wilayah yang dijuluki Kota Wali tersebut.
Dalam sambutannya, Sophi menegaskan komitmennya mendukung upaya pertumbuhan investasi yang dilakukan pemerintah daerah, terutama dengan mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Ia menyebut keberadaan perda tersebut sebagai fondasi hukum penting bagi seluruh proses investasi di daerah.
“Saya menghimbau kepada para investor untuk menaati perda tersebut, meskipun ke depannya bisa saja ada revisi sesuai dengan kebutuhan pembangunan,” ujar Sophi, Kamis (12/06/2025).
Menjaga Ekosistem Meski Investasi Masuk
Sophi Zulfia juga menyoroti pentingnya aspek keberlanjutan dalam pembangunan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi tidak boleh mengabaikan aspek lingkungan dan keseimbangan ekosistem daerah. Ia meminta agar keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tetap dijaga, meskipun geliat investasi di Kabupaten Cirebon semakin meningkat.
“Saya mengutip dari Gubernur Jawa Barat, Pak Dedi Mulyadi, bahwa investasi tidak hanya soal untung rugi, tapi juga harus menyentuh pemberdayaan masyarakat,” katanya. Menurut Sophi, investasi yang baik adalah investasi yang menumbuhkan ekonomi lokal serta memberdayakan masyarakat sekitar, bukan hanya menguntungkan pemilik modal.
Pentingnya Peran Birokrasi dan Pelayanan Terpadu
Sebagai politisi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi juga menyoroti peran birokrasi dalam menciptakan ekosistem investasi yang ramah dan efisien. Ia menyampaikan bahwa proses birokrasi yang lambat akan menjadi penghambat utama dalam mendorong pertumbuhan investasi.
“Kalau birokrasi lambat, kita akan tertinggal. Sekarang berita satu detik saja sudah bisa tersebar ke seluruh dunia. Maka percepatan layanan perizinan sangat penting,” ungkapnya.
Sophi juga mengkritisi adanya ego sektoral antar-SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang sering menjadi penghambat koordinasi.
Ia menegaskan perlunya sinergi dan kolaborasi antarinstansi dalam memberikan pelayanan publik, khususnya yang berkaitan dengan perizinan usaha dan investasi.
“Peran birokrasi sangat penting, dan kita harus menanggalkan ego sektoral. Dari dinas perizinan hingga instansi pendukung lainnya, semuanya saling terkait. Harus ada kolaborasi nyata,” ucapnya dengan tegas.
Cirebon Siap Menjadi Magnet Investasi Jawa Barat
Kabupaten Cirebon saat ini telah memiliki sejumlah instrumen penting yang menjadikannya unggul dalam peta investasi Jawa Barat.
Selain telah memiliki Perda RTRW, daerah ini juga menawarkan jaminan keamanan, kemudahan proses perizinan, dan lokasi strategis yang berada di jalur pantura dan akses tol Trans-Jawa.
Sophi menyatakan, keberadaan faktor-faktor tersebut menjadikan Cirebon sangat potensial untuk dilirik para investor.
Meski demikian, ia menekankan bahwa setiap bentuk investasi harus memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Cirebon.
“Investor perlu memberi kontribusi bagi pembangunan. Kita harus memikirkan bagaimana masyarakat Cirebon bisa lebih maju dan sejahtera. Harus ada keseimbangan antara investasi dan manfaatnya,” tegasnya.
Dalam penutupan sambutannya, Sophi mengajak semua pemangku kepentingan untuk menjaga arah pembangunan yang terencana dan merata.
Ia menekankan bahwa semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat, memiliki peran dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan inklusif.